Tangerangupdate.com (25/10/2021) | Tangerang Selatan — Pelaku Usaha Mikro , Kecil dan Menengah (UKM) sektor makanan ringan (kerupuk) di kawasan Rodahias, Serpong, Kota Tangerang Selatan menjerit lantaran harga minyak goreng jenis curah super melejit tinggi.
Salah satu pengusaha kerupuk, Wawan (36) mengaku, harus menanggung kerugian akibat kenaikan harga minyak goreng hingga Rp288 ribu. Padahal katanya, beberapa waktu lalu, harga minyak goreng jenis curah super dibanderol Rp170 ribu sampai Rp180 ribu.
“Setelah Idul Fitri, kurang lebih bulan Juni dan Juli, itu kisaran harganya di Rp170 ribu sampai Rp180 ribu. Sekarang, per jirigen yang isi 16 liter, harganya sudah Rp288 ribu. Jangankan untung, kita nombokin terus. Tekor yang ada,” kata Wawan kepada wartawan, Senin 25 Oktober 2021.
Selain itu, kata Wawan, naiknya harga minyak goreng curah super tersebut tidak dapat dibarengi dengan naiknya harga kerupuk dalam kemasan.
Dirinya mengaku bingung dengan kondisi tersebut. Sebab katanya, selain harus memikirkan bagaimana usahanya dapat terus berjalan, dirinya juga memiliki karyawan yang harus digaji.
Selain dirinya, Wawan juga mengatakan hal serupa juga dialami oleh pengusaha lain, maka dari itu, ia juga meminta agar pemerintah memperhatikan nasib pengusaha kecil seperti dirinya. Minimal katanya, usahanya dapat terus berjalan.
“Makanya, harus ada kekompakan dalam menyikapi naiknya harga minyak goreng ini. Karyawan yang kerja disini juga kan perlu makan, mereka perlu hidup karena digaji kan? Jadi bagaimana perhatian pemerintah? Minimal, distabilkan lah harga minyaknya,” tuturnya.
Ditemui terpisah, kenaikan minyak goreng juga diungkap oleh salah sagu agen Sembilan Bahan Pokok (Sembako), Irawati. Ia mengaku kenaikan tersebut mulai dirasakan sejak dua bulan lalu.
Sejak kenaikan harga minyak goreng jenis curah, katanya melanjutkan, belum ada operasi pasar yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
“Biasanya kalau harga sudah naik begini, ada operasi pasar yang dilakukan oleh Pemda. Tapi sampai sekarang belum ada. Kenaikannya sudah dua bulan ke belakang. Kalau barang barang jenis lain, relatif stabil. Yang naik tinggi itu memang hanya minyak goreng saja,” pungkasnya.