Tangerang Update
Masuk
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
  • Kab Tangerang
  • Kota Tangsel
  • kabupaten tangerang
  • tangerang selatan
  • tangsel
  • Nasional
Rabu, 15 Oktober 2025
Tangerang UpdateTangerang Update
Search
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
Punya Akun? Masuk
Follow US
© 2025 Tangerang Update. Designed with ❤️ by dezainin.com.
Opini

Mengelaborasi Konsep Keadilan Sosial Dengan Berwawasan Ekologis

Redaksi TU
Redaksi TU
Jumat, 23 April 2021 | 05:47 WIB
SHARE

Oleh : Ricky Indra | Mahasiswa Universitas Pamulang

Sebagaimana kita ketahui bersama, ketika mendengar kalimat “keadilan sosial” maka mungkin yang akan terlintas dalam benak kita semua adalah suatu perbuatan yang harus bisa dibagi secara merata tanpa adanya perbedaan-perbedaan dalam pemberian dan perlakuanya, akan tetapi ada juga yang beranggapan bahwa konsep dari sebuah keadilan tersebut tidak selalu di-identikan dengan persamaan dalam pemberian dan perlakuan. Namun, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang pengelaborasian antara konsep keadilan sosial dengan wawasan ekologis. Perlu kita ketahui dan pahami terlebih dahulu ketika membicarakan tentang ekologi yang akan dijadikan suatu bentuk konsentrasinya adalah tentang alam dan etika lingkungan. Minimnya pembahasan tentang ekologi ditengah-tengah masyarakat pada era-sekarang membuat penulis merasa tertantang untuk membahas hal tersebut dengan adanya penggabungan dengan konsep keadilan sosial, yang dimana hal tersebut sangatlah dirindukan oleh setiap lapisan masyarakat.

Di Indonesia, sedang ramai pembahasan mengenai pemindahan ibu kota ke hutan Kalimantan, rencana pemindahan tersebut sudah ramai dibicarakan semenjak terpilihnya presiden RI tahun 2019 lalu. Pro, kontra akan hal tersebut pasti terjadi, bahkan survei yang dirilis pada tanggal 27 Agustus 2019, oleh tirto.id 95,7% warga Jakarta, tidak setuju ibu kota pindah ke Kalimantan dengan alasan yang sangat beragam.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Dengan adanya rencana pemindahan ibu kota ke hutan Kalimantan, menjadikan para petinggi negara Indonesia, bisa di kategorikan sebagai orang-orang yang tidak memiliki suatu konsep pemikiran tentang keadilan yang komprehensif. Mereka hanya beranggapan bahwa hutan adalah suatu objek fungsional, yang bisa digunakan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan manusia. Kendati demikian, berdasarkan pandangan alamiah, hutan sejatinya mempunyai beribu-ribu kehidupan di dalamnya.

BACA JUGA:  Membangun SDM Indonesia: Jalan Panjang Menuju Abad Ketiga Milenium

Lebih lanjut, konsep dari keadilan berwawasan ekologis adalah, ketika pengkonsentrasian pemberian dan perlakuan keadilan, bukan saja manusia yang selalu dijadikan objek utama, melainkan semua mahluk hidup yang ada di alam semesta ini bisa mendapatakan keadilan yang serupa. Pemahaman akan hal ini sangat akan bertolak belakang dengan adanya pemikiran-pemikiran kapitalisme neo-liberal, yang pada saat ini banyak dijadikan kerangka berpikir orang Indonesia. Lemahnya daya jelajah mindset bangsa dan pemerintah Indonesia dimanfaatkan dengan sedemikian rapih oleh para penganut ideologi kapitalisme neo-liberal sehingga bisa dikelabuhi dengan hegemoni-hegemoni kemajuan serta moderenisasi.

Keadilan sosial memerlukan suatu alat untuk bisa tercapai, di Indonesia sendiri alat yang digunakan adalah “demokrasi”, namun demokrasi yang sampai saat ini diterapkan hanya mencakup manusia. Melihat dari masalah yang muncul perlu adanya pembaharuan tentang konsep berdemokrasi yang harus ditanamkan dalam pikiran seluruh bangsa. Supaya bisa terjadinya proses relasi dengan alam secara baik. Perlu kita tanamkan tentang pemahaman “demokrasi alam” yang dimana manusia dengan alam mensinergikan dengan tanpa adanya pengeksploitasian terhadap satu pihak.

BACA JUGA:  Tantangan Partai Politik Atas Putusan MK NO. 135/PUU-XXII/2024

Perlakuan adil dapat mempengarui terhadap keberlangsungan hidup manusia maupun alam. Keadilan terhadap sesama dan keadilan terhadap alam mempunyai keterkaitan yang erat. Keberlangsungan hidup manusia tidak akan bertahan lama tanpa adanya keadilan terhadap lingkungan, dan keadilan yang akan didapatkan oleh alam tidak akan tercapai tanpa adanya manusia. Kehidupan sosial akan terus ada dan kelestarian alam akan tetap terus terjaga apabila manusia membatinkan dan mempraktekan prinsip keadilan yang komprehensif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Penenerapan dari pemahaman demokrasi alam tersebut, akan berdampak sangat baik untuk generasi yang akan datang, yang dimana ketika terjaganya keutuhan suatu alam maka generasi selanjutnya akan merasakan hal yang sama atas sumber daya alam yang ada pada saat ini. Ketika hal tersebut sudah dijadikan suatu kebiasaan baru dalam kehidupan, maka arti kata keadilan tersebut akan tercapai.

Pencapaian akan hal tersebut tidak akan lepas dari peran kita semua yang tinggal di alam semesta ini, perlu adanya penerapan displin bagi kita semua dalam memberikan keadilan yang komprehensif. Upaya-upaya awal yang perlu kita semua perhatikan adalah dengan tidak lagi menganggap bahwa alam ini hanya sebatas objek fungsional dari kebutuhan manusia. Melainkan harus menjalin relasi yang baik terhadap alam, sebab mahluk yang ada dialam nyata ini mempunyai hak untuk mendapatkan keadilan, dan tidak hanya dijadikan objek fungsional. Kedua, disaat berkembangnya arus teknologi yang sedemikian cepat, perlu adanya rasionalisasi dalam membentuk suatu paradigma tentang etika lingkungan, supaya tidak dengan mudahnya terbelenggu terhadap kemajuan yang irasional. Ketiga, perlu adanya pendidikan formal atau non-formal yang memberikan suatu pemahaman baru tentang ekologi. Keempat, menggerakan semua elemen masyarakat tentang bahaya nya mengabaikan etika lingkungan, dengan merawat lingkungan yang ada disekitarnya. Terakhir, terus melakukan perlawanan dengan secara keras, ketika adanya suatu eksploitasi terhadap alam yang dilakukan oleh siapapun, dengan menggunakan metode yang terstruktur, sistematis dan massif.

BACA JUGA:  Tantangan Partai Politik Atas Putusan MK NO. 135/PUU-XXII/2024
TAGGED:Opini
Bagikan:
Facebook Whatsapp Whatsapp Copy Link

– Advertisement –

WhatsApp Image 2025-08-16 at 7.48.48 PM
WhatsApp Image 2025-08-16 at 7.45.10 PM
iklan
WhatsApp Image 2025-08-16 at 8.15.38 PM

Terpopuler

Tangkapan layar Plang Penutupan akibat perbaikan Jembatan di Jalan Merpati Raya / Foto : TU

Perbaikan Mendadak Jembatan Merpati Raya Dikeluhkan, Warga: “Pemkot Tangsel Ngejar Serapan, Tapi Sosialisasi Nol”

Kepala Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Ciputat, Alwi Asparin | Dok. Pribadi

Kecam Tayangan Melecehkan Pesantren dan Kiai, HMI Ciputat Desak KPI Sanksi Tegas Trans7

Para pekerja sedang memasang paving blok di Pedestarian jalan Ciater/ Foto: Juno

Dugaan Penyalahgunaan Material, Kejari Tangsel Tinjau Proyek Pedestrian Jalan Ciater Rp. 7,1 Milyar

IKA SAKTI Tangerang menyampaikan akan terus mengawal kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RSUD Tigaraksa hingga tuntas | Foto: Koordinator IKA SAKTI, Doni Nuryana saat jumpa pers dengan wartawan di depan gedung DPRD Kabupaten Tangerang /Dok. Tangerangupdate.com

Demo Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa: IKA SAKTI Desak Pansus dan Pertanggungjawaban Bupati

Papan Pengerjaan Proyek Penanganan Kawasan Kumuh di Depan Kantor Pemkot Tangsel Kelurahan Serua/ Foto: Juno

Proyek 1,8 Milyar di Depan Kantor Pemkot Tangsel Dikeluhkan Warga, Pekerjaan Diduga Tak Sesuai DED

Guru PPPK saat sedang mengajar di salah satu SMA Negeri di Banten / Foto : Tangerang update

1800 Guru PPPK Banten Terjepit, Gaji Belum Cair: “Kami Mengajar, Tapi Tak Digaji”

Berita Terkait

Ilustrasi Gambar ini dibuat dengan kecerdasan buatan / Dok. TU
Opini

Ketika Kota Dengan Predikat “Paling Informatif” Gagap

Foto: Ilustrasi/Freepik: prostooleh
Opini

Preeklampsia sebagai Ancaman Tersembunyi bagi Ibu Hamil dan Janin

Ilustrasi
Opini

Gemuk atau Sehat? Menelusuri Akar Obesitas dan Cara Kembali Bugar

Peneliti RIGHTS, Septian Haditama (Dok. Istimewa)
Opini

Jolly Roger (Bendera One Piece): Alarm Perbaikan atau Revolusi bagi Republik Indonesia ke-80

Irhas Abdul Hadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.
Nasional

Membangun SDM Indonesia: Jalan Panjang Menuju Abad Ketiga Milenium

Irhas Abdul Hadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.
Kota Tangsel

Ciputat: Pusat Kota yang Terlupakan dalam Bayang-Bayang Kemewahan Swasta

Foto: Lukman Hakim (Direktur Eksekutif Yayasan Harsha Citra Indonesia) | Dok. Pribadi
Opini

Tantangan Partai Politik Atas Putusan MK NO. 135/PUU-XXII/2024

Presiden Prabowo Subianto | Foto : Kantor Staff Presiden RI
Opini

Mengkritik Pidato Presiden di Hari Lahir Pancasila, (Dari Adu Domba ke Adu Diksi)

Jangan Lewatkan

Forum Masyarakat Peduli Pakuhaji agar Jalan Raya Pakuhaji segera dibangun | Dok. Istimewa

Forum Masyarakat Peduli Pakuhaji Desak Pemkab Tangerang Segera Bangun Jalan Pakuhaji

Sabtu, 11 Oktober 2025
IKA SAKTI Tangerang menyampaikan akan terus mengawal kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RSUD Tigaraksa hingga tuntas | Foto: Koordinator IKA SAKTI, Doni Nuryana saat jumpa pers dengan wartawan di depan gedung DPRD Kabupaten Tangerang /Dok. Tangerangupdate.com

Demo Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa: IKA SAKTI Desak Pansus dan Pertanggungjawaban Bupati

Senin, 13 Oktober 2025
Tangkapan Layar Kondisi Pasca Ledakan di Kantor Farmasi Nucleus Pondok Aren / Foto : Juno

Ledakan Misterius Hancurkan Kantor Farmasi di Pondok Aren, Polisi Sterilkan Lokasi

Kamis, 9 Oktober 2025
BADKO HMI Jabodetabeka-Banten juga mendesak agar Kakanwil dan Kepala Bidang Haji pada Kemenag Provinsi Banten dicopot | Dok. Istimewa

BADKO HMI Jabodetabeka–Banten Sesalkan Kanwil Kemenag Banten Tunda Sepihak Audiensi soal Haji dan Umrah

Kamis, 9 Oktober 2025
Para pekerja sedang memasang paving blok di Pedestarian jalan Ciater/ Foto: Juno

Dugaan Penyalahgunaan Material, Kejari Tangsel Tinjau Proyek Pedestrian Jalan Ciater Rp. 7,1 Milyar

Minggu, 12 Oktober 2025
Kepala Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Ciputat, Alwi Asparin | Dok. Pribadi

Kecam Tayangan Melecehkan Pesantren dan Kiai, HMI Ciputat Desak KPI Sanksi Tegas Trans7

Selasa, 14 Oktober 2025
Salah satu inovasinya yakni layanan Catat Meter Mandiri (CMM) yang kini dapat dilakukan secara mudah melalui WhatsApp Official PGN dan aplikasi PGN Mobile/ Foto : Ist

PGN Area Cilegon Dorong Warga Catat Meter Mandiri Lewat WhatsApp dan Aplikasi PGN Mobile

Jumat, 10 Oktober 2025
Papan Pengerjaan Proyek Penanganan Kawasan Kumuh di Depan Kantor Pemkot Tangsel Kelurahan Serua/ Foto: Juno

Proyek 1,8 Milyar di Depan Kantor Pemkot Tangsel Dikeluhkan Warga, Pekerjaan Diduga Tak Sesuai DED

Senin, 13 Oktober 2025
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Tangerang Update
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
© Tangerang Update. Designed with ❤️ by dezainin.com.
Facebook X-twitter Youtube Whatsapp