Tangerangupdate.com (10/08/2021) | Kota Tangerang – – – Ikatan Alumni Sekolah Anti Korupsi (Ika Sakti) Tangerang kritik efektivitas u-turn (putaran arah) Sangego yang terletak di Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
Fitra Afthama menjelaskan, padahal tujuan awal dibangunnya u-turn ini adalah untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sekitar pintu air 10 Kota Tangerang. Maka sudah seharusnya jembatan tersebut ramai dengan lalu lalang kendaraan.
Namun kata Fitra, hal itu berbeda dengan kondisi di lapangan saat ini, sebab katanya, sedikit sekali kendaraan yang menggunakan jembatan tersebut.
“Kami tahu tujuan awal dari pembangunan jembatan (u-turn – red) ini, baik memang, namun sayang, sampai saat ini penggunaan jembatan tersebut tidak efektif, itu bisa dilihat dari sepinya pengendara yang melewati jembatan itu,” katanya kepada redaksi tangerangupdate.com (10/08/2021).
Fitra mengungkap alasan sepinya jembatan yang menghabiskan anggaran 10 Milyar tersebut disinyalir akibat pembuatan u-turn baru yang terletak jauh sebelum u-turn Sangego, tepatnya diujung jalan dekat Kantor Kelurahan Koang Jaya.
“Lucu memang, ketika sudah jadi, namun Dinas PUPR membuat u-turn baru yang terletak jauh sebelum u-turn Sangego,”
“Sehingga para pengendara lebih memilih menggunakan u-turn tersebut ketimbang menggunakan Jembatan u-turn sangego dengan pertimbangan jarak tempuh,” lanjutnya.
Berdasarkan hal itu, Fitra menduga, pembangunan jembatan tersebut tidak melewati proses perencanaan yang matang dan terkesan terburu-buru.
“Hal ini memunculkan asumsi bahwa proses perencanaan pembangunan jembatan u-turn sangego tersebut tidak melalui proses kajian yang mendalam dan cenderung terburu-buru,” pungkasnya.
Perlu diketahui, u-turn Sangego adalah salah satu objek penelitian siswa Sekolah Anti Korupsi (Sakti) 4 Tangerang. Data diolah berdasarkan penelusuran terkait pengadaan barang dan jasa Pemerintah Kota Tangerang yang bersumber dari Opentender.net sebagai based data tahun anggaran 2017
Hal tersebut untuk melihat pelaksanaan proyek yang memiliki nilai potensi kecurangan tinggi, (dalam rate > 15) kemudian dianalisis menggunakan LPSE, Sirup LKPP DAN Inaproc dan media sebagai sumber data tambahan.