Tangerang Update
Masuk
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
  • Kab Tangerang
  • Kota Tangsel
  • kabupaten tangerang
  • tangerang selatan
  • tangsel
  • Nasional
Minggu, 12 Oktober 2025
Tangerang UpdateTangerang Update
Search
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
Punya Akun? Masuk
Follow US
© 2025 Tangerang Update. Designed with ❤️ by dezainin.com.
Opini

Gemuk atau Sehat? Menelusuri Akar Obesitas dan Cara Kembali Bugar

Redaksi TU
Redaksi TU
Jumat, 15 Agustus 2025 | 23:56 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi
SHARE

Tangerangupdate.com – Pernah mendengar ungkapan big is beautiful? Betul, rasa percaya diri itu penting. Namun, ada hal yang tak kalah penting: kesehatan tubuh kita. Memiliki tubuh berisi tidak selalu berarti tidak sehat, tapi obesitas atau berat badan yang jauh di atas batas normal bisa menjadi pintu masuk berbagai masalah kesehatan jika tidak dikelola dengan baik.

Di era modern ini, obesitas bukan lagi masalah pribadi semata. Ia telah menjadi salah satu tantangan kesehatan terbesar di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, pada 2020 ada lebih dari 1,9 miliar orang dewasa yang mengalami kelebihan berat badan, dan sekitar 650 juta di antaranya tergolong obesitas. Di Indonesia, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2023 juga cukup mengejutkan: angka obesitas naik dari 21,8% pada 2018 menjadi 24,8% pada 2023.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Bayangkan, hampir satu dari empat orang dewasa di negeri ini berada pada kondisi obesitas. Ini bukan hanya persoalan ukuran baju, melainkan juga kualitas hidup, kesehatan jangka panjang, dan produktivitas bangsa.

Kenapa Angka Ini Terus Naik?

Kalau kita perhatikan, penyebabnya ada di depan mata setiap hari. Pertama, makanan tinggi kalori dan rendah gizi sangat mudah didapat. Minuman manis dalam kemasan, gorengan pinggir jalan, burger, atau ayam goreng tepung semuanya lezat, murah, dan mengenyangkan, tetapi sering kali miskin vitamin, mineral, dan serat.

Kedua, pola hidup kita semakin minim gerak. Dulu, berjalan kaki atau bersepeda adalah hal biasa. Kini, hampir semua aktivitas mengandalkan kendaraan bermotor. Banyak pekerjaan juga menuntut duduk berjam-jam di depan layar. Pulang kerja, waktu luang lebih sering dihabiskan dengan ponsel atau televisi daripada berolahraga.

BACA JUGA:  Jolly Roger (Bendera One Piece): Alarm Perbaikan atau Revolusi bagi Republik Indonesia ke-80

Ketiga, makanan sehat justru kerap lebih sulit diakses. Di beberapa daerah, harga sayuran segar bisa lebih mahal dibandingkan makanan cepat saji. Ditambah lagi, edukasi gizi yang masih terbatas membuat banyak orang tidak tahu bagaimana memilih makanan yang benar.
Gabungan dari faktor-faktor ini membuat tubuh “banjir” kalori tapi “kering” nutrisi, sehingga berat badan mudah melonjak.

Masalah Kesehatan di baliknya Obesitas bukan hanya membuat celana terasa sempit. Ada risiko kesehatan serius yang membayanginya.

1. Diabetes tipe 2, Lemak berlebih membuat tubuh kurang peka terhadap insulin. Akibatnya, gula darah meningkat dan dalam jangka panjang dapat merusak organ penting seperti ginjal, mata, dan pembuluh darah.

2. Tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, Jantung harus bekerja ekstra keras memompa darah, meningkatkan risiko hipertensi, serangan jantung, dan stroke.

3. Gangguan sendi dan tulang, Berat badan berlebih memberi tekanan tambahan pada lutut, pinggul, dan tulang belakang, memicu nyeri dan mempercepat kerusakan sendi.

Selain masalah fisik, obesitas juga berdampak pada kesehatan mental. Banyak orang dengan obesitas menghadapi stigma dan diskriminasi, yang dapat memicu rasa rendah diri, depresi, bahkan gangguan makan. Belajar dari Negara Laim, Beberapa negara telah mengambil langkah serius dan terbukti berhasil mengendalikan obesitas.

BACA JUGA:  Ciputat: Pusat Kota yang Terlupakan dalam Bayang-Bayang Kemewahan Swasta

1. Meksiko: Sejak 2014 menerapkan pajak pada minuman bergula. Hasilnya, konsumsi minuman manis turun hingga 10% dalam beberapa tahun (Colchero et al., 2017).

2. Finlandia: Mengintegrasikan pendidikan gizi sehat sejak usia dini. Anak-anak belajar mengenal dan menyukai buah, sayur, serta makanan alami. Hasilnya, generasi mudanya memiliki pola makan yang lebih sehat (González & Puska, 2018).

Langkah-langkah ini membuktikan bahwa perubahan kebijakan bisa berdampak positif pada perilaku masyarakat. Solusi dari dapur hingga Kebijakan Mengatasi obesitas memerlukan strategi yang melibatkan banyak pihak mulai dari keluarga, sekolah, komunitas, hingga pemerintah.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan yaitu :

1. Edukasi sejak dini, Ajarkan anak membaca label gizi, memahami ukuran porsi, dan mengenal manfaat makanan alami.
2. Lingkungan yang mendukung, Sediakan taman, jalur sepeda, dan trotoar yang aman agar orang mau bergerak lebih banyak.
3. Kebijakan publik, Terapkan pajak untuk makanan/minuman tinggi gula dan lemak, serta berikan subsidi untuk buah, sayur, dan sumber protein sehat.
4. Perubahan di rumah, Mulailah dari hal kecil: kurangi minuman manis, perbanyak air putih, tambah porsi sayur dan buah, serta luangkan waktu minimal 30 menit untuk berolahraga setiap hari.

Menu Harian Ramah Timbangan

Disusun berdasarkan prinsip gizi seimbang dari Kementerian Kesehatan RI (2021), WHO (2020), USDA Dietary Guidelines (2020–2025), dan Harvard T.H. Chan School of Public Health. Pola makan sehat tidak harus mahal dan susah. Kuncinya ada pada keseimbangan gizi dan pengendalian kalori. Berikut contoh menu sekitar 1.500 kkal per hari yang cocok untuk membantu menurunkan berat badan secara bertahap:
1. Sarapan: Oatmeal dengan pisang dan chia seed, ditemani teh hijau tanpa gula.
2. Camilan pagi: Potongan pepaya atau semangka.
3. Makan siang: Nasi merah, dada ayam panggang, tumis brokoli, dan lalapan segar.
4. Camilan sore: Yogurt rendah lemak atau kacang almond panggang.
5. Makan malam: Sup sayur bening, tahu kukus, dan ikan bakar bumbu rempah.
Menu ini sederhana, mudah disiapkan, dan tetap membuat kenyang.

BACA JUGA:  Membangun SDM Indonesia: Jalan Panjang Menuju Abad Ketiga Milenium

Sehat Bukan Soal Ukuran Tubuh

Obesitas adalah masalah kompleks yang berkaitan dengan pola makan, gaya hidup, lingkungan, dan kebijakan. Angka prevalensinya terus naik, tapi bukan berarti kita tak punya harapan. Perubahan bisa dimulai dari langkah kecil di rumah, diperkuat dengan dukungan lingkungan, serta didorong oleh kebijakan publik yang pro-kesehatan.

Ingat, sehat bukan berarti harus kurus. Sehat berarti tubuh bugar, berenergi, dan terhindar dari penyakit. Mari kita jaga tubuh dengan bijak-karena tubuh yang sehat adalah modal utama untuk hidup panjang, produktif, dan bahagia.

oleh : Siti Nurahayu (Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional)

Disclaimer: artikel ini adalah kiriman dari pembaca Tangerangupdate.com. Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.

TAGGED:kesehatanOpini
Bagikan:
Facebook Whatsapp Whatsapp Copy Link

– Advertisement –

WhatsApp Image 2025-08-16 at 7.48.48 PM
WhatsApp Image 2025-08-16 at 7.45.10 PM
iklan
WhatsApp Image 2025-08-16 at 8.15.38 PM

Terpopuler

IKA SAKTI Tangerang bakal menggelar aksi di depan Kejari Kabupaten Tangerang, Gedung Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang | Dok. Tangerangupdate.com

IKA SAKTI Bakal Gelar Demonstrasi Desak Bentuk Pansus Usut Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa

Program Pasar Bahagia di Masjid Jami Al Barokah disambut gembira oleh warga Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan | Dok. Istimewa

Pasar Bahagia: Warga Babakan Tangsel Belanja Kebutuhan Pokok Bayar Pakai Doa

Forum Masyarakat Peduli Pakuhaji agar Jalan Raya Pakuhaji segera dibangun | Dok. Istimewa

Forum Masyarakat Peduli Pakuhaji Desak Pemkab Tangerang Segera Bangun Jalan Pakuhaji

Foto: Kuasa hukum tergugat, Thania Rachmanie Imanissa Putri | Dok. Istimewa

Sidang Gugatan Oknum DPRD Pandeglang Fraksi PKS Ditunda, Kenapa?

Salah satu inovasinya yakni layanan Catat Meter Mandiri (CMM) yang kini dapat dilakukan secara mudah melalui WhatsApp Official PGN dan aplikasi PGN Mobile/ Foto : Ist

PGN Area Cilegon Dorong Warga Catat Meter Mandiri Lewat WhatsApp dan Aplikasi PGN Mobile

Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (JPMI) Banten minta PAW RR, Anggota DPRD Pandeglang disegerakan | Foto: Istimewa

Tindak Lanjut PAW RR Anggota DPRD Pandeglang Lamban, JPMI Minta BK DPRD Bertindak Tegas

Berita Terkait

Ilustrasi Gambar ini dibuat dengan kecerdasan buatan / Dok. TU
Opini

Ketika Kota Dengan Predikat “Paling Informatif” Gagap

Foto: Ilustrasi/Freepik: prostooleh
Opini

Preeklampsia sebagai Ancaman Tersembunyi bagi Ibu Hamil dan Janin

Peneliti RIGHTS, Septian Haditama (Dok. Istimewa)
Opini

Jolly Roger (Bendera One Piece): Alarm Perbaikan atau Revolusi bagi Republik Indonesia ke-80

Irhas Abdul Hadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.
Nasional

Membangun SDM Indonesia: Jalan Panjang Menuju Abad Ketiga Milenium

Irhas Abdul Hadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.
Kota Tangsel

Ciputat: Pusat Kota yang Terlupakan dalam Bayang-Bayang Kemewahan Swasta

Foto: Lukman Hakim (Direktur Eksekutif Yayasan Harsha Citra Indonesia) | Dok. Pribadi
Opini

Tantangan Partai Politik Atas Putusan MK NO. 135/PUU-XXII/2024

Presiden Prabowo Subianto | Foto : Kantor Staff Presiden RI
Opini

Mengkritik Pidato Presiden di Hari Lahir Pancasila, (Dari Adu Domba ke Adu Diksi)

Opini

Menyoal 100 Hari Kerja Periode Kedua Benyamin Davnie – Pilar Saga IchsanMembangun Kota Tangerang Selatan.

Jangan Lewatkan

Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (JPMI) Banten minta PAW RR, Anggota DPRD Pandeglang disegerakan | Foto: Istimewa

Tindak Lanjut PAW RR Anggota DPRD Pandeglang Lamban, JPMI Minta BK DPRD Bertindak Tegas

Kamis, 9 Oktober 2025
Pembangunan Pedestarian Ciater, Rawa Mekar Jaya / Foto: Istimewa

Revitalisasi Pedestrian Ciater Ramah Disabilitas, Warga Apresiasi Lebih Nyaman untuk Pejalan Kaki

Rabu, 8 Oktober 2025
BADKO HMI Jabodetabeka-Banten juga mendesak agar Kakanwil dan Kepala Bidang Haji pada Kemenag Provinsi Banten dicopot | Dok. Istimewa

BADKO HMI Jabodetabeka–Banten Sesalkan Kanwil Kemenag Banten Tunda Sepihak Audiensi soal Haji dan Umrah

Kamis, 9 Oktober 2025
Tangkapan Layar Kondisi Pasca Ledakan di Kantor Farmasi Nucleus Pondok Aren / Foto : Juno

Ledakan Misterius Hancurkan Kantor Farmasi di Pondok Aren, Polisi Sterilkan Lokasi

Kamis, 9 Oktober 2025
Salah satu inovasinya yakni layanan Catat Meter Mandiri (CMM) yang kini dapat dilakukan secara mudah melalui WhatsApp Official PGN dan aplikasi PGN Mobile/ Foto : Ist

PGN Area Cilegon Dorong Warga Catat Meter Mandiri Lewat WhatsApp dan Aplikasi PGN Mobile

Jumat, 10 Oktober 2025
Billboard Berukuran raksasa timpa rumah di Ciputat pada Selasa siang/Foto : Wivy Hikmatullah

Reklame Raksasa Roboh di Ciputat, Ibu dan Anak Jadi Korban: Warga Pertanyakan Pengawasan Pemkot Tangsel

Selasa, 7 Oktober 2025
Program Pasar Bahagia di Masjid Jami Al Barokah disambut gembira oleh warga Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan | Dok. Istimewa

Pasar Bahagia: Warga Babakan Tangsel Belanja Kebutuhan Pokok Bayar Pakai Doa

Sabtu, 11 Oktober 2025
Forum Masyarakat Peduli Pakuhaji agar Jalan Raya Pakuhaji segera dibangun | Dok. Istimewa

Forum Masyarakat Peduli Pakuhaji Desak Pemkab Tangerang Segera Bangun Jalan Pakuhaji

Sabtu, 11 Oktober 2025
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Tangerang Update
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
© Tangerang Update. Designed with ❤️ by dezainin.com.
Facebook X-twitter Youtube Whatsapp