Tangerangupdate.com (08/08/2021) | Kabupaten Tangerang — Pantai Utara Kabupaten Tangerang merupakan salah satu destinasi wisata bagi masyarakat yang berada di Tangerang Raya, namun permasalah terbesarnya adalah sampah.
Menjelang akhir pekan pantai yang terbentang di peaisir Utara Tangerang memang masih menjadi primadona, mulai dari wisata kuliner, pantai bahkan bagi para penghobi mancing.
Namun persoalan timbul takkala para wistawan tidak memperhatikan sampah yang mereka produksi, terutama para pemancing yang biasanya menyalurkan hobinya, pada akhir pekan.
Ramdani Salah satunya, warga Cikokol, Kota Tangerang. Tidak kurang sebulan sekali ia melepas penat dengan memancing dibagan-bagan yang dikelola oleh masyarakat, namun dirinya menyayangkan ulah oknum para pemancing yang tidak peduli dengan sampah yang dihasilkan.
“Gimana ya, sampah ada yang ditinggal dibagan, bahkan Sampe dibuang kelaut. Padahal kan itu bahaya banget,” ucap Ramdani.
Selain itu, para pengelola Bagan tidak memilik aturan terkait sampah, bahkan terkesan cuek dengan ulah para pemancing tersebut.
“Pengelola Bagan juga keliatannya cuek aja, jadi sampah sisaa kopi makanan, galon air mineral di tinggal gitu aja dibagan, harusnya ada aturan khusus sampah dibawa balik ke darat gitu,” Minggu (08/08)
“Kalau dibiarin bahaya banget, sampah udah banyak yang dibawa dari sungai Cisadane, kalau ikannya pada ga ada kan jadi ga bisa pada mancing,” imbuhnya.
Di tempat terpisah, salah satu masyarakat pengelola bagan untuk memancing bernama Iwan menjelaskan, bahwa pihaknya tidak memiliki aturan terkait sampah bagi para pengunjung.
Namun ia biasanya membersihkan sampah ditinggal oleh para pemancing di bagan untuk dibawa ke daratan, tidak dibuang ke laut.
“nantinya sampah-sampah dari pemancing yang ditinggal atas bagan, akan segera dibawa dan dibuang ke darat jika sudah penuh,” kata Iwan.
Sampah yang sering tersangkut dikail pemancing buka berasal dari para pemancing saja, namun juga dari kapan besar yang melintas disekitar kepuluan seribu.