Tangerang Update
Masuk
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
  • Kab Tangerang
  • Kota Tangsel
  • kabupaten tangerang
  • tangerang selatan
  • tangsel
  • Nasional
Rabu, 15 Oktober 2025
Tangerang UpdateTangerang Update
Search
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
Punya Akun? Masuk
Follow US
© 2025 Tangerang Update. Designed with ❤️ by dezainin.com.
Opini

KEKUATAN KEMAUAN

Redaksi TU
Redaksi TU
Kamis, 4 Maret 2021 | 18:15 WIB
SHARE
Desain : Juno | Foto : @arifsatria10

Kata pepatah orang bisa maju karena “3 K”, yaitu kemauan, kemampuan, dan kesempatan. Dari tiga “K” tersebut yang jamak disebut orang sebagai faktor tersulit adalah kesempatan, karena kesempatan seolah diluar kontrol kita. Sementara semua orang bisa dengan mudah memiliki kemauan dan kemampuan.

Namun saya berpikir sebaliknya, bahwa yang paling menentukan adalah kekuatan kemauan (willpower). Berangkat dari kemauan yang kuat maka kemampuan dan kesempatan bisa diraih. Mengapa ?

- Advertisement -
Ad imageAd image

Derajat atau tingkat kemauan diukur dari sejauhmana seseorang memiliki growth mindset ataukah fixed mindset. Growth mindset adalah keyakinan bahwa kualitas dasar kita bisa kita tumbuh kembangkan melalui usaha, strategi, dan bantuan orang lain (Dweck, 2016).

Orang tidaklah bersifat statis dan fixed, baik dari sisi potensi, bakat, kecerdasan, dan kompetensi. Sebaliknya orang bisa berubah dan perubahan tersebut sangat ditentukan mindset-nya. Jadi orang yang memiliki growth mindset pasti memiliki kemauan yang tinggi.

Dulu ada anekdot, bahwa saat wawancara mencari kerja di Amerika pertanyaan yang sangat menentukan adalah Anda kuliah dimana. Di Korea Selatan, pertanyaan utamanya adalah Anda anak siapa. Tempat dimana kuliah dan faktor keturunan dianggap sangat penting. Anekdot ini pun sudah dibantah oleh riset Thomas Stanley bahwa yang menentukan sukses bukanlah tempat kuliah di sekolah favorit karena faktor ini hanya berada di urutan ke 23.  Bahkan Stanley tidak menyebut keturunan sebagai faktor penting.

Studi terakhir Mc Kinsey terbaru di 72 negara juga menunjukkan bahwa faktor utama prestasi akademik seorang siswa bukan ditentukan oleh sekolahnya, orang tuanya, atau gurunya. Ternyata faktor terpenting adalah mindset siswa itu sendiri yang memperkuat motivasi dan kepercayaan diri.

Guru dan orang tua tentu memiliki pengaruh bila mereka terus memberi inspirasi. Status guru pintar dan orang tua hebat tidak serta merta membuat seorang siswa otomatis akan ikut hebat. Seperti kata pepatah: guru rata-rata hanya bisa menyampaikan, guru yang baik bisa menjelaskan, namun guru yang hebat bisa menginspirasi. Menginspirasi adalah proses untuk membuat orang  lain tergerak untuk berpikir dan berbuat sesuatu yang penting.

BACA JUGA:  Tantangan Partai Politik Atas Putusan MK NO. 135/PUU-XXII/2024

Jadi, faktor kualitas pribadi sendiri yang menentukan kesuksesan, yang dimulai dari mindset. Ingat, bahwa banyak para alumni IPB yang sukses dari keluarga biasa-biasa saja. Namun mereka memiliki prestasi di SMA nya dikarenakan mindset dan karakternya yang sudah sangat kuat sejak dulu untuk menuju kemajuan.  

Ini sejalan dengan riset Stanley yang mengatakan bahwa diantara 10 besar faktor sukses antara lain kejujuran, kedisiplinan, kemampuan mengelola hubungan sosial, kerja keras, mencintai pekerjaan dan kepemimpinan. Semua adalah faktor internal. Tentu mereka semakin kuat karena juga mendapat sentuhan pendidikan di IPB yang membuat mereka  memiliki karakteristik sebagaimana ditulis Stanley tersebut.

Namun, faktor IPB atau kampus lain hanya berada di urutan ke-23. Artinya tidak serta merta orang kuliah di sekolah favorit akan otomatis sukses. Semua tergantung dari pribadi masing-masing sejauhmana kekuatan mindsetnya.

Nah, tugas kampus adalah bagaimana terus menciptakan ekosistem dimana mahasiswa akan semakin kuat mindsetnya untuk maju dan sukses, yang dalam bahasa Dweck (2016) memiliki growth mindset, atau berjiwa proaktif ala Stephen Covey, dan memiliki kebutuhan berperestasi ala David Mc Cleland, serta berciri pembelajar gesit (agile learner) ala IPB. Orang yang memiliki kemauan tinggi umumnya berciri memiliki growth mindset, sikap proaktif, dan kebutuhan berprestasi tersebut.

Inilah mengapa semua mahasiswa baru IPB wajib mengikuti pelatihan 7 habist of highly effective people agar mereka memiliki dasar menjadi lebih proaktif. Karena orang sukses adalah orang yang proaktif yang kekuatan pribadinya memiliki daya pengaruh keluar, dan bukan terus membiarkan pihak luar memberikan pengaruh dominan ke dalam.

Kekuatan kemauan (willpower) akan sejalan dengan mindset. Kekuatan ini sangat dahsyat karena akan mampu mengubah kemampuan. Selama ini orang menganggap bahwa kemampuan identik dengan berbakat. Karena itu Seleksi masuk tim sepakbola nasional atau olah raga apapun biasanya didasarkan kepada kekuatan bakat semata. Mengapa kita tidak mencoba menciptakan seleksi-seleksi yang berbasis pada bakat dan mindset sekaligus?

BACA JUGA:  Ciputat: Pusat Kota yang Terlupakan dalam Bayang-Bayang Kemewahan Swasta

Orang yang memiliki kemauan tinggi dilandasi growth mindset akan terus belajar dan belajar, berlatih dan berlatih, serta mempersiapkan strategi dengan amat matang. Prof Johannes Surya pernah bercerita bahwa ada seorang siswa dari Papua yang semula IQ nya di bawah 100, namun berkat strategi dan pembelajaran yang tepat dan penuh motivasi ternyata siswa tersebut bisa mengalahkan para juara olimpiade. IQ atau bakat kecerdasan tidaklah fixed.

Jadi dalam rumus matematika, kemampuan adalah fungsi dari kemauan. Saya punya pengalaman pribadi bahwa saya tidaklah berbakat menulis baik karangan puisi, maupun opini. Sejak SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa selama 13 tahun tulisan saya selalu ditolak majalah anak-anak, remaja dan koran. Saya punya mimpi yang sangat kuat bahwa saya bisa menulis dan dimuat di majalah. Meski saya tidak berbakat saya terus berusaha latihan menulis dan menulis. Orang tua punya peran besar untuk terus memotivasi dan menginspirasi. Kemauan yang tinggi diikuti ketahanan semangat, ketekunan dan kesabaran akhirnya membuahkan hasil setelah berjuang selama 13 tahun.

Begitu dimuat di koran, kemauan untuk meningkatkan kualitas tulisan makin tinggi. Kemampuan terus diasah agar bisa dimuat di koran dan majalah nasional, bahkan akhirnya jurnal internasional hingga menulis buku internasional diterbitkan penerbit bergengsi di Eropa. Ini bukan karena bakat tapi karena kemauan tinggi yang diikuti usaha dan strategi.

Bagaimana dengan kesempatan? Mestinya kesempatan juga merupakan fungsi kemauan. Ada tiga tipe orang melihat kesempatan.

Pertama, penunggu kesempatan. Orang fixed mindset selalui berpikir bahwa kesempatan datang dari luar dan tugas kita adalah sabar menunggu. Tipe ini akan terus menghadapi ketidakpastian.

Kedua, adalah pencari kesempatan. Tipe ini lebih baik dari yang pertama karena ia selalu berusaha mencari kesempatan sehingga hidup akan penuh harapan disini kesempatan masih berada di luar pribadinya.

Ketiga, adalah pencipta kesempatan, yang berarti ia tidak lagi tergantung orang lain mendapat kesempatan. Tipe ketiga ini hidupnya akan penuh kemenangan karena  kesempatan selalu ada di ganggamannya. Bagaimana ciri orang tipe ketiga ini?

BACA JUGA:  Membangun SDM Indonesia: Jalan Panjang Menuju Abad Ketiga Milenium

Orang yang berorientasi menciptakan kesempatan selalu dilandasi kemauan yang kuat, percaya diri, kreatif, penuh imajinasi, dan bisa berstrategi. Sebagai contoh, tahun 2010 Universitas Indonesia (UI) menciptakan UI Green Metric. Selama ini dalam perangkingan dunia, kita selalu mengacu pada QS dan THE, dua lembaga perangkingan dunia yang dikenal. UI mencoba menciptakan kesempatan baru dengan menjadikan dirinya sebagai lembaga perangkingan dunia dalam isu sustainability. Ini benar-benar langkah yang sangat dahsyat yang membuat semakin banyak perguruan tinggi di Indonesia masuk 100 besar dunia.

Prof Andi Hakiem Nasoetion Rektor IPB periode 1980an, tidak mau menunggu saja siswa-siswa berprestasi mendaftar melalui jalur tes, tetapi justru menjemput mereka melalui jalur undangan. Prof Andi adalah pencipta kesempatan.

Banyak sekali contoh-contoh lain yang sifatnya individual. Banyak orang berminat menjadi artis terkenal dengan cara menunggu undangan manggung di televisi. Tapi kini banyak yang memanfaatkan youtube untuk tampil sebagai penyanyi, pemain film, pelawak, maupun host talkshow. Mereka tidak lagi tergantung kepada undangan pihak lain untuk mendapatkan kesempatan tersebut. Mereka ini bisa menciptakan kesempatan baru untuk kesuksesan dirinya. Jadi, menciptakan kesempatan sangat bergantung pada kemauan.

Oleh karena itu tugas kita adalah bagaimana meningkatkan jumlah anak-anak muda menjadi orang yang punya kekuatan kemauan. Disinilah penting menumbuhkan mimpi-mimpi tentang masa depan. Apa yang selalu ditanyakan guru-guru tentang cita-cita kita  sewaktu kita kecil adalah awal membangun mimpi.

Tentu kita berharap mimpi anak-anak sekarang jauh lebih dahsyat. Kalau mimpi mereka dahsyat maka akan mendorong kemauan, dan kalau kemauan semakin menguat maka akan banyak kesempatan tercipta.

Jadi, kemajuan  Indonesia adalah soal kekuatan kemauan.  Semoga 2021 adalah tekad baru untuk semakin maju.

(Tulisan pernah dimuat di Kumparan.com Januari 2021)

TAGGED:IPBRektor Ipb
Bagikan:
Facebook Whatsapp Whatsapp Copy Link

– Advertisement –

WhatsApp Image 2025-08-16 at 7.48.48 PM
WhatsApp Image 2025-08-16 at 7.45.10 PM
iklan
WhatsApp Image 2025-08-16 at 8.15.38 PM

Terpopuler

Tangkapan layar Plang Penutupan akibat perbaikan Jembatan di Jalan Merpati Raya / Foto : TU

Perbaikan Mendadak Jembatan Merpati Raya Dikeluhkan, Warga: “Pemkot Tangsel Ngejar Serapan, Tapi Sosialisasi Nol”

Kepala Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Ciputat, Alwi Asparin | Dok. Pribadi

Kecam Tayangan Melecehkan Pesantren dan Kiai, HMI Ciputat Desak KPI Sanksi Tegas Trans7

Para pekerja sedang memasang paving blok di Pedestarian jalan Ciater/ Foto: Juno

Dugaan Penyalahgunaan Material, Kejari Tangsel Tinjau Proyek Pedestrian Jalan Ciater Rp. 7,1 Milyar

IKA SAKTI Tangerang menyampaikan akan terus mengawal kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RSUD Tigaraksa hingga tuntas | Foto: Koordinator IKA SAKTI, Doni Nuryana saat jumpa pers dengan wartawan di depan gedung DPRD Kabupaten Tangerang /Dok. Tangerangupdate.com

Demo Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa: IKA SAKTI Desak Pansus dan Pertanggungjawaban Bupati

Papan Pengerjaan Proyek Penanganan Kawasan Kumuh di Depan Kantor Pemkot Tangsel Kelurahan Serua/ Foto: Juno

Proyek 1,8 Milyar di Depan Kantor Pemkot Tangsel Dikeluhkan Warga, Pekerjaan Diduga Tak Sesuai DED

Guru PPPK saat sedang mengajar di salah satu SMA Negeri di Banten / Foto : Tangerang update

1800 Guru PPPK Banten Terjepit, Gaji Belum Cair: “Kami Mengajar, Tapi Tak Digaji”

Berita Terkait

Ilustrasi Gambar ini dibuat dengan kecerdasan buatan / Dok. TU
Opini

Ketika Kota Dengan Predikat “Paling Informatif” Gagap

Foto: Ilustrasi/Freepik: prostooleh
Opini

Preeklampsia sebagai Ancaman Tersembunyi bagi Ibu Hamil dan Janin

Ilustrasi
Opini

Gemuk atau Sehat? Menelusuri Akar Obesitas dan Cara Kembali Bugar

Peneliti RIGHTS, Septian Haditama (Dok. Istimewa)
Opini

Jolly Roger (Bendera One Piece): Alarm Perbaikan atau Revolusi bagi Republik Indonesia ke-80

Irhas Abdul Hadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.
Nasional

Membangun SDM Indonesia: Jalan Panjang Menuju Abad Ketiga Milenium

Irhas Abdul Hadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.
Kota Tangsel

Ciputat: Pusat Kota yang Terlupakan dalam Bayang-Bayang Kemewahan Swasta

Foto: Lukman Hakim (Direktur Eksekutif Yayasan Harsha Citra Indonesia) | Dok. Pribadi
Opini

Tantangan Partai Politik Atas Putusan MK NO. 135/PUU-XXII/2024

Presiden Prabowo Subianto | Foto : Kantor Staff Presiden RI
Opini

Mengkritik Pidato Presiden di Hari Lahir Pancasila, (Dari Adu Domba ke Adu Diksi)

Jangan Lewatkan

Program Pasar Bahagia di Masjid Jami Al Barokah disambut gembira oleh warga Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan | Dok. Istimewa

Pasar Bahagia: Warga Babakan Tangsel Belanja Kebutuhan Pokok Bayar Pakai Doa

Sabtu, 11 Oktober 2025
Tangkapan layar Plang Penutupan akibat perbaikan Jembatan di Jalan Merpati Raya / Foto : TU

Perbaikan Mendadak Jembatan Merpati Raya Dikeluhkan, Warga: “Pemkot Tangsel Ngejar Serapan, Tapi Sosialisasi Nol”

Rabu, 15 Oktober 2025
BADKO HMI Jabodetabeka-Banten juga mendesak agar Kakanwil dan Kepala Bidang Haji pada Kemenag Provinsi Banten dicopot | Dok. Istimewa

BADKO HMI Jabodetabeka–Banten Sesalkan Kanwil Kemenag Banten Tunda Sepihak Audiensi soal Haji dan Umrah

Kamis, 9 Oktober 2025
Kepala Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Ciputat, Alwi Asparin | Dok. Pribadi

Kecam Tayangan Melecehkan Pesantren dan Kiai, HMI Ciputat Desak KPI Sanksi Tegas Trans7

Selasa, 14 Oktober 2025
Gelaran Event Pantomim di GOR Bulungan Jakarta/ Foto : Ist

“Jejak Imaji Anak Negeri”: Pementasan Pantomim Anak yang Hening tapi Menggetarkan

Kamis, 9 Oktober 2025
IKA SAKTI Tangerang bakal menggelar aksi di depan Kejari Kabupaten Tangerang, Gedung Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang | Dok. Tangerangupdate.com

IKA SAKTI Bakal Gelar Demonstrasi Desak Bentuk Pansus Usut Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa

Minggu, 12 Oktober 2025
Tangkapan Layar Kondisi Pasca Ledakan di Kantor Farmasi Nucleus Pondok Aren / Foto : Juno

Ledakan Misterius Hancurkan Kantor Farmasi di Pondok Aren, Polisi Sterilkan Lokasi

Kamis, 9 Oktober 2025
Para pekerja sedang memasang paving blok di Pedestarian jalan Ciater/ Foto: Juno

Dugaan Penyalahgunaan Material, Kejari Tangsel Tinjau Proyek Pedestrian Jalan Ciater Rp. 7,1 Milyar

Minggu, 12 Oktober 2025
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Tangerang Update
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
© Tangerang Update. Designed with ❤️ by dezainin.com.
Facebook X-twitter Youtube Whatsapp