Tangerangupdate.com – Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Ciputat menggelar rangkaian acara memperingati International Women’s Day (IWD), di Taman Kampus UIN Jakarta, Sabtu, 8 Maret 2025,
Perayaan yang dihadiri oleh seluruh kader KOHATI Se-Cabang Ciputat ini mengusung tema “Resiliensi dari Luka Menuju Kekuatan: Refleksi atas Perjalanan dan Perjuangan”.
Tema ini diambil untuk menggambarkan perjuangan panjang perempuan yang tidak hanya berhadapan dengan tantangan kehidupan, tetapi juga berusaha bangkit dari segala bentuk penindasan dan ketidakadilan.
Dengan semangat inklusivitas, kegiatan ini bertujuan untuk merayakan pencapaian perempuan di berbagai sektor dan memberikan ruang bagi mereka untuk merenung, berbagi pengalaman, serta berkreasi.
IWD kali ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebagai wadah untuk memperkuat solidaritas antar perempuan, memperdalam pemahaman akan peran perempuan dalam masyarakat, serta mengeksplorasi bentuk ekspresi seni sebagai alat untuk menyuarakan perjuangan.
*Cerita Puan: Menyuarakan Perjalanan Perempuan dalam Menghadapi Tantangan*
Sesi pertama yang digelar dalam acara ini adalah Cerita Puan. Sebuah sesi yang memberikan kesempatan bagi perempuan-perempuan inspiratif untuk berbagi pengalaman hidup mereka dalam menghadapi tantangan, terutama di tengah masih kuatnya stereotip gender yang ada dalam berbagai aspek kehidupan.
Sesi ini mengundang seluruh anggota KOHATI se-Cabang Ciputat untuk berbagi cerita mengenai bagaimana mereka melawan bias dan diskriminasi.
Selain itu, sesi ini juga bertujuan untuk menyadarkan perempuan-perempuan yang mungkin belum meyakini bahwa apa yang sudah dilaluinya merupakan hal yang hebat, untuk mengapresiasi diri, dan saling menguatkan.
“Lingkunganku masih memandang layak atau tidak layaknya seorang perempuan berdasarkan bentuk fisik, cantik atau jelek. Aku sempet kehilangan salah satu kesempatan karena menurut lingkunganku (fisik) aku hitam, hidungku pesek, tidak secantik perempuan yang lain. Sampe aku bertanya-tanya apakah kesempatan, keadilan, kasih sayang hanya untuk perempuan yang cantik saja” ujar salah satu peserta bernama Maya menceritakan pengalamannya sembari menangis.
Salah satu pembicara yang menginspirasi, berbicara tentang pengalamannya dalam dunia kerja yang masih dipenuhi dengan tantangan bias gender.
Iajuga menekankan pentingnya bagi perempuan untuk percaya pada nilai suara dan perjuangan mereka. Cerita Puan berhasil memberikan gambaran nyata mengenai perjuangan perempuan dalam menuntut kesetaraan, serta pentingnya keberanian untuk berbicara dan terus berjuang meski tantangan yang dihadapi tidak ringan.
*Refleksi: Merenungkan Peran dan Perjuangan Perempuan dalam Masyarakat*
Sesi kedua, Refleksi KOHATI, menjadi momen penting bagi peserta untuk merenung dan mendalami peran perempuan dalam masyarakat serta tantangan yang masih dihadapi.
Dalam sesi ini, diskusi-diskusi mendalam mengalir, dipandu oleh Siti Miftahul Jannah, yang menyoroti pentingnya solidaritas antar perempuan dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak dasar.
Peserta didorong untuk tidak hanya melihat apa yang telah dicapai, tetapi juga mengidentifikasi tantangan-tantangan yang masih harus dihadapi ke depan.
Refleksi ini bukan hanya tentang apa yang telah kita capai, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa terus bergerak maju bersama.
“Setelah kita mengapresiasi diri dan melihat ternyata masih banyak ketidakadilan yang dirasakan oleh kita dan orang-orang terdekat, maka sesi refleksi Kohati ini bertujuan untuk menganalisa apakah Kohati sebagai organisasi perempuan sudah benar-benar berdampak setidaknya berdampak untuk membantu perempuan memperjuangkan hak-haknya,” ujar Jihan Lutfiyah sebagai Ketua Umum Kohati Cabang Ciputat.
Sesi refleksi ini dibagi ke dalam tiga topik. Pertama, Kohati dalam merespon kasus kekerasan seksual. Kedua, peran Kohati dalam isu sosial. Ketiga, peran Kohati untuk masa depan perempuan.
Diskusi ini bukan hanya sekadar teori, melainkan juga sebuah ajakan untuk beraksi, mengingat bahwa perjalanan perempuan masih panjang dan membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan.
*Heart to Art: Mengekspresikan Perasaan Melalui Seni*
Sebagai penutup, perayaan IWD ini dimeriahkan dengan sesi Heart to Art, yang mempersembahkan berbagai pertunjukan seni dari komunitas perempuan.
Di sini, seni menjadi medium untuk mengekspresikan perasaan dan pengalaman yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata. Sesi ini menampilkan pembacaan puisi, monolog, orasi, dan membuat prakarya menggunakan balon tiup.
Kader Kohati juga menuliskan harapan, semangat, dan motivasi lainnya untuk sesama perempuan. Melalui karya seni yang ditampilkan, peserta dapat merasakan betapa kuatnya ekspresi perempuan dalam menghadapi tantangan hidup.
Seni memberikan suara bagi mereka yang merasa terpinggirkan, serta membuka ruang bagi perasaan yang mungkin selama ini disimpan rapat-rapat.
Salah satu karya yang memukau adalah pembacaan puisi yang menceritakan tentang perjalanan hidup perempuan yang berjuang melawan diskriminasi dan stigma.
Pertunjukan ini mengingatkan kita bahwa seni adalah cara yang sangat efektif untuk menyuarakan perasaan dan aspirasi perempuan.
Menciptakan Dunia yang Lebih Setara dan Inklusif
Kegiatan yang diadakan oleh KOHATI Cabang Ciputat ini menunjukkan bahwa perayaan IWD bukan hanya sekadar acara simbolik, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat suara perempuan dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender.
Tidak hanya dirayakan di tingkat individu, namun juga berupaya menciptakan perubahan dalam skala yang lebih luas.
“Kami berharap, melalui acara ini, perempuan semakin terdorong untuk terus berkarya, berbicara, dan memperjuangkan hak-haknya,” ungkap Jihan.
“Perayaan IWD 2025 ini adalah simbol dari semangat inklusivitas dan kesetaraan. Kami ingin memastikan bahwa suara perempuan tidak hanya terdengar, tetapi juga dihargai dan diterima dalam segala aspek kehidupan,” tambahnya.
Melalui perayaan ini, KOHATI Cabang Ciputat berharap untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan setara, di mana setiap perempuan, tanpa terkecuali, dapat mengeksplorasi potensi mereka, berjuang untuk hak-hak mereka, dan mendapatkan kesempatan yang setara dengan laki-laki.
Perayaan IWD ini menjadi pengingat bahwa perjuangan perempuan tidak boleh berhenti, dan solidaritas antar perempuan adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Dengan demikian, perayaan IWD 2025 yang diadakan oleh Kohati Cabang Ciputat ini bukan hanya sebuah pesta perayaan, tetapi juga sebuah gerakan kolektif yang mendorong perubahan dan menginspirasi perempuan untuk terus maju, tanpa takut melawan ketidakadilan yang ada. Sebuah langkah kecil yang akan membuahkan hasil besar dalam perjalanan panjang kesetaraan gender.