Tangerangupdate.com (15/10/2021) | Tangerang — Suara azan kembali menjadi polemik, setelah seorang ibu di Medan, Sumatera Utara bernama Meiliana dihukum karena mengeluhkan volume suara azan yang dianggapnya terlalu keras pada 2018 lalu.
Hari ini Media asing Agence France-Presse (AFP) menyoroti azan di Jakarta yang dinilai menganggu, AFP sendiri merupakan agensi berita internasional yang berpusat di Paris Prancis.
“Ketakwaan atau gangguan kebisingan? Indonesia mengatasi reaksi volume azan,” demikian judul AFP, diunggah Kamis (14/10).
Rina nama samaran merupakan narasumber yang di wawancara oleh AFP,wanita ini muslimah 31 tahun ini pengidap gangguan kecemasan (anxiety disorder) yang tidak bisa tidur, mengalami mual untuk makan namun dirinya takut untuk menyuarakan komplain soal suara azan dari masjid di dekat rumahnya.
AFP menuliskan azan dan masjid adalah dua hal yang dihormati di Indonesia, negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Mengkritik azan dan masjid bisa berujung pada tuduhan penistaan agama dengan ancaman 5 tahun penjaraan.
“Tidak ada yang berani untuk komplain soal itu di sini,” kata Rina dalam unggahan AFP tersebut.
Rina menceritakan sudah menahan gangguan ini selama enam bulan terakhir, terbangun dari tidurnya pukul 3 dini hari karena terusik suara pengeras suara dari masjid di dekat rumahnya.
“Pengeras suara tidak cuma digunakan untuk azan, tapi juga untuk membangunkan orang 30-40 menit sebelum salat Subuh,” kata Rina kepada AFP.
Komplain secara daring (online) soal pengeras suara yang berisik sudah mulai meningkat, tapi kebanyakan anonim karena pelapor khawatir dengan akibat yang ditimbulkan gara-gara komplain seperti itu. Dewan Masjid Indonesia (DMI) telah mengerahkan tim untuk mengatasi tata suara (sound system) masjid di seluruh Indonesia, tapi ini adalah persoalan yang sensitif.
AFP menyebut negara kepulauan di Asia Tenggara ini dikenal sebagai wilayah dengan toleransi antaragama yang baik, tapi kini muncul perhatian bahwa corak keagamaan Islam moderat terancam oleh penganut garis keras.
AFP menyebut azan dipahami masyarakat sebagai simbol kebesaran. Isu suara azan bisa memecah belah. Di Indonesia sendiri ada 750 ribu masjid di seluruh wilayah. Masjid ukuran sedang bisa mempunyai selusin speaker eksternal yang melantangkan azan lima kali sehari.
“Saya mulai mengalami insomnia, dan saya didiagnosis mengidap gangguan kecemasan setelah selalu terbangun pada malam hari. Sekarang saya mencoba membuat diri saya selelah mungkin supaya saya bisa tidur nyenyak tanpa mendengar suara bising itu,” pungkasnya.