Tangerangupdate.com (12/06/2020) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Serang lempari gedung DPRD Banten dengan telur busuk, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas diam dan minim menggunakan hak interpelasinya terkait masalah pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD), Kamis (11/06/2020)
Koordinator Aksi Ari Opanda mengatakan, para anggota dewan terkesan diam dan minim menggunakan hak interpelasinya terkait masalah pemindahan RKUD.
“Kami menyatakan mosi tidak percaya kepada Legislatif. Meraka gagal dalam melakukan tugasnya dalam mengawal aset Banten yakni Bank Banten,” tegas Ari dalam orasinya.
Dirinya menilai, DPRD yang menjadi representasi dari wakil rakyat telah gagal jika dilihat dari sikap yang ditunjukkan dalam menghadapi masalah pemindahan RKUD.
Menurut para Mahasiswa kecewa Pasalnya dari 85 anggota dewan, kurang dai 20 % yang menyetujui hak iterpelasi terkait masalah pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) yang dilakukan Gubenur Banten Wahidin Halim.
Adapun poin yang didesak oleh Mahasiswa kepada DPRD Banten adalah gunakan Hak Interpelasi DPRD Provinsi Banten, bangun pansus terkait pemindahan RKUD provinsi Banten dan Kembalikan Bank Banten ke cita-cita awal di Bentuk sebagai Bank kebanggaan masyarakat Banten, bawa pulang RKUD yang telah digondol secara ugal-ugalan serta Selamatkan Bank Banten, usut tuntas dan adili mafia perbankan di Banten.
Kebijakan Gubernur Banten Wahidin Halim yang memindahkan rekening khas umum daerah (RKUD) Pemerintah Provinsi Banten dari Bank Banten ke Bank Jabar dan Banten (BJB) menjadi polemik.
Setelah sebelumnya pada Senin (27/04/2020) Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku pemindahan Rekening KUD dan merger dengan BJB, bukan alasan poltik. karena Bank Banten yang berdiri tahun 2015 lalu tersebut ada sebelum dirinya menjabat
“Saya nggak tahu yang dulu (Rano Karno), tapi sekarang saya nggak punya kepentingan politik. Saya cuma langkah pertimbangan saja kemampuan. Ini bisnis, tidak ada kepentingan politik,” katanya.
Diakui WH, dilihat dari kemampuan keuangan daerah, diperlukan dana triliunan rupiah untuk menyehatkan Bank Banten. Itu juga yang membuat alasannya untuk melakukan merger dengan BJB.