Tangerangupdate.com (14/12/2022) | Tangerang Selatan — Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie merespon terkait adanya pagar rumah warga yang roboh akibat proyek penggalian drainase di Jalan Merpati Raya RT 02 RW 01, Sawah Baru, Kecamatan Ciputat.
Bukan hanya pagar roboh, bahkan proyek yang sudah dikerjakan 3 bulan lalu itu, diduga mangkrak terlihat U Ditch sebagai material drainase tidak diberi penutup dan bahkan dibiarkan begitu saja terbuka.
Saat ditemui usai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Tangsel, Benyamin mengatakan akan menanyakan hal tersebut kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, setelah mendapat datanya.
“Saya minta datanya ya, nanti saya segera follow up ke dinas teknis,” Kata Bang Ben sapaan akrabnya kepada wartawan, Rabu, (14/12/2022).
Menurutnya terkait hal tersebut, dirinya ingin kejadian tersebut direspon cepat, meminta kepada awak media untuk mengirimkan data langsung kepada dirinya.
“Kalau kaya gitu saya ingin respon cepat saja, nanti (datanya) dikirim saja ke saya,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya salah satu warga Sawah Baru, Hj. Unas mengungkapkan robohnya pintu pagar miliknya terjadi sejak 3 bulan lalu. Namun hingga kini tak kunjung ada perbaikan baik dari Dinas terkait maupun dari kontraktor pembangunan drainase tersebut.
Meskipun dia bersama keluarga telah melaporkan kejadian itu kepada pihak yang mengerjakan proyek saluran drainase, pada awalnya dijanjikan akan diperbaiki dalam jangka 8 hari, namun sampai sekarang masih sama saja.
“Pager juga rubuhnya sampai sekarang udah ada 3 bulan semenjak ini di keduk (digali) untuk saluran air. Mandor Janjinya 8 hari lagi dibetulin tapi malah sudah hampir 3 bulan,” ungkapnya.
Akibat robohnya pintu pagar miliknya, Unas dan keluarga harus mendirikan pagar berbahan seng, untuk menutup bagian depan dan menjaga keamanan rumahnya menggunakan uang pribadi.
Bukan hanya Unas, salah satu pemilik bengkel motor bernama Ipin, juga mengeluhkan hal yang sama, sejak 3 bulan lalu proyek tersebut dikerjakan U Ditch sebagai material drainase tidak diberi penutup
Alhasil, Ipin harus membuat jembatan dari bambu untuk memasukan motor konsumennya ke dalam bengkel, padahal dirinya sudah melaporkan hal tersebut kepada kepala lingkungan setempat.
“Sudah berapa lama kita komplain mulu tapi tidak ada yang respon, sudah laporin ke RT sama aja engga ada respon. Ini saluran sudah 3 bulan, alasan bahannya engga ada, lain tukang galih lain tukang masang, matiin usaha juga jadinya. Kadang kalau hujan berantakan macetnya juga parah,” ungkap Ipin.
Dari data yang berhasil dihimpun dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Tangsel, proyek pembangunan saluran drainase dari DSDABMBK bukan hanya di jalan Merpati saja.
Namun sepaket dengan yang ada di Jalan Cendrawasih Raya, Jalan Tegal Rotan, Jalan Ki Hajar Dewantoro, Jalan Menjangan, Kecamatan Ciputat tersebut dikerjakan oleh PT. Aldi Urdha yang berdomisili di Kota Serang.
Adapun Proyek tersebut menelan anggaran yang cukup fantastis dari APBD Tangsel tahun 2022 yaitu sebesar Rp24,3 miliar./itsma