Tangerangupdate.com (17/09/2021) | Kota Tangerang — Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang dinonaktifkan usai insiden kebakaran yang merenggut puluhan narapidana beberapa hari lalu.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Rika Aprianti menjelaskan Kalapas Kelas I Tangerang, Victor Teguh Prihartono dinonaktifkan guna kepentingan proses pemeriksaan oleh Inspektorat Jendral Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
“Di nonaktifkan perhari ini, untuk mempermudah proses pemeriksaan dari Inspektorat Kementerian Hukum dan HAM,” ujarnya, Jumat (17/9/2021).
Lebih lanjut, Rika mengatakan, Kemenkumham yerlah menunjuk Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten sebagai pelaksana harian Lapas Kelas I Tangerang.
“Hari ini dan saat ini Lapas Kelas 1 Tangerang ditanggungjawabkan oleh Plh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten,” lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Sebanyak 41 warga binaan tewas terpanggang dalam kebakaran yang melanda Lapas Kelas I Tangerang, Banten, Rabu (08/09/2021) dini hari.
“Kami informasikan bahwa dari kebaran itu terdapat 41 warga binaan kami meninggal dunia,” ungkap Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Ditjenpas Kemenkumham, Rika Apriani kepada awak media. Rabu (08/09/2021).
Rika melanjutkan, sebanyak 8 orang korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah , dan 31 orang lainnya dirawat di klinik Lapas Kelas I Tangerang.
“Sementara sisanya kami tempatkan sementara di masjid dilingkungan Lapas Kelas I Tangerang,” lanjutnya.
Pihaknya, katanya turut berbelasungkawa atas musibah yang terjadi dan berjanji akan sangat terbuka atas informasi kepada keluarga warga binaan yang ingin mengetahui kondisi keluarganya.
“Kami atas nama direktorat jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada warga binaan dan keluarga,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Rika belum ingin membeberkan soal kepastian data terkait musibah tersebut, sebab katanya, saat ini pihaknya tengah melakukan identifikasi dan penanganan korban. “Kami mohon doanya,” tutupnya.