Tangerangupdate.com (23/04/2021) | Jakarta — Tindakan represif aparat terhadap warga Desa Wadas Kabupaten Purworejo yang menolak penambangan batu andesit mendapat kecaman dari Himpunan Mahasiswa Purworejo Jakarta Raya (Himapurjaya).
Dikutip dari akun instagram Yayasan Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) bahwa warga Desa Wadas menolak rencana sosialisasi pemasangan patok untuk keperluan penambangan batu andesit yang merupakan bagian dari proyek strategis nasional pembangunan Bendungan Bener. Jumat (23/04/2021)
Warga menutup akses jalan ke lokasi yang akan dijadikan pertambangan dengan duduk dan bersholawat, namun bentrok pukul 11:0 Wib tidak terhindarkan setelah aparat memaksa masuk dengan mengunakan gergaji mesin untuk memotong batang pohon untuk menutup akses jalan.
Aparat membubarkan paksa masyarakat yang didampingi mahasiswa dan perwakilan dari PBH LBH Yogjakarta dengan gas air mata, akibatnya 9 warga terluka dan 12 lainnya ditangkap.
Terkait hal tersebut Presidium HIMAPURJAYA Denies Ahmad mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat terhadap mahasiswa, warga dan pendamping warga Wadas Kabupaten Purworejo, menurutnya aparat tidak dijadikan alat kekuasaan untum mengintimdasi dan melakukan kekerasan terhadap masyarakat.
“Kami selaku mahasiswa purworejo mengecam atas kekerasan terhadap warga wadas, aparat seharusnya memberikan perlindungan bukan menjadi alat kekuasaan untuk mengintimindasi serta tidak juga dibenarkan melakukan kekerasan, sesuai amanat konstitusi pada pasal 30 ayat (4) UUD 1945 bahwa aparat kepolisian harus bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum, bukan malah melakukan tindakan aksi represif” Ucapnya
Ditambahkannya Jika memang ada proyek strategis nasional apakah harus mengorbankan lahan yang di miliki masyarakat, bahwa pembebasan lahan sesuai dengan surat keputusan Gubernur Jawa Tengah nomer 590/41//2018 Desa Wadas Kecamatan Bener perlu ditinjau kembali serta ajak masyarakat diskusi dan tidak mengunakan kekerasan.
“Benar memang sudah ada SK Gubernurnya, tapi apakah tidak ada ruang diskusi, justru hari ini masyarakat dihadapkan dengan aparat yang mengunakan pendekatan represif jelas ini tidak benar” tungkasnya.
Ia bersama-sama dengan mahasiswa purworejo yang ada di jabodetabek akan mendatangi DPR RI untuk mengadukan persoalan kekerasan aparat terhadap warga desa wadas yang terjadi hari ini./juno