• Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Jumat, 13 Juni 2025
  • Login
Tangerang Update
No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
Tangerang Update
No Result
View All Result
  • Tangerang Raya
  • Ragam
  • Metropolitan
  • Nasional
  • Opini
  • Banten
  • Hukum
  • Politik
Home Opini

Melampaui Kebaya dan Seremonial, Menghidupkan Gagasan dalam ‘Panggil Aku Kartini Saja’

by Redaksi TU
21/04/2025
in Opini
Reading Time: 2 mins read
0 0
A A
Ahmad Priatna, Mahasiswa Universitas Pamulang (Foto: Dok. Pribadi)

Ahmad Priatna, Mahasiswa Universitas Pamulang (Foto: Dok. Pribadi)

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Tangerangupdate.com – Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia mengenang sosok Raden Ajeng Kartini, perempuan dari Jepara yang dikenal sebagai pelopor emansipasi perempuan. Namun, pertanyaan pentingnya apakah peringatan Hari Kartini selama ini sudah benar-benar menangkap esensi perjuangannya? Atau justru terjebak dalam rutinitas simbolik yang kian menjauh dari semangat kritis yang pernah ia kobarkan?

Di tengah hingar-bingar peringatan Hari Kartini yang identik dengan lomba berkebaya, pawai anak-anak, dan bunga-bunga retorika tentang “perempuan hebat”, kita perlu berhenti sejenak dan menengok kembali Kartini dari perspektif yang lebih jujur dan mendalam. Dalam hal ini, novel Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer menjadi jendela penting yang membuka sisi lain Kartini: sebagai pemikir, pemberontak kultural, dan pelopor kesadaran kebangsaan !!

Berita Terkait

Menyoal 100 Hari Kerja Periode Kedua Benyamin Davnie – Pilar Saga IchsanMembangun Kota Tangerang Selatan.

Menyoal 100 Hari Kerja Periode Kedua Benyamin Davnie – Pilar Saga IchsanMembangun Kota Tangerang Selatan.

05/06/2025
Affiliate Marketing: Pilihan Tepat bagi Gen Z untuk Meraih Pendapatan dari Rumah

Affiliate Marketing: Pilihan Tepat bagi Gen Z untuk Meraih Pendapatan dari Rumah

04/06/2025

Novel ini bukan sekadar biografi, tapi semacam kritik sosial yang dibungkus dalam narasi sejarah. Pramoedya menghadirkan Kartini bukan sebagai ikon yang ditinggikan tanpa cela, melainkan manusia seutuhnya—dengan kegelisahan, kemarahan, dan hasrat besar untuk mengubah dunia. Ia dipotret sebagai perempuan muda yang gelisah melihat bangsanya dijajah, perempuannya dipasung adat, dan rakyatnya dicekik kebodohan.

Kartini dalam buku ini tidak hanya memperjuangkan nasib perempuan, tetapi juga melawan feodalisme bangsanya sendiri dan kolonialisme Belanda. Ia mengkritik ketidakadilan dari berbagai arah tentang sistem pendidikan yang diskriminatif, budaya patriarki yang menindas, hingga pemerintah kolonial yang memelihara kebodohan sebagai alat kontrol. Di tengah keterbatasan akses dan tekanan adat, Kartini memilih jalan menulis—mengirim surat-surat panjang yang kemudian menjadi senjata gagasan.

Dan di sinilah refleksi penting Hari Kartini menemukan relevansinya. Bahwa emansipasi bukan sekadar soal akses perempuan ke ruang publik, melainkan keberanian untuk berpikir bebas, menggugat ketimpangan, dan memperjuangkan perubahan. Bahwa Kartini tidak hanya layak dikenang karena kebayanya, tapi karena pikirannya yang melampaui zamannya.

Dalam konteks hari ini, semangat Kartini perlu dibaca ulang dalam cahaya tantangan kontemporer. Ketika kekerasan terhadap perempuan masih marak, ketika akses pendidikan dan ekonomi masih timpang, dan ketika suara perempuan masih sering dibungkam, maka tugas kita bukan sekadar memperingati Kartini, tetapi melanjutkan perjuangannya. Bukan dengan mengenangnya sebagai simbol, tapi dengan menghidupkan pikirannya dalam kebijakan, gerakan sosial, dan kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana judul novel Pramoedya yang tegas menyatakan “Panggil Aku Kartini Saja”, kita diajak untuk tidak menempatkan Kartini di menara gading, tapi menjadikannya bagian dari pergulatan hidup yang nyata. Kartini tidak ingin disembah. Ia ingin didengar. Dan lebih dari itu—dipahami dan dilanjutkan perjuangannya.

Penulis: Ahmad Priatna, Mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pembaca Tangerangupdate.com. Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.

Tags: Hari KartiniOpini
ShareTweetSendShare

Dapatkan informasi terbaru dari kami

Unsubscribe
Previous Post

Pemuda Pencari Ikan Tewas Tenggelam di Danau Pondok Sindang Jaya

Next Post

Jejak 48 Tahun SMKN 2 Tangerang: Dari SMTP Menuju Vokasi Masa Depan

Next Post
SMKN 2 Tangerang (Tangkapan Layar Google Maps) | Dok. TU

Jejak 48 Tahun SMKN 2 Tangerang: Dari SMTP Menuju Vokasi Masa Depan

Ilustrasi Beasiswa S1 dan S2 Tangsel | Photo : Canva (Dok. TU)

Beasiswa S1, S2 Guru PAUD dan Kepala SD di Tangsel Dibuka Juni 2025, Ini Kuota dan Syaratnya

Kondisi Kabel Fiber Optik Berantakan di Ciputat Timur (Tangkapan Layar) | Dok. TU

Kabel Menjuntai di Jalan Pondok Ranji, Ciputat Timur Warga Teriak Bahaya. Pemkot Tangsel Masih Diam?

Trending

  • Tangkapan layar Maps | Dok. TU

    Kekayaan Dua Pejabat Perkimta Tangsel Naik Tajam, Ada Pajero dan Utang Rp800 Juta Tiba-tiba Lunas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PPDB SMP Negeri Tangerang Selatan 2025: Pendaftaran Full Online, Ini Syarat dan Jadwal Lengkapnya!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerimaan Siswa Baru SD Negeri di Tangsel 2025, Ini Syarat, Kuota dan Sekolah yang Daftar Online

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar Lengkap Samsat Pembantu dan Layanan Keliling di Tangerang Selatan, Cek Alamat dan Jam Bukanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Diberi Uang, Pria di Ciputat Timur Ngamuk dan Lempar Pot ke Ibunya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Tangerang Update

© 2020 PT. Indo Sakti Media

Navigasi

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Ikuti Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini

© 2020 PT. Indo Sakti Media