Tangerangupdate.com – Para pengusaha hotel dan restoran di Kabupaten Tangerang mulai merasakan dampak efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah daerah.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Tangerang, Arbiter, mengungkap bahwa efisiensi anggaran telah mengurangi kegiatan yang melibatkan hotel dan restoran.
Ia mengatakan, kunjungan sektor pemerintah, yang biasanya menjadi penyumbang utama pendapatan, kini turun signifikan.
Hotel dan restoran dengan fasilitas meeting room, katanya, mulai mengalami penurunan pendapatan dari penyewaan ruang rapat dan kamar sejak akhir tahun 2024.
“Beberapa hotel dan restoran mulai merasakan dampaknya sejak Desember lalu,” ujar Arbiter kepada kantor berita Tangerangupdate.com, Jumat 21 Maret 2025.
Selain sektor pemerintah, sektor korporasi dan agen perjalanan juga mengalami penurunan. Libur panjang pun memperparah kondisi ini. Arbiter khawatir kondisi ini akan berlanjut.
“Tidak hanya sektor pemerintahan, sektor swasta yang memiliki hubungan kerja dengan pemerintah juga ikut terpengaruh,” tambahnya.
Ia mengatakan kekhawatiran potensi pengurangan tenaga kerja akibat kondisi ini. Pekerja harian lepas kini telah kehilangan pekerjaan karena minimnya permintaan. Pihaknya berharap kebijakan ini dapat normal kembali.
“Kita berharap dinormalkan kembali. Banyak yang dirumahkan atau dikurangi jam kerjanya,” terang Arbiter. “Efeknya mulai terasa dari Desember, dan terus melemahkan bisnis.”
PHRI Kabupaten Tangerang, dengan 33 anggota, berharap sektor ini segera pulih setelah Lebaran. Jika tidak, pemulihan akan memakan waktu lebih lama dan merusak rencana bisnis.
Pihaknya kata Arbiter, menanti kebijakan yang dapat mengembalikan kondisi normal. Mereka berharap roda bisnis, yang mengandalkan sektor pemerintah, dapat kembali bergerak.
“Kita sih mengharapkan setelah lebaran kembali (normal) lagi. Kalau tidak, mungkin dampaknya akan lebih panjang dan recoverynya akan lebih panjang lagi,” tandasnya.
Manajemen Hotel Ubah Strategi
Sementara itu, Manajer Hotel Lemo, Indra Budiman, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berupaya keras untuk mempertahankan bisnis dan karyawan di tengah kondisi pasar seperti ini.
Salah satu strateginya adalah dengan meminimalisasi pengurangan tenaga kerja. “Kami terus mencari berbagai sektor untuk menyelamatkan bisnis dan karyawan,” ujar Indra Budiman.
Indra menambahkan bahwa kondisi pasar saat ini memang tidak mudah, namun pihaknya berkomitmen untuk terus beradaptasi dan mencari solusi terbaik agar Hotel Lemo tetap bertahan.
“Istilahnya memang kita harus figh lebih kuat lagi,” tutupnya optimis.