Tangerangupdate.com (23/08/2021) | Tangerang Selatan — Kekerasan kepada anak yang terjadi di Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan menambah catatan korban kekerasan anak.
Pemicu kekerasan terhadap anak biasanya timbul akibat adanya stres yang dialami oleh pelaku, selain itu trauma masa lalu, karena pernah menjadi korban kekerasan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Khairati.
Khairati menjelaskan, bahwa korban kekerasan beresiko akan melakukan kembali, jika sudah dewasa kepada orang lain, karena sudah dibiasakan mendapatkan kekerasan. Adapun faktor lain dipicu stres.
“Korban yang sekarang ini, nantinya bisa jadi pelaku. Kalau dia dari kecil sudah dibiasakan (mendapatkan kekerasan), gedenya nanti akan biasa keras. Biasanya stres juga menjadi alasan terjadinya kekerasan pada anak.”ucap Khairati kepada wartawan, Senin (23/08).
Khairati mengungkapkan, saat ini pihaknya telah melakukan pencegahan-pencegahan terhadap kejadian kekerasan pada anak. Menurut wanita yang juga Dokter Gigi tersebut, masyarakat perlu memberikan dukungan dan bertanggung jawab, dalam hal fungsi keluarga.
“Sebenarnya untuk pencegahan sudah kita sampaikan, tapi namanya masyarakat kita prihatin yah, masih ada aja kasus-kasus yang begini. Masih banyak warga-warga yang belum memahami fungsi keluarga. Ini akan selalu terjadi, kalau kita tidak bergerak sama-sama yah untuk mensosialisasikan, kekerasan terhadap anak ini sangat mempengaruhi psikologi anak,” ungkap Khairati.
Dirinya berharap adanya dorongan dan dukungan dari semua pihak, termasuk media dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, pentingnya pendidikan keluarga. Agar tidak ada lagi kekerasan terhadap anak dan Perempuan, terutama di Tangsel.
“Kita sih berharap dengan seringnya kita bersosialisasi dan dibantu dengan media massa, bahwa sudah bukan waktunya lagi kita kekerasan terhadap anak”
Pihaknya mengaku masih ada keterbatasan sosialisasi pencegahan kekerasan ini. Namun sudah memberi pembelajaran melalui online. Namun banyak masyarakat yang tidak mengetahui sehingga masih ada keluarga yang mengedepankan kekerasan dalam mendidik anak.
“Untuk efek jera, misalnya gini, si pelaku kita tangkap kemudian efek jera si pelaku, tapi masyarakat kan atau semua orang engga tahu nih. Jadi, masih ada aja keluarga-keluarga lain yang masih bersifat seperti itu”
“Untuk yang kasus di Pondok Kacang Timur, ini kan dia bertanggung jawab mengambil anak angkat, tapi dia memperlakukan tidak sesuai dengan perannya dia sebagai Ibu,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kekerasan terhadap anak kembali terjadi di wilayah Kota Tangsel. Kali ini, seorang ibu di Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, diduga tega membanting putra angkatnya yang berusia 4 tahun.
Kejadian tersebut, diungkap Kepala Unit (Kanit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel Ipda Tita Puspita Agustina berdasarkan video yang diterima kepolisian. Dalam video, kata Ipda Tita, dugaan kekerasan itu, terjadi pada Rabu 18 Agustus 2021 lalu.