Tangerang Update
Masuk
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
  • Kab Tangerang
  • Kota Tangsel
  • kabupaten tangerang
  • tangerang selatan
  • tangsel
  • Nasional
Rabu, 15 Oktober 2025
Tangerang UpdateTangerang Update
Search
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
Punya Akun? Masuk
Follow US
© 2025 Tangerang Update. Designed with ❤️ by dezainin.com.
Opini

“Ekonomi di tengah Pandemi”

Redaksi TU
Redaksi TU
Jumat, 1 Mei 2020 | 07:25 WIB
SHARE
Foto : Denis Ahmad

Ditengah wabah pandemi Covid-19 yang sedang melanda di berbagai bangsa dan negara, seperti Amerika, Eropa, Asia, dan Timur Tengah, bangsa Indonesia menjadi salah satu korban yang terkena dampak cukup parah. Baik dari segi pelayanan publik, politik, maupun ekonomi. Pertama-tama Bisa kita lihat dari kebijakan pemerintah indonesia pada awal isu pandemi ini muncul di indonesia. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa sumber, yang dilansir dari beberapa situs berita online. Pemerintah Indonesia melalui Mentri kesehatan, yaitu Bapak Terawan, mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang terkesan menyepelekan wabah yang sedang dialami secara global ini. Pernyataan pemerintah indonesia pertama kali, yang penulis ketahui berasal dari, “Virus corona, menteri Terawan: Tak Perlu Takut dan Paranoid” (reporter:Antara Editor: Zacharias Wuragil, 29-Februari-2020, 22:02. TEMPO.CO). dari sini penulis memahami bahwa sebagai masyarakat umum yang taat akan peraturan maka kita harus tenang dalam menghadapi suatu kondisi seperti ini, dan penulis pun mencoba untuk menahan diri. Pernyataan Berikutnya yang dikeluarkan oleh pak Terawan berbunyi, “Keyakinan Mentri kesehatan Corona tak menakutkan: Saya Konfiden”(oleh: Ika Defianti, 02-Maret-2020, 17:30. Liputan6.com), dari pernyataan ini, penulisbisa simpulkan bahwa pemerintah indonesia itu, yakin bahwa Indonesia, “bebas” dari virus ini. Lalu tak cukup sampai disini saja, pemerintah Indonesia juga mengeluarkan pernyataan lagi yang dikeluarkan oleh menteri kesehatan indonesia yang berbunyi, “Terawan: Kematian Efek Flu Lebih Tinggi, Kenapa Corona Heboh?” (Rehia Sebayang, 02-Maret-2020, 18:22. CNBC Indonesia). Dari sini penulis simpulkan bahwa indonesia sedang tidak baik-baik saja. Masih segar di ingatan kita, tidak lama setelah mentri kesehatan indonesia mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang kontroversial seperti diatas, akhirnya kasus WNI yang positif Corona pun muncul. Pada mulanya, ada dua WNI yang positif dan dirawat dengan intensif, hingga sembuh. Dua pasien ini diberikan kode dengan, “Pasien 01 dan 02”. Identitas mereka pun dirahasiakan, namun Presiden indonesia, pak Jokowidodo pun sempat memberikan Jamu kepada pasien pertama, di depan publik setelah dinyatakan sembuh. “Jokowi Berikan oleh-oleh jamu untuk pasien Corona yang telah dinyatakan sembuh” (Reni Erina, 16-Maret-2020, 18:03). Dari sinilah virus ini mulai menjalar ke beberbagai sektor di Indonesia.

BACA JUGA:  Tantangan Partai Politik Atas Putusan MK NO. 135/PUU-XXII/2024

Penyebaran virus corona di Indonesia yang cukup pesat dapat kita lihat dari data yang dirilis oleh www.covid19.go.id, hingga sampai tulisan ini dirilis, sudah menyentuh angka 4.557 kasus yang terjadi di Indonesia. Padahal hal ini dapat di minimalisir atau di cegah jika pemerintah indonesia cepat tanggap dalam menangani wabah ini. dari uraian yang sudah disampaikan oleh penulis, dapat di lihat juga bila pemerintah gagap dalam menangani wabah ini, yang memang padahal sebetulnya pemerintah indonesia harusnya bisa mengeluarkan kebijakan-kebijakan dengan mengambil contoh dari beberapa negara, yang bisa dikatakan cepat tanggap dalam menangani wabah ini. ketika wabah ini mulai menyebar di indonesia ada beberpa sektor yang terkena imbasnya dan cukup fatal. Pertama mari kira lihat dari segi pelayanan publik. Ketika wabah ini mulai menyebar di indonesia, daerah yang terdampak itu berada di ibukota atau DKI Jakarta, hingga pada akhirnya terjadi kerancuan dalam pelayanan publik di tingkat pusat dan daerah. Bila kita mengingat kembali, gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah mewacanakan Lockdown dan mengambil kebijakan untuk mengurangi armada dan jam operasional sarana publik di bidang Transportasi. Seperti jam operasional Bis Transjakarta, jumlah armada yang dikurangi, jam operasional MRT dan LRT. Pada hari pertama kebijakan ini dikeluarkan, banyak buruh atau pekerja yang mengantri sangat panjang untuk bisa menggunakan jasa transportasi umum bis Transjakarta di beberapa titik atau halte. Karena ditengah wabah yang sedang melanda di Indonesia pun mulai saat pertama kali hingga saat tulisan ini dirilis pun, lagi-lagi, untuk kelas buruh mendapati nasib yang kurang baik. jadi, tidak hanya sampai disitu saja, setelah antrian yang memanjang itu menjadi viral, akhirnya gubernur DKI Jakarta pun membatalkan aturan Lockdown yang ia terbitkan sebelumnya. Tidak hanya sampai disitu, hal ini pun juga berdampak pada wilayah sekitar ibukota DKI Jakarta. Seperti ketika gubernur Banten merilis warga nya yang positif terkna virus ini pun, sempat ditegur oleh pemerintah pusat atas dasar kesalahan administrasi. Lagi-lagi ditengah situasi seperti ini masih ada yang mempermasalahkan hal demikian. Belum lagi ketika ada beberapa pejabat daerah yang terkena virus ini. hal ini mengakibatkan pelayanan publik di indonesia semakin kacau. Selanjutnya, di bidang politik, ditengah wabah yang semakin menjadi ini pun pemerintah indonesia yang terkesan tetap gagap dalam menangani wabah ini, semakin gagap ketika hendak mengeluarkan kebijakan-kebijakan atau isu-isu yang tidak masuk akal. Seperti wacana, “Tes Corona untuk Anggota Dewan dan keluarganya”, “DPR Kebut pengesahan RUU Cipta Lapangan Kerja”, “Kemenkumham: Yasonna Laoly: untuk mencegah penyebaran Covid-19, kita bebaskan ribuan Warga Binaan (Narapidana)”, “dilarang Mudik”, “boleh Mudik asal..” hingga gagal nya “Pilkada” Serentak yang hendak diadakan pada tahun ini.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Terakhir, di bidang Ekonomi. Untuk isu ini, selain nilai tukar Rupiah yang “anjlok” terhadap Dolar, sebelumnya indonesia memang sedang mengalami gejolak yang “di luputkan” oleh media-media besar di indonesia. Seperti yang sudah kita ketahui yaitu adalah isu tentang “..RUU Omnibus Law Cilaka” yang di wacanakan melalui  surpres oleh pak Jokowidodo pertama kali, yang belum lama setelah dilantik menjadi presiden di periode nya yang kedua. Wacana ini cukup menarik perhatian publik, khususnya kaum buruh karena di nilai banyak masalah yang akan dirasakan oleh mereka bila “RUU Cilaka” ini disahkan. Seperti dilansir, “Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja mencakup 11 klaster, yaitu: 1) Penyederhanaan Perizinan, 2) Persyaratan Investasi, 3) Ketenagakerjaan, 4) Kemudahan, Pemberdayaan, dan Perlindungan UMK-M, 5) Kemudahan Berusaha, 6) Dukungan Riset dan Inovasi, 7) Administrasi Pemerintahan, 8) Pengenaan Sanksi, 9) Pengadaan Lahan, 10) Investasi dan Proyek Pemerintah, dan 11) Kawasan Ekonomi. ..” (Ferry Sandi, 21-Januari-2020, 09:18. CNBC Indonesia). Disamping itu juga, kondisi ini diperburuk dengan menyebar nya virus corona di indonesia. Seperti dilansir dari postingan akun instagram milik infotangerang.id pada tanggal 12 April 2020, ketika situasi kacau saat ini, di daerah pasar pagi/pasar malam Taman kirana, kecamatan solear, kabupaten tangerang banten, dalam video di tampilkan bila ada seorang ibu-ibu (pedagang) yang “di tertibkan” oleh kepolisian setempat dikarenakan untuk mencegah penyebaran virus corona yang semakin meluas, maka masyarakat di himbau untuk tetap “dirumah saja” , atas dasar itulah aparat kepolisian menertibkan ibu-ibu (pedagang) tersebut. Namun sang ibu-ibu (pedagang) tersebut “curhat” kepada polisi ketika hendak di tertibkan, bahwasanya, “kalau saya di rumah saja, saya tidak pergi kepasar untuk berdagang, saya makan apa pak nanti? Untuk bayar cicilan rumah, bayar listrik dan lainnya uang nya darimana pak nanti?”. Dari perkataan ibu ini, Maka penulis menyimpulkan bahwa sebaiknya pemerintah memotong APBN untuk masyarakat di tengah pandemi ini. karena, “kita semua makan nasi..”.

Oleh : Denis Ahmad (Mahasiswa FH Unpam & Kader HMI Cabang Ciputat)

BACA JUGA:  Tantangan Partai Politik Atas Putusan MK NO. 135/PUU-XXII/2024
TAGGED:covid19
Bagikan:
Facebook Whatsapp Whatsapp Copy Link

– Advertisement –

WhatsApp Image 2025-08-16 at 7.48.48 PM
WhatsApp Image 2025-08-16 at 7.45.10 PM
iklan
WhatsApp Image 2025-08-16 at 8.15.38 PM

Terpopuler

Tangkapan layar Plang Penutupan akibat perbaikan Jembatan di Jalan Merpati Raya / Foto : TU

Perbaikan Mendadak Jembatan Merpati Raya Dikeluhkan, Warga: “Pemkot Tangsel Ngejar Serapan, Tapi Sosialisasi Nol”

Kepala Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Ciputat, Alwi Asparin | Dok. Pribadi

Kecam Tayangan Melecehkan Pesantren dan Kiai, HMI Ciputat Desak KPI Sanksi Tegas Trans7

Para pekerja sedang memasang paving blok di Pedestarian jalan Ciater/ Foto: Juno

Dugaan Penyalahgunaan Material, Kejari Tangsel Tinjau Proyek Pedestrian Jalan Ciater Rp. 7,1 Milyar

IKA SAKTI Tangerang menyampaikan akan terus mengawal kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RSUD Tigaraksa hingga tuntas | Foto: Koordinator IKA SAKTI, Doni Nuryana saat jumpa pers dengan wartawan di depan gedung DPRD Kabupaten Tangerang /Dok. Tangerangupdate.com

Demo Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa: IKA SAKTI Desak Pansus dan Pertanggungjawaban Bupati

Papan Pengerjaan Proyek Penanganan Kawasan Kumuh di Depan Kantor Pemkot Tangsel Kelurahan Serua/ Foto: Juno

Proyek 1,8 Milyar di Depan Kantor Pemkot Tangsel Dikeluhkan Warga, Pekerjaan Diduga Tak Sesuai DED

Guru PPPK saat sedang mengajar di salah satu SMA Negeri di Banten / Foto : Tangerang update

1800 Guru PPPK Banten Terjepit, Gaji Belum Cair: “Kami Mengajar, Tapi Tak Digaji”

Berita Terkait

Ilustrasi Gambar ini dibuat dengan kecerdasan buatan / Dok. TU
Opini

Ketika Kota Dengan Predikat “Paling Informatif” Gagap

Foto: Ilustrasi/Freepik: prostooleh
Opini

Preeklampsia sebagai Ancaman Tersembunyi bagi Ibu Hamil dan Janin

Ilustrasi
Opini

Gemuk atau Sehat? Menelusuri Akar Obesitas dan Cara Kembali Bugar

Peneliti RIGHTS, Septian Haditama (Dok. Istimewa)
Opini

Jolly Roger (Bendera One Piece): Alarm Perbaikan atau Revolusi bagi Republik Indonesia ke-80

Irhas Abdul Hadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.
Nasional

Membangun SDM Indonesia: Jalan Panjang Menuju Abad Ketiga Milenium

Irhas Abdul Hadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.
Kota Tangsel

Ciputat: Pusat Kota yang Terlupakan dalam Bayang-Bayang Kemewahan Swasta

Foto: Lukman Hakim (Direktur Eksekutif Yayasan Harsha Citra Indonesia) | Dok. Pribadi
Opini

Tantangan Partai Politik Atas Putusan MK NO. 135/PUU-XXII/2024

Presiden Prabowo Subianto | Foto : Kantor Staff Presiden RI
Opini

Mengkritik Pidato Presiden di Hari Lahir Pancasila, (Dari Adu Domba ke Adu Diksi)

Jangan Lewatkan

Para pekerja sedang memasang paving blok di Pedestarian jalan Ciater/ Foto: Juno

Dugaan Penyalahgunaan Material, Kejari Tangsel Tinjau Proyek Pedestrian Jalan Ciater Rp. 7,1 Milyar

Minggu, 12 Oktober 2025
Tangkapan layar Plang Penutupan akibat perbaikan Jembatan di Jalan Merpati Raya / Foto : TU

Perbaikan Mendadak Jembatan Merpati Raya Dikeluhkan, Warga: “Pemkot Tangsel Ngejar Serapan, Tapi Sosialisasi Nol”

Rabu, 15 Oktober 2025
Program Pasar Bahagia di Masjid Jami Al Barokah disambut gembira oleh warga Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan | Dok. Istimewa

Pasar Bahagia: Warga Babakan Tangsel Belanja Kebutuhan Pokok Bayar Pakai Doa

Sabtu, 11 Oktober 2025
Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (JPMI) Banten minta PAW RR, Anggota DPRD Pandeglang disegerakan | Foto: Istimewa

Tindak Lanjut PAW RR Anggota DPRD Pandeglang Lamban, JPMI Minta BK DPRD Bertindak Tegas

Kamis, 9 Oktober 2025
Forum Masyarakat Peduli Pakuhaji agar Jalan Raya Pakuhaji segera dibangun | Dok. Istimewa

Forum Masyarakat Peduli Pakuhaji Desak Pemkab Tangerang Segera Bangun Jalan Pakuhaji

Sabtu, 11 Oktober 2025
IKA SAKTI Tangerang bakal menggelar aksi di depan Kejari Kabupaten Tangerang, Gedung Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang | Dok. Tangerangupdate.com

IKA SAKTI Bakal Gelar Demonstrasi Desak Bentuk Pansus Usut Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa

Minggu, 12 Oktober 2025
IKA SAKTI Tangerang menyampaikan akan terus mengawal kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RSUD Tigaraksa hingga tuntas | Foto: Koordinator IKA SAKTI, Doni Nuryana saat jumpa pers dengan wartawan di depan gedung DPRD Kabupaten Tangerang /Dok. Tangerangupdate.com

Demo Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa: IKA SAKTI Desak Pansus dan Pertanggungjawaban Bupati

Senin, 13 Oktober 2025
Foto: Kuasa hukum tergugat, Thania Rachmanie Imanissa Putri | Dok. Istimewa

Sidang Gugatan Oknum DPRD Pandeglang Fraksi PKS Ditunda, Kenapa?

Jumat, 10 Oktober 2025
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Tangerang Update
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
© Tangerang Update. Designed with ❤️ by dezainin.com.
Facebook X-twitter Youtube Whatsapp