Tangerangupdate.com | Sejumlah wajib pajak di Provinsi Banten mengeluhkan aplikasi layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor milik Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten.
Alih-alih memudahkan, aplikasi bernama Sambat Provinsi Banten justru dinilai memperumit proses pembayaran pajak.
Keluhan tersebut ramai ditemukan di kolom ulasan aplikasi Sambat di Google Play Store, sebagaimana terlihat pada Kamis (12/6/2025).
Secara keseluruhan, aplikasi Sambat hanya mendapatkan rating 3,0 dari 5,0 dengan total lebih dari 100 ribu unduhan.
Tercatat ada 655 ulasan pengguna, mayoritas memberikan bintang satu dan menyampaikan kekecewaan atas pengalaman menggunakan aplikasi tersebut.
Salah satu ulasan datang dari pengguna bernama Adi Wijaya, yang mengunggah komentarnya pada 8 Juni 2025.
Ia mengaku kecewa karena pembayaran pajak melalui aplikasi justru menambah langkah birokrasi.
“Mending bayar langsung sekalian. Gara-gara bayar pakai aplikasi ini harus ke Samsat induk, tidak bisa di Samsat cabang, malah jadi tambah jauh. Di Samsat induk harus fotokopi KTP, STNK, dan print bukti pembayaran. Jadi lebih ribet. Tolong diperbaiki aplikasinya. Harusnya seperti aplikasi lain, STNK bisa dikirim ke rumah tanpa perlu ke Samsat,” tulis Adi.
Keluhan serupa disampaikan oleh Thanza Rahmat Pratama pada 16 Mei 2025. Ia menyebut aplikasi ini tidak sesuai tujuan awal digitalisasi yang seharusnya menyederhanakan proses.
“Sudah bayar online tapi untuk cetaknya tetap harus ke Samsat. Harus konfirmasi pembayaran, fotokopi KTP, BPKB, dan tunjukkan bukti transfer. Parahnya lagi, STNK baru bisa diambil tujuh hari kerja setelah konfirmasi. Bukan mempermudah, malah makin ribet. Mending langsung ke Samsat sekalian,” ujarnya.
Pengguna lain, Aisyah Nurfadhilah, pada 31 Maret 2025 juga menyampaikan kritik terhadap kualitas teknis aplikasi Sambat yang kerap mengalami gangguan saat proses pembayaran.
“Tolong ditingkatkan kualitas aplikasinya. Tujuan aplikasi digital kan untuk memudahkan pembayaran secara online dan bisa dari mana saja. Tapi kenyataannya, sering ada gangguan sistem saat proses pembayaran. Kalian digaji dari uang rakyat, jangan justru mempersulit administrasi. Kalau tidak bisa upgrade IT, lebih baik hapus aplikasinya saja,” tulis Aisyah.
Berdasarkan pantauan dan keluhan warga, aplikasi Sambat Provinsi Banten dinilai belum mampu memenuhi ekspektasi pelayanan publik digital.
Komitmen Gubernur Banten Andra Soni dalam meningkatkan pelayanan masih ditunggu oleh masyarakat jika melihat salah satu aplikasi milik Bapenda Provinsi Banten tersebut.
Evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan prosedur aplikasi ini penting untuk memastikan kemudahan akses, efisiensi, dan pelayanan prima bagi masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor.