Tangerangupdate.com (12/06/2020) Melansir Fox News, perusahaan pengujian genetik 23andMe melakukan penelitian sejak April lalu. Penelitian yang melibatkan lebih dari 750.000 peserta ini bertujuan membantu para ilmuwan lebih memahami bagaimana genetika berperan dalam infeksi COVID-19, termasuk mengapa ada yang mengalami gejala serius, ringan hingga tanpa gejala.
Perusahaan bioteknologi di Amerika Serikat (AS) melakukan penelitian pada golongan darah dan kaitannya dengan virus Corona. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa golongan darah tertentu mungkin memiliki kekebalan terhadap virus COVID-19.
“Data awal dari studi genetik COVID-19 yang sedang berlangsung dari 23andMe nampaknya memberikan lebih banyak bukti tentang pentingnya golongan darah seseorang, yang ditentukan oleh gen A B O, dalam perbedaan dengan kerentanan terhadap virus,” kata perusahaan itu dalam postingan di blog mengenai temuan mereka.
Lebih spesifik, golongan darah O kemungkinan besar lebih dapat terlindung dari COVID-19 atau kebal COVID-19. Bahkan, hasil awal menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah O, 9 hingga 18 persen lebih kecil kemungkinan positif COVID-19 dibandingkan dengan jenis darah lainnya.
“Temuan ini bertahan bila disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, etnis, dan komorbiditas (penyakit penyerta),” catat perusahaan tersebut seraya menambahkan ada sedikit kerentanan dibanding golongan darah lain.
Lebih lanjut, peneliti utama studi tersebut, Adam Auton mengatakan bahwa studi ini masih sangat awal. Masih butuh proses panjang dan penelitian lebih dalam untuk bisa menjawab pertanyaan seputar kaitan antara genetika dan COVID-19.
“Ada juga beberapa laporan tentang hubungan antara COVID-19, pembekuan darah, dan penyakit kardiovaskular. Laporan-laporan ini memberikan beberapa petunjuk tentang gen mana yang mungkin relevan,” kata Adam Auton kepada Bloomberg.
Namun, hasil awal penelitian ini sejalan dengan penelitian lain yang telah meneliti bagaimana golongan darah seseorang dapat berperan dalam kerentanan terhadap virus. Sebagai contoh, sebuah penelitian di Cina yang diterbitkan pada bulan Maret juga menemukan bahwa mereka yang memiliki golongan darah O mungkin lebih kebal terhadap virus COVID-19, sedangkan mereka yang memiliki darah tipe A mungkin lebih berisiko.