Tangerang Update
Masuk
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
  • Kab Tangerang
  • Kota Tangsel
  • kabupaten tangerang
  • tangerang selatan
  • tangsel
  • Nasional
Rabu, 15 Oktober 2025
Tangerang UpdateTangerang Update
Search
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
Punya Akun? Masuk
Follow US
© 2025 Tangerang Update. Designed with ❤️ by dezainin.com.
Opini

Refleksi Milangkala PMRS Ke-4: Kenapa Harus Kebudayaan?

Rhomi
Sabtu, 28 Mei 2022 | 18:15 WIB
Img 20220528 Wa0013
Img 20220528 Wa0013
SHARE

Tangerangupdate.com (28/05/2022) — Paguyuban Mahasiswa Rantau Sunda (PMRS) telah beranjak pada usia yang ke-4 tahun. Usia yang terbilang masih muda bagi organisasi kemahasiswaan.

Dalam usia yang menapaki mas
a panen jagung itu, PMRS telah melakukan dua kali pengkaderan untuk mewujudkan potensi generasi Sunda yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi kebudayaan. Lantas, kenapa mahasiswa Sunda harus peduli dengan Kebudayaan?

- Advertisement -
Ad imageAd image

PMRS berdiri di sebuah kota multietnik, berbagai mahasiswa dari penjuru Nusantara dengan bermacam latar belakang datang ke kota tersebut untuk menimba ilmu di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, pada 26 Mei 2018.

Kendati membawa nama besar Sunda sebagai nama organisasi. Dalam perjalanannya, PMRS tidak hanya mengakomodir para mahasiswa asal Sunda yang notabennya berasal dari Jawa Barat atau Banten.

Ada di antara ratusan kader PMRS itu, berasal dari Sumatera Barat yang terkenal dengan Suku Minang, atau dari Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang berbangsa Aceh. Bahkan, kader dari luar identitas kesundaan itu kini ada yang menjadi pengurus aktif.

BACA JUGA:  Tantangan Partai Politik Atas Putusan MK NO. 135/PUU-XXII/2024

Hal ini membuktikan, kebudayaan yang menjadi basis ideologi pergerakan PMRS pahami bukanlah sebatas teritorial administratif, kesamaan suku atau bahasa sebagai alat berkomunikasi. Namun, tentang sebuah sistem nilai yang membentuk karakter bangsa Indonesia. Sehingga, bisa dikatakan, PMRS adalah organisasi fleksibel yang sejak awal terbentuknya membentengi diri dari jebakan fanatisme kesukuan.

Maka, pada gilirannya PMRS diharapkan mampu memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Salah satunya, mempertahankan keragaman budaya Indonesia.

PMRS harus berubah atau mati tertinggal
Di samping itu, arus globalisasi menghendaki kita bersanding dengan gelombang modernisasi. Gelombang yang membawa teknologi itu tentunya juga membawa pengaruh ke dalam kehidupan sosial dan budaya.

Artinya, mau tidak mau, kita harus siap dengan bermacam pengaruh kebudayaan. Namun demikian, sebagaimana di awal, PMRS tak perlu resistance dengan kebudayaan baru tersebut.
Tetapi, bagaimana kemudian kader PMRS dapat mengoptimalkan teknologi itu dan mentransformasikannya menjadi sebuah metode dalam pola pengkaderan. Tentunya, dalam realisasinya menyesuaikan dengan karakter kebudayaan yang PMRS pahami sendiri.

Selain itu, digitalisasi media yang kini melekat sebagai bagian dari kehidupan, benar-benar harus bisa dimanfaatkan oleh kader PMRS.
Kendati demikian, harus diakui, PMRS cukup tertinggal dalam hal penguasaan media dan literasi digital yang membuatnya miskin dalam gagasan, dan ringkih saat merespon isu kebudayaan.

BACA JUGA:  Ciputat: Pusat Kota yang Terlupakan dalam Bayang-Bayang Kemewahan Swasta

Banyak di antara kader PMRS itu kini cenderung berfikir “kita tak butuh itu”. Yang penting perluas jaringan, jago ngomong, sibuk berpolitik (meski minim strategi).

Ringkasnya, karena minimnya budaya literasi itu menyebabkan kader tidak memiliki keahlian dalam memanfaatkan media juga berimbas kepada keberlangsungan kaderisasi. Lalu, jika kaderasi terhenti, apa PMRS kemudian?
Pesan singkat pada Milangkala PMRS Ke-4
Jika sudah merasakan bahwa PMRS telah banyak tertinggal, sudah sepantasnya sebagai kader kita harus merefleksikan diri untuk kembali ke khittah paguyuban. Menengok kembali visi, misi dan tujuannya seperti yang termaktub di AD/ART.

Sehingga, di usianya yang masih belia, kapal yang sudah kita bangun dengan segenap cinta, persahabatan, ‘persebatan’ dan hasrat untuk kembali dan mengabdi “ka lemah cai” ini tetap berlayar menuju dermaga tujuannya. Yaitu “Menjadikan Paguyuban Mahasiswa Rantau Sunda sebagai pergerakan mahasiswa yang cerdas, dan beretika. Menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang berpikir modern, dan berwawasan global sehingga menghasilkan individu yang berkualitas, dan berkarakter.
Wilujeng Milangkala PMRS nu Ke-4.

BACA JUGA:  Ciputat: Pusat Kota yang Terlupakan dalam Bayang-Bayang Kemewahan Swasta

Penulis: Firmansyah adalah Kepala Bidang Humas, Komunikasi dan Informasi (Huminkom) PMRS periode 2018-2020.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pembaca Tangerangupdate.com. Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.

TAGGED:milangkala PMRSOpini
Bagikan:
Facebook Whatsapp Whatsapp Copy Link

– Advertisement –

WhatsApp Image 2025-08-16 at 7.48.48 PM
WhatsApp Image 2025-08-16 at 7.45.10 PM
iklan
WhatsApp Image 2025-08-16 at 8.15.38 PM

Terpopuler

Kepala Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Ciputat, Alwi Asparin | Dok. Pribadi

Kecam Tayangan Melecehkan Pesantren dan Kiai, HMI Ciputat Desak KPI Sanksi Tegas Trans7

Para pekerja sedang memasang paving blok di Pedestarian jalan Ciater/ Foto: Juno

Dugaan Penyalahgunaan Material, Kejari Tangsel Tinjau Proyek Pedestrian Jalan Ciater Rp. 7,1 Milyar

IKA SAKTI Tangerang menyampaikan akan terus mengawal kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RSUD Tigaraksa hingga tuntas | Foto: Koordinator IKA SAKTI, Doni Nuryana saat jumpa pers dengan wartawan di depan gedung DPRD Kabupaten Tangerang /Dok. Tangerangupdate.com

Demo Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa: IKA SAKTI Desak Pansus dan Pertanggungjawaban Bupati

Papan Pengerjaan Proyek Penanganan Kawasan Kumuh di Depan Kantor Pemkot Tangsel Kelurahan Serua/ Foto: Juno

Proyek 1,8 Milyar di Depan Kantor Pemkot Tangsel Dikeluhkan Warga, Pekerjaan Diduga Tak Sesuai DED

Guru PPPK saat sedang mengajar di salah satu SMA Negeri di Banten / Foto : Tangerang update

1800 Guru PPPK Banten Terjepit, Gaji Belum Cair: “Kami Mengajar, Tapi Tak Digaji”

IKA SAKTI Tangerang bakal menggelar aksi di depan Kejari Kabupaten Tangerang, Gedung Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang | Dok. Tangerangupdate.com

IKA SAKTI Bakal Gelar Demonstrasi Desak Bentuk Pansus Usut Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa

Berita Terkait

Ilustrasi Gambar ini dibuat dengan kecerdasan buatan / Dok. TU
Opini

Ketika Kota Dengan Predikat “Paling Informatif” Gagap

Foto: Ilustrasi/Freepik: prostooleh
Opini

Preeklampsia sebagai Ancaman Tersembunyi bagi Ibu Hamil dan Janin

Ilustrasi
Opini

Gemuk atau Sehat? Menelusuri Akar Obesitas dan Cara Kembali Bugar

Peneliti RIGHTS, Septian Haditama (Dok. Istimewa)
Opini

Jolly Roger (Bendera One Piece): Alarm Perbaikan atau Revolusi bagi Republik Indonesia ke-80

Irhas Abdul Hadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.
Nasional

Membangun SDM Indonesia: Jalan Panjang Menuju Abad Ketiga Milenium

Irhas Abdul Hadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat.
Kota Tangsel

Ciputat: Pusat Kota yang Terlupakan dalam Bayang-Bayang Kemewahan Swasta

Foto: Lukman Hakim (Direktur Eksekutif Yayasan Harsha Citra Indonesia) | Dok. Pribadi
Opini

Tantangan Partai Politik Atas Putusan MK NO. 135/PUU-XXII/2024

Presiden Prabowo Subianto | Foto : Kantor Staff Presiden RI
Opini

Mengkritik Pidato Presiden di Hari Lahir Pancasila, (Dari Adu Domba ke Adu Diksi)

Jangan Lewatkan

Papan Pengerjaan Proyek Penanganan Kawasan Kumuh di Depan Kantor Pemkot Tangsel Kelurahan Serua/ Foto: Juno

Proyek 1,8 Milyar di Depan Kantor Pemkot Tangsel Dikeluhkan Warga, Pekerjaan Diduga Tak Sesuai DED

Senin, 13 Oktober 2025
Billboard Berukuran raksasa timpa rumah di Ciputat pada Selasa siang/Foto : Wivy Hikmatullah

Selain Tiang Sudah Lapuk, Diduga Reklame Raksasa di Ciputat Tak Berizin, Pengamat Sebut Ada Kelalaian Berlapis

Rabu, 8 Oktober 2025
IKA SAKTI Tangerang bakal menggelar aksi di depan Kejari Kabupaten Tangerang, Gedung Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang | Dok. Tangerangupdate.com

IKA SAKTI Bakal Gelar Demonstrasi Desak Bentuk Pansus Usut Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa

Minggu, 12 Oktober 2025
Kepala Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Ciputat, Alwi Asparin | Dok. Pribadi

Kecam Tayangan Melecehkan Pesantren dan Kiai, HMI Ciputat Desak KPI Sanksi Tegas Trans7

Selasa, 14 Oktober 2025
Guru PPPK saat sedang mengajar di salah satu SMA Negeri di Banten / Foto : Tangerang update

1800 Guru PPPK Banten Terjepit, Gaji Belum Cair: “Kami Mengajar, Tapi Tak Digaji”

Senin, 13 Oktober 2025
Jaringan Pemuda dan Mahasiswa Indonesia (JPMI) Banten minta PAW RR, Anggota DPRD Pandeglang disegerakan | Foto: Istimewa

Tindak Lanjut PAW RR Anggota DPRD Pandeglang Lamban, JPMI Minta BK DPRD Bertindak Tegas

Kamis, 9 Oktober 2025
Foto: Kuasa hukum tergugat, Thania Rachmanie Imanissa Putri | Dok. Istimewa

Sidang Gugatan Oknum DPRD Pandeglang Fraksi PKS Ditunda, Kenapa?

Jumat, 10 Oktober 2025
IKA SAKTI Tangerang menyampaikan akan terus mengawal kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RSUD Tigaraksa hingga tuntas | Foto: Koordinator IKA SAKTI, Doni Nuryana saat jumpa pers dengan wartawan di depan gedung DPRD Kabupaten Tangerang /Dok. Tangerangupdate.com

Demo Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa: IKA SAKTI Desak Pansus dan Pertanggungjawaban Bupati

Senin, 13 Oktober 2025
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Tangerang Update
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
© Tangerang Update. Designed with ❤️ by dezainin.com.
Facebook X-twitter Youtube Whatsapp