Tangerangupdate.com (28/11/2020) |Tangsel — Elektabilitas turun akibat isu poligami yang menyeruak ke publik, elektabilitas pasangan calon walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan merosot disusul pasangan lain Muhammad Saraswati dan Siti Nur Azizah Ruhamaben yang justru mengalami kenaikan Elektabilitas.
Hal tersebut diketahui dari hasil Survei Indeks Pilkada Nasional, hasil survei tersebut menunjukan bahwa peta politik di Kota Tangerang Selatan semakin dinamis, hal tersebut bisa dilihat dari elektabilitas kandidat Pasangan Muhamad – Saraswati memperoleh 30,1%, disusul oleh paslon nomor urut 2, Azizah – Ruhamaben sebesar 27,5%. Kedua paslon tersebut mengalami kenaikan yang cukup positif, perolehan elektabilitas Muhammad – Saras pada bulan Oktober, sebesar 24,2%, sedangkan pada Nopember sebesar 30,1%. Pasangan Azizah – Ruhama pun demikian, bulan Oktober memperoleh elektabilitas sebesar 22,9%, sedangkan pada bula Nopember 27,5%.
Bagus Dwiatmojo Peneliti Indeks Pilkada Nasional menerangkan bahwa survey yang dilakukan dalam kurun waktu 15 – 22 Nopember 2020 dengan melibatkan 800 responden mengunakan metodologi Multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan terhadap survei 95% dengan margin of error Sebesar 3,4%.
“Dari ketiga paslon, Muhammad – Saras dan Azizah – Ruhama mengalami kenaikan Elektabilitas yang Positif, sedangkan Paslon Benyamin – Pillar, trennya turun” Papar Bagus melalui keterangan yang kami terima, Sabtu (28/11/2020)
Ditambahkannya bahwa data yang diperoleh dari hasil survei tersebut, terlihat jelas penurunan Paslon Benyamin – Pilar, dipengaruhi oleh Isu Poligami Benyamin yang sudah mulai diketahui publik, sehingga menjadi Barier terhadap elektabilitas paslon tersebut. Bulan Oktober Elektabilitas Pasangan Ben-Pilar memperoleh 30,1%, sedangkan bulan Nopember turun 3,4% menjadi 26,7%.
“Isu Poligami Ben, menjadi Barier, terhadap laju elektabilitas paslon nomor urut 3, terutama dikalangan wanita yang tidak suka pemimpinnya berpoligami” Ujar Bagus.
Namun demikian dirinya menyatakan bahwa hal tersebut masih dinamis, masing – masing paslon masih memiliki peluang yang sangat terbuka untuk memenangkan pertarungan di pilkada kota Tangerang selatan 2020, karena masyarakat yang belum menentukan pemilihnya cukup tinggi, yakni 15,7%.