Tangerangupdate.com (06/10/2021) | Tangerang Selatan — Seorang bocah berinisial MO (5) warga Kelurahan Setu RT 016 RW 05, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, mengalami infeksi setelah dipatuk ular tanah.
Namun bagai sudah jatuh tertimpa tangga ada hal lain yang membuat kondisi MO semakin memprihatinkan, dimana ia harus rela tinggal di sebuah rumah semi permanen bahkan lebih mirip gubuk dengan kondisi orang tuanya yang hanya pekerja serabutan.
“MO berasal dari keluarga tidak mampu yang tinggal di rumah semi permanen. Ayahnya seorang pekerja serabutan, sedang ibunya seorang pemulung,” cuit akun Instagram lpbinu_tangsel. Dikutip Rabu (06/10/2021).
Sementara itu, Sekretaris Kelurahan Setu Adhi Mustofa mengungkap bahwa orang tua MO merupakan warga asli Kelurahan Setu dan tinggal di sebuah lahan milik orang lain.
Selain harus tinggal di rumah semi permanen di atas lahan orang, keluarga tersebut kata Adhi, juga belum terdaftar sebagai penerima Bantuan dari pemerintah. Namun Adhi mengklaim keluarga MO sering mendapat bantuan dari RT setempat maupun pihak kelurahan.
“(tinggal di) Lahan orang, sebenarnya suami dan Istri keluarga tersebut orang asli Setu. Kalau BLT tidak terdaftar, tapi kalau ada bantuan dan sumbangan dapat dari RT dan Kelurahan,” ucapnya saat dikonfirmasi redaksi tangerangupdate.com. Rabu (06/10/2021).
Lebih lanjut Adhi mengatakan, pihaknya kesulitan mendaftarkan keluarga tersebut agar mendapat bantuan baik program Program Keluarga Harapan maupun Bantuan Sosial Tunai (BST). Hal itu katanya, disebabkan karena mereka belum memiliki Kartu Keluarga (KK).
Namun Adhi berujar, saat ini pihaknya sedang mengusahakan agar keluarga MO terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinas Sosial (Dinsos) serta akan dibuatkan BPJS.
“Karena tidak memiliki data Kartu Keluarga waktu itu. Saya lagi proses untuk daftar DTKS Dinsos dan buatkan BPJS. Insya Allah kita akan bantu Administrasi Kependudukan dan Administrasi DTKS serta BPJS Kesehatannya,” tutupnya.