Tangerangupdate.com – Guru Bidang Kesiswaan SDN Ciater 2, Tangerang Selatan, Ekawati, mengaku mendapat arahan dari Dinas Pendidikan untuk mengeluarkan siswa yang orang tuanya masih memprotes pungutan liar.
Hal tersebut ia ungkap langsung di hadapan kepala sekolah dan para orang tua murid saat klarifikasi terkait keluhan dugaan pungli pada Jumat 7 Maret kemarin.
Ekawati bahkan menyebut bahwa perintah tersebut datang langsung dari petinggi Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan.
“Mohon maaf ya, Ibu, tolong didengar. Saya tidak pernah mengeluarkan ocehan ‘sudah kita keluarkan’, bukan seperti itu. Dari atasan ada arahan (mengeluarkan murid),” katanya.
Kantor berita Tangerangupdate.com telah mengkonfirmasi kebenaran pernyataan tersebut ke Kasi SD Dinas Pendidikan Tangsel, Sutiyan.
Kantor berita Tangerangupdate.com telah mengkonfirmasi kebenaran pernyataan guru bidang kesiswaan SDN Ciater 2 tersebut ke Kasi SD Dinas Pendidikan Tangsel, Sutiyan.
Sutiyan mengatakan bahwa pernyataan tersebut tidak benar dan hanya untuk menakut-nakuti orang tua murid.
Selain itu, ia menjamin para siswa yang orang tuanya vokal memprotes dugaan pungli akan tetap sekolah dan mendapat jaminan kenyamanan di SDN Ciater 2.
“Gak ada itu, saya pastikan gak ada (perintah),” katanya.
Sebelumnya, sebanyak tiga orang tua murid dipanggil ke SDN Ciater 2, Tangerang Selatan untuk diminta klarifikasi terkait keluhan praktik dugaan pungli yang mencuat ke publik.
Pantauan Tangerangupdate.com, ketiga orang tua murid tersebut dihadapkan oleh kepala sekolah, dan lima guru SDN Ciater 2, Jumat 7 Maret 2025.
Dalam pertemuan itu, salah satu orang tua murid mengaku merasa ditekan dan bahkan diancam bahwa anaknya akan dikeluarkan dari sekolah.
“Tadi sebelum mas-masnya ke sini, (anak) kita diancam bakal mau dikeluarkan (dari sekolah),” ujarnya.
Diketahui, kasus dugaan pungli di SDN Ciater 2 ini bermula dari keluhan sejumlah orang tua murid mengenai adanya pungutan-pungutan yang tidak jelas peruntukannya.
Mereka merasa bahwa pungutan-pungutan tersebut memberatkan mereka, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit.