Tangerangupdate.com (11/06/2022) | Tangerang Selatan — Seperti salah satu adegan dalam film Mandarin, pertandingan Turnamen Pakujaya Cup 7 yang diadakan di Stadion Mini Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara Tangerang Selatan (Tangsel), berakhir ricuh lantaran wasit menerima bogem mentah dari pemain, Jumat (10/06).
Dalam video yang beredar luas tersebut, bogem mentah dan tendangan dilakukan oleh salah satu pemain yang tidak terima lantaran mendapat kartu merah dari wasit, seketika itu juga pertandingan dihentikan.
Namun yang membuat miris adalah, pemain yang melakukan perbuatan yang tidak terpuji tersebut adalah salah satu anggota DPRD Tangsel, berasal dari Fraksi Gerindra berinisial EM.
Akibat kejadian itu beberapa pemain sempat berusaha melerai. Begitu pun dengan panitia dan petugas keamanan dari TNI yang langsung masuk ke lapangan guna membawa EM ke luar lapangan.
Salah satu anggota TNI yang kesal dengan sempat mendorong EM. Sorakan dari bangku penonton pun terdengar kencang menimpali kejadian itu. Bahkan panitia ikut mencibir kelakuan anggota dewan tersebut melalui pengeras suara.
“Anggota dewan sebagai contoh. Ini sepakbola, jaga sportivitas. Sudah, sudah, sudah, pindahin saja dulu. Jadi contoh sekali!,” seru seorang panitia
Pakujaya Cup 7 sendiri diikuti sekitar 64 tim dari Jabodetabek. Tahapan pertandingan telah berlangsung sejak 22 Mei dengan memerebutkan hadiah sebesar Rp100 juta.
Saat dikonfirmasi oleh awak media panitia membenarkan bahwa EM merupakan anggota DPRD yang ikut bermain dalam salah satu tim. EM diganjar kartu merah akibat menendang wasit karena tak puas dengan keputusannya.
“Karena wasit ditendang itu, dikasih kartu merah lah. Siapa pun menjaga integritas,” jelas penggagas Pakujaya Cup yang juga dilibatkan dalam kepanitiaan, Dahlan.
“Ya, itu EM, dia anggota dewan. Anggota dewan kok bikin keruh suasana kan malu ya, harusnya jadi panutan menurut saya,” sambungnya. Keributan di lapangan initak meluas. Pertandingan pun tetap berlangsung hingga menit akhir.
Sesuai ketentuan pertandingan, EM pun diganjar tak boleh mengikuti 1 pertandingan berikutnya.”Ada ketentuan dari wasit, itu nggak boleh main 1 kali,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Camat Serpong Utara itu.