Tangerangupdate.com (21/09/2021) | OPINI — Sungai dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kata benda yang artinya Aliran air yang besar. Sedangkan hal tampak sungai adalah tempat manusia melakukan aktivitas seperti memancing, mandi, bahkan mencuci pakaian. Pada sekitar 3000 tahun yang lalu tercatat dalam sejarah sungai ini bukan hanya sekedar aliran yang besar , tetapi sungai juga membangun sebuah peradaban yang mana peradaban itu menjadi sentral. Mengapa begitu? dilihat dari fungsi sebuah sungai, dahulunya mereka tidak memiliki sumur atau mata air tetapi langsung dari sungai.
Nah sungai memberi kehidupan seperti air untuk minum, mandi, cuci kakus, untuk kebutuhan lahan pertanian seperti irigasi agar lahan dialiri oleh air. Semakin bagus lingkungan maka semakin bagus kualitas masyarakat yang tercipta. Selain itu ,zaman dahulu sungai juga menjadi penghubung antara suatu daerah dengan daerah lainnya, maka tak heran jika adanya pertukaran pemikiran terhadap satu sama lain agar mereka mendapatkan ilmu atau pelajaran baru sehingga mereka tidak tertinggal dengan zamannya.
Buktinya banyak peradaban-peradaban kuno yang diciptakan di daerah sungai seperti Sungai Nil yang menciptakan peradaban Mesir Kuno, Sungai Eufrat dan Tigris yang menciptakan peradaban Mesopotemia, Sungai Indus menciptakan peradaban Hindi serta Sungai Kuning menciptakan peradaban Sungai Kuning. Pada saat sekarang sungai salah satu tempat yang menyebabkan bencana akibat perbuatan manusia itu sendiri. Perbuatan manusia yang acuh terhadap lingkungan membuat alam bertindak.
Begitupun di Tangerang, Dahulunya Sungai Cisadane yang terletak dikawasan ini juga menjadi Pusat peradaban warga Tangerang, dimana sungai menjadi pusat utama aktivitas, bahkan untuk berniaga. Dahulunya, Perairan seperti sungai dan laut merupakan pusat utama kehidupan dan jalan raya dimana pelancong asing dan warga berlalu-lalang untuk membawa barang, kunjungan, dll. Sehingga tidak heran bahwa Sungai Cisadane merupakan celah bagi para pelancong muslim menyebarkan agama islam di Kota Tangerang.
Salah satu bukti bahwa Sungai Cisadane merupakan tempat utama penyebaran Islam di Tangerang adalah dengan adanya Masjid Jami Kali Pasir. Masjid Jami Kali Pasir ini bermula dari gubuk kecil yang didirikan oleh seorang Penyiar agama islam untuk tempat tinggal sekaligus tempat beribadah. Semakin berjalannya waktu gubuk kecil itu diperluas dengan alasan pengaruh Sungai Cisadane yang menjadi jalur transportasi dan dilewati oleh banyak orang sehingga Gubuk yang sekarang dinamakan “Masjid Kali Pasir” banyak orang yang singgah dan bahkan menetap dan juga karena posisi Masjid terletak di seberang sungai Cisadane yang sangat memungkin untuk kesana.
Sampai saat sekarang Sungai Cisadane tetap menjadi nadi kehidupan warga Tangerang, karena alirannya digunakan sebagai sumber air bersih bagi warga di Kota Tanggerang, Sangat disayangkan sungai Cisadane yang sekarang sudah beberapa kali tercemar akibat tumpahan dari jebolnya turap di TPA Cipeucang. Sehingga sampah yang ada di TPA hanyut terbawa arus sungai dan air sungai menjadi tercemar akibat sampah. Tidak hanya itu, kurangnya kesadaran manusia terhadap lingkungan hidup membuat alam menjadi rusak dan tentu akan berdampak terhadap kehidupan manusia.
Oleh : Murnia Anissa | Mahasiswa IAIN Bukittinggi