Tangerangupdate.com (13/11/2022) | Kabupaten Tangerang — Sebanyak 130 warga di Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang harus mengungsi akibat terdampak banjir usai sungai Cirarab dan Situ Gelam Jaya meluap.
Camat Pasar Kemis, Sony Karsan menyebut, ratusan warga mengungsi di sanak saudaranya dan tempat pengungsian yang disediakan oleh pemerintah Kabupaten Tangerang.
“Untuk warga yang mengungsi sedikitnya ada 130 orang dan itu juga mereka ada yang mengungsi di rumah saudaranya. Tetapi yang mengungsi di tempat yang disediakan kami itu ada sekitar 120 orang,” katanya kepada wartawan, Minggu (13/11/2022).
Ia mengatakan, saat ini kondisi air yang merendam wilayah permukiman warga di RW 17 tersebut masih terjadi. Ketinggian air sekitar 60 cm hingga 1 meter.
“Kondisi saat ini air masih merendam sejumlah rumah warga, mulai dari ketinggian 60 centimeter sampai satu meter,” katanya.
Ia mengungkapkan, sejauh ini pihaknya bersama BPBD telah membantu dan melakukan mengevakuasi terhadap warga yang terjebak musibah banjir tersebut.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga sudah memberikan sejumlah bantuan logistik kepada para korban.
“Dan alhamdulilah dengan kesigapan dari semua unsur baik dari Kepala Desa, Camat, TNI/Polri dan BPBD telah melakukan penanganan dan evakuasi terhadap korban banjir, serta menyalurkan beberapa bantuan logistik untuk korban,” ujarnya.
Sebelumnya, hujan yang melanda sebagian wilayah Tangerang pada Sabtu (12/11/2022) kemarin, mengakibatkan aliran sungai Cirarab dan Situ Gelam, Pasar Kemis Kabupaten Tangerang meluap.
Akibatnya sebanyak 871 Kepala Keluarga (KK) di di 11 RW dan 20 RT di wilayah itu ikut terdampak.
“Untuk keseluruhan KK yang terdampak banjir itu ada 871 Kepala Keluarga (KK) dengan 2.885 jiwa, yang terdapat di 11 RW dan 20 RT,” kata Camat Pasar Kemis, Sony Karsan kepada wartawan, Minggu (13/11/2022).
Diketahui, wilayah tersebut merupakan wilayah langganan banjir. Namun Sony menilai, peristiwa kali ini merupakan yang terparah dari tahun sebelumnya.
“Memang wilayah ini sudah menjadi langganan banjir, namun banjir saat ini terparah. Karena ketinggian air melebihi 1 Meter, jadi banyak warga yang terdampak,” ujarnya.