Tangerangupdate.com | Kasus kekerasan terhadap anak kembali membuat geram masyarakat Tangerang Selatan, pasalnya dilakukan oleh orang tuanya.
Hal ini alami oleh seorang anak berumur 4 tahun di Tangerang Selatan (Tangsel) yang tewas setelah dianiaya ibu kandung berinisial AZ dan ayah tirinya berinisial D.
Alasan para pelaku melakukan penganiayaan diduga akibat sang anak lambat dalam hal berbicara (Speech Delay).
“Motifnya orang tua kesal, karena anak sulit diajak belajar bicara. Info yang kita dapat diajak belajar bicara sulit, karena menangis timbul lah kekerasan terhadap korban,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Aldo Primananda Putra dikutip, Selasa (04/06)
Menurut Aldo bahwa korban sendiri baru diasuh oleh kedua pelaku selama 3 bulan. Sebelumnya korban diasuh oleh ayah kandungnya.
“Awalnya korban diasuh oleh bapak kandungnya. Baru 3 bulanan ini diasuh oleh ibu kandung dan bapak tirinya,” jelas Aldo.
Sementara itu, Direktur Child & Women Watch Imdadul Mukhsinin ikut angkat bicara terkait kejadian tersebut.
Menurutnya kasus kekerasan banyak dilakukan oleh orang terdekat, bukan hanya secara fisiki namun secara psikis juga.
“Kita harus peduli terhadap lingkungan, karena kekerasan terhadap anak tidak melulu hanya dilakukan oleh orang lain atau bukan orang terdekat,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Imdadul mengatakan bahwa satgas perlindungan anak harus benar-benar dijalankan sampai level lingkungan yaitu RT dan RW.
“ini sangat perlu ditindaklanjuti karena ada upaya preventif yang dapat dilakukan, sehingga dampak terburuk dapat di mitigasi,” imbuhnya.