
Tangerangupdate.com (29/04/2020). Sebaran Covid-19 atau virus Corona Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam data yang dirilis pada Senin, 27 April 2020 Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan menjadi paling pertama dengan angka Orang dalam Pemantauan (ODP) yang mencapai ratusan orang dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) dan positif mencapai puluhan orang.
Perlu diketahui bahwa Pemkot Tangsel telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak tanggal 18 April 2020, namun dari data yang di rilis Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) justru ada kenaikan jumlah pasien covid 19, Koordinator TRUTH, Aco Ardiansyah mengatakan, PSBB yang bertujuan dapat menurunkan jumlah korban terpapar Covid-19. Namun, setelah dilakukan analisis sebelum PSBB sejak 10-17 April 2020 dan setelah PSBB 18-25 April 2020 tidak berdampak terhadap grafik pertumbuhan korban dalam 3 Kategori yaitu Kategori ODP, PDP dan Korban yang Positif.
“Dari hasil analisis yang dilakukan ternyata jumlah peningkatan ODP setelah PSBB lebih tinggi dari pada sebelum diberlakukan PSBB yaitu rata-rata 25 : 23 orang kenaikannya, kemudian peningkatan PDP setelah PSBB lebih tinggi dibandingkan sebelum diberlakukan PSBB yaitu rata-rata 11,3 : 9 orang kenaikannya, sementara Pasien Positif Covid-19 sebelum dan setelah PSBB mengalami kenaikan yang sama yaitu rata-rata 1,6 orang kenaikannya,” urainya.
Hal senada diungkapkan oleh Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menilai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak memiliki dampak efektif menurunkan laju penularan Covid-19. Menurut dia, selama PSBB tidak memuat sanksi yang jelas bagi pelanggar, maka PSBB tidak akan berjalan efektif.
“Apa bedanya PSBB (dengan pembatasan yang dilakukan sebelumnya), ada sanksi tapi ternyata ada kebijakan persuasif dulu,” kata Airin dalam acara diskusi di akun Youtube Medcom.di, Minggu (26/4/2020).
Airin menginginkan adanya sistem yang memberikan hukuman dengan tegas bagi pelanggar PSBB. Apabila tidak ada hukuman yang jelas bagi pelanggar PSBB, maka pelanggaran akan terus meningkat karena tidak memiliki efek jera. Dia menilai, apabila pelanggaran dibiarkan terus begitu saja, orang-orang yang tadinya disiplin akan ikut melakukan pelanggaran.