Tangerangupdate.com | Banjir besar melanda Perumahan Villa Nusa Indah, Bekasi, sejak Selasa (4/3) dini hari.
Ketinggian air mencapai atap rumah, memaksa sebagian warga mengungsi sementara yang lain bertahan di lantai dua rumah mereka.
Penyebab Banjir di Villa Nusa Indah
Banjir ini terjadi akibat luapan Kali Bekasi, yang tak mampu menahan peningkatan debit air dari Kali Cikeas dan Cileungsi.
Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu sejak malam sebelumnya membuat aliran air meluap hingga ke permukiman warga.
Menurut laporan warga, air mulai naik drastis sejak pukul 01.00 WIB, menyebabkan mereka tidak memiliki cukup waktu untuk menyelamatkan barang berharga.
Dampak dan Kondisi Warga
Banjir menyebabkan akses jalan di sekitar Villa Nusa Indah terputus. Beberapa warga yang masih terjebak di rumah harus dievakuasi menggunakan perahu karet.
“Air naik cepat, kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Banyak tetangga yang harus mengungsi ke tempat lebih tinggi,” ujar Rahmat (40), warga setempat.
Beberapa warga lansia dan anak-anak dievakuasi dengan tandu karena arus air yang cukup deras. Hingga pagi ini, sebagian wilayah masih terendam dengan ketinggian air mencapai 2-3 meter.
Upaya Evakuasi dan Bantuan
Tim BPBD Bekasi, TNI-Polri, serta relawan turun ke lokasi untuk membantu evakuasi warga terdampak.
Bantuan logistik seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan mulai disalurkan ke pengungsi.
Menurut BPBD Bekasi, banjir ini diperkirakan mulai surut dalam beberapa jam ke depan jika hujan tidak kembali turun.
Villa Nusa Indah Langganan Banjir?
Banjir di Perumahan Villa Nusa Indah bukan kali pertama terjadi. Wilayah ini sering terdampak banjir akibat topografi yang rendah dan aliran sungai yang mudah meluap saat hujan deras di daerah hulu.
Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah antisipasi, seperti normalisasi sungai dan pembangunan tanggul, agar kejadian serupa tidak terus berulang.
Banjir yang melanda Villa Nusa Indah, Bekasi, pada 4 Maret 2025 menjadi salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan ketinggian air mencapai atap rumah, warga berharap adanya solusi jangka panjang untuk mencegah bencana ini terulang.