Tangerangupdate.com (07/09/2021) | Tangerang Selatan — Warga Kelurahan Serua RT 06 RW 09, Kelurahan Serua keluhakn akses jalan didepan rumahnya yang dibangun tembok oleh pengembang, membuat dirinya tidak memiliki akses untu kendaraannya.
Menurut Uthe, warga yang akses jalannya ditutup mengatakan bahwa jalan tersebut menurutnya jalan umum, akibat adanya tembok membuat dirinya tidak dapat mengunakan akses jalan itu lagi.
“Jadi saya gak bisa lewatin jalan itu, bukannya itu jalan umum” ucapnya melalui pesan singkat, Selasa (07/09).
Dirinya mengatakan bahwa sudah melaporkan kepada RT setempat, namun dari pihak yang membangun tembok tersebut diduga meminta uang sebesar dua puluh lima juta rupiah, untuk dapat membuka akses jalan tersebut.
“RT sudah tau, orang yang lagi ngebangun bilang kalau gak mau ditembok saya harus bayar 25 juta, yang minta 25 juta orang yang lagi bangun kavling itu” tuturnya.
Uthe mengaku semenjak tembok dibangun dan hampir selesai, dirinya belum berkomunikasi lagi dengan pihak RT/RW terkait apakah ada solusi mengenai persoalan tersebut.
Sementara Lurah Serua Cecep Iswadi ketika dihubungi Tangerangupdate.com, pada Selasa Siang (07/09), membenarkan bahwa lokasi pembangunan tembok tersebut berada di wilayahnya, namun pembangunan tembok tersebut memang diatas tanah milik salah satu Developer yaitu Bukit Nusa Indah
“Dibangun diatas tanah milik developer, ada tiga rumah salah satunya yang keberatan memiliki mobil, ingin memiliki akses melalui perumahan” ujar Cecep.
Menurut keterangan yang dirinya dapat dari RT setempat bahwa ada tiga rumah yang terdampak atas dibangunnya Tembok tersebut, salah satunya yang keberatan karena memilik kendaraan roda empat sehingga tidak memiliki akses jalan.
“Jalan ada, dibuatin jalan setapak ga ditutup semua, cuman pengennya yang komplain ini, pengen akses keluar mobilnya ke komplek bukit Nusa indah”
“Saya bilang bisa aja cuma komunikasi pimpinannya tuh yang mager pasti ada pimpinannya kan, minta dibuka akses gitu, kata RT pernah dikomunikasikan, silahkan aja yang penting, yang bersangkutan ketemu sama pimpinannya yang mager, cuman ga mau, ya jadi bingung” imbuh Cecep.
Cecep juga menambahkan bahwa pihak RT/RW sudah melakukan mediasi, terkait dari pihak pengembang yaitu Bukit Nusa Indah Cecep tidak mengetahui.
“Katanya RT sudah mediasi cuma yang komplek siapa aja yang mediasi, kalau mau dioborlin aja buka akses lewat komplek ini gimna gitu ngobrol”
“udah dibuatkan jalan setapak, lewat kampung tapi cuman dia punya mobil, ditemboknya juga ga full belakang tembok ada akses jalan juga setapak” tungkasnya.