Tangerangupdate.com (17/01/2022) | Kabupaten Tangerang — Kondisi milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni, PT. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Artha Kertaraharja semakin memprihatinkan, pasalnya selain diterpa kasus dugaan penyelewengan dana stimulan COVID-19, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Artha Kerta Raharja (AKR) ternyata mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.
Bahkan dalam Laporan Keuangan Akhir Tahun (LKAT) 2021 terungkap jika salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Tangerang tersebut mengalami kerugian hingga Rp.2,3 miliar.
“Iya saya mendapat laporan LKM Artha Kerta Raharja merugi hingga Rp2,3 miliar, padahal pada kepemimpinan sebelum-sebelumnya selalu untung diatas Rp 1 miliar per tahunnya,” ungkap AY salah satu mantan pejabat LKM AKR yang enggan disebutkan namanya ini.
Kondisi keuangan yang tengah menurun ini diakui oleh Direktur Operasional LKM AKR Diana Rofaidah. Wanita yang baru menjabat sekitar 3 bulan ini beralasan, kondisi keuangan yang tengah memburuk ini salah satu satunya akibat adanya pandemi COVID-19.
“Sama seperti perusahaan lainnya, LKM Arha Kerta Raharja juga mengalami kerugian akibat adanya Covid-19,” jelas Diana saat menggelar Konferensi Press, Senin (10/1/2022) lalu.
Sebelumnya kondisi buruknya keuangan di LKM AKR juga diakui oleh Plt Dirut LKM AKR Edi Junaedi. Menurut Edi besarnya jumlah beban operasional yang harus ditanggung dan tidak diimbangi jumlah pendapatan membuat LKM AKR mengalami kerugian.
Bahkan saat ditanya wartawan apakah jumlah biaya operasional LKM AKR termasuk untuk gaji mencapai Rp.300 juta per bulan, Edi langsung menjawab jumlah tersebut masih lebih sedikit.
“Itu kan perhitungan abang (wartawan), Kalo perhitungan saya bisa jadi lebih dari segitu,” ujar Edi beberapa waktu lalu.
Untuk itu menurut Edi, saat ini sebagai Plt Direktur Utama (Dirut) LKM AKR dirinya ditugaskan untuk memulihkan kondisi keuangan perusahaan salah satunya dengan merasionalisasi jumlah karyawan dengan kebutuhan riil perusahaan.
“Dengan kondisi keuangan saat ini mau tidak mau harus ada pegawai yang dirumahkan,” jelasnya.