Tangerangupdate.com (23/10/2021) | Cianjur — Kisah pilu pemuda asal Semarang bernama Muhammad Dimas harus berjalan dari Aceh setelah upah dari kerja bangunan di gondol mandor tidak bertanggung jawab tempatnya bekerja.
Dikutip dari tribunnews.com Dimas berjalan selama 115 hari dari Aceh, untuk pulang ke kampung halamannya di Semarang, selama lebih tiga bulan tersebut dirinya mengamen setiap melewati kota yang dilaluinya.
Dimas berangkat ke Banda Aceh niat untuk bekerja menjadi kuli bangunan di sana dengan bekerja sebagai kuli bangunan selama dua bulan, justru gaji Dimas tak kunjung dibayar, awalnya di janjikan mendapat upah Rp 150 ribu perhari.
“Awal saya nekat jalan kaki karena tak punya uang, mandor kuli bangunan di Aceh bawa kabur upah 18 orang pekerja di antaranya upah untuk saya,” ujar Dimas dilansir tribunnews.com (23/10).
Dirinya menceritakan dapat menyebrang dari Pelabuhan Bakahueni ke Pelabuhan Merak diberi surat agar bisa gratis mengunakan kapal Ferry untuk penyeberangan.
Lalu, diceritakannya setelah masuk wilayah Cianjur dirinya baru bertemu Polisi dan diantar ke Dinas Sosial untuk diberikan bantuan, untuk sementara Dimas di tampung di rumah singgah milik Dinas sosial.
“Baru di Cianjur ini saya ketemu polisi dan diantar ke Dinas Sosial, saya ingin pulang meski ditawari untuk tinggal beberapa hari di rumah singgah Cianjur,” ungkapnya.
Selama tinggal dirumah Singgah milik Dinas Sosial Cianjur, Dimas menceritakan selama perjalanan dari Aceh hingga sampai Cianjur banyak pengalaman yang dirinya dapatkan, mulai dari binatang buas sampai harus tinggal di terminal dan pasar untuk mengamen.
Diceritakan Dimas, perjalanannya paling berat adalah saat melewati kawasan Jambi menuju Lampung karena harus melewati banyak hutan serta bertemu hewan liar.
“Paling menyeramkan itu, rumah penduduknya masih jarang, kebanyakan hutan, hewan liar seperti babi hutan sering melintas di jalan,” ujar Dimas.
Meski tidak pernah berhadapan langsung dengan hewan buas, dirinyamengaku sempat melihat hewan buas seperti harimau saat di perjalanan.
Pihak Dinas Sosial Cianjur mengatakan akan memfasilitasi kepulangan Dimas dengan membuat surat kemudahan transportasi dengan ditembuskan kepada Dinas Perhubungan.
“Kami turut prihatin dan sudah membuat surat kemudahan untuk transportasi kepulangan sampai alamat Dimas ini, sudah diminta beristirahat dulu namun yang bersangkutan tetap ingin pulang,” kata Asep Suparman.
Dimas masih tinggal di rumah singgah Dinas Sosial Cianjur. Rencananya akan diberi bantuan untuk bisa pulang ke rumahnya di Semarang.