Tangerangupdate.com (01/09/2021) —
Akun Instagram milik KPI pusat menjadi sasaran warganet, usai salah satu karyawan berinisial MS menceritakan kisah dugaan perundungan yang dilakukan oleh rekan sekantornya.
Dalam rilis yang beredar di media sosial pada Rabu (01/09/2021), MS mengkisahkan awal mula perundungan yang dialaminya, dimulai sejak tahun 2011, saat dirinya pertama kali bekerja di KPI Pusat.
Sepanjang 2011- 2020 MS mengatakan, dirinya dibully dan dipaksa untuk membelikan makanan untuk rekan kerjanya. Mereka katanya, bersama-sama mengintimidasi sampai membuat tak berdaya.
“Mereka secara bersama-sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh,” katanya.
Sejak awal bekerja, katanya melanjutkan, sudah tak terhitung berapa kali mereka melecehkan, memukul, memaki dan merundung. Perbuatan yang berulang-ulang tersebut membuat dirinya tertekan dan hancur pelan-pelan.
“Tahun 2015, mereka berramai-ramai memegang kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, melecehkan saya dengan mecorat coret buah zakat saya menggunakan spidol,” katanya.
Walau Pelecehan seksual dan perundungan tersebut mengubah pola mental, menjadikan dirinya stres dan hina, serta trauma berat. Dirinya mau tidak mau harus bertahan demi mencari nafkah untuk keluarga.
“Mereka berhasil meruntuhkan kepercayaan diri saya sebagai manusia,” ucapnya.
MS melanjutkan, pada tahun 2017 dalam acara bintek di Resort Prima Cipayung, Bogor, di pukul 01.30 saat tidur, mereka melempar dirinya ke kolam renang dan bersama-sama mentertawai. seolah-olah katanya, penderitaan tersebut adalah hiburan bagi mereka.
Mengapa mereka begitu berkuasa menindas tanpa ada satupun yang membela saya. Apakah hanya karena saya karyawan rendahan sehingga para pelaku tak diberi sanksi? Di mana keadilan untuk saya?,” pungkasnya.