Tangerangupdate.com – Siti Nuhaeroh, salah satu guru SDN 03 Carenang membeberkan sisi lain dari sekolah yang diajarnya selain bangunan yang sudah tidak layak.
Selain kondisi bangunan yang rusak, ternyata SDN 03 Carenang juga kekurangan tenaga pengajar atau guru.
Di mana, sekolah yang terletak wilayah Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang itu hanya memiliki 7 tenaga pengajar.
Ketujuh tenaga pengajar tersebut katanya, terdiri dari Kepala Sekolah, empat guru PNS, dua guru bidang dan satu guru pembantu.
“Yang satunya juga guru fungsi (pembantu) gitu ya, karena dia udah pensiun berhubung guru agama juga enggak ada ya difungsikan,” katanya saat ditemui di SDN 03 Carenang, Selasa 23 Mei 2023.
Ia mengatakan, ketujuh tenaga pengajar tersebut harus bergantian mengajar 144 siswa mulai kelas 1 hingga 6 SD.
Karena kondisi kekurangan guru tersebut, Ia mengatakan bahwa salah satu guru harus menjadi wali kelas di dua jenjang yang berbeda.
“Keadaan kondisi guru nya enggak memadai, jadi kita harus lari sana lari sini untuk menutupi kekurangan itu,” katanya.
Sebelumnya, lima ruang kelas Dasar Negeri (SDN) 03 Carenang mengalami rusak berat.
Menurut keterangan penjaga sekolah, Madrais menyebut akibat kondisi tersebut, para siswa harus rela menggunakan salah satu ruang kelas yang sudah tak layak pakai.
Di mana, kondisi salah satu kelas tersebut sudah tak memiliki palvon, dan bahkan atap kelas sudah mulai turun dari tempatnya.
“Ada 5 ruangan yang rusak, empat rusak parah, satu ruang kelas yang masih dipakai tapi tidak terlalu parah,” katanya di lokasi, Rabu 17 Mei 2023.
Tidak sampai di situ, kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan juga membuat proses belajar mengajar terganggu. Terlebih katanya saat turun hujan.
Madrais mengungkap, salah satu siswa pernah mengalami luka di bagian kepala akibat tertimpa reruntuhan atap kelas.
“Dulu pernah ada yang sampai bocor kepalanya tertimpa plavon,” terangnya.
Pantauan di lokasi, SDN 03 Carenang berdua di atas lahan seluas 2.956 meter persegi dan memiliki 10 ruang kelas dan empat di antaranya rusak berat.
Semantara satu kelas lainnya sudah tidak memiliki palvon dan atap yang mulai turun dari posisi semestinya. Kelas ini masih digunakan untuk belajar mengajar.