Tangerangupdate.com (29/05/2022) | Tangerang Selatan — Apakah anda sekalian mengetahui, bahwa ada hari masturbasi internasional. Mungkin di negara kita hal tersebut masih terdengar tabu dan dianggap tidak dapat dibincangkan didepan umum tetapi hari tersebut memang benar adanya.
Dikutip dari cbc.ca bahwa bahwa Mei adalah Bulan Masturbasi dan 28 Mei adalah Hari Masturbasi Internasional, Peringatan ini dibuat pada tahun 1995 oleh toko seks San Francisco (Good Vibrations), sebagai tanggapan atas Presiden Bill Clinton yang memecat Ahli Bedah Umum saat itu, setelah dia menyarankan agar masturbasi diajarkan sebagai bagian dari pendidikan seks.
Kabar tersebut lantas menyebar, Menyadari banyak orang tak sepaham dengan pernyataan Elders dan mendukung orang menikmati seks dengan cara sederhana dengan masturbasi, Good Vibrations berusaha memberikan dukungan, saran, dan kepastian untuk orang-orang yang mencari kesenangan seksual dari diri sendiri.
Dan sejak saat itulah Bulan Masturbasi dirayakan. Goood Vibrations melakukan langkah pertama dengan mempromosikan masturbasi sebagai cara aman dan sehat alami dalam mengeksplorasikan seksualitas seseorang. Sehingga menghapus rasa malu dan stigma tentang masturbasi.
Lalu Apakah Masturbasi Itu Sehat?
Masturbasi sebenarnya merupakan aktivitas seksual yang umum dan aman untuk dilakukan. Masturbasi bahkan bisa memberikan beragam manfaat bagi kesehatan. Di sisi lain, aktivitas ini kerap dikaitkan dengan gangguan produksi sperma hingga gangguan kejiwaan. Benarkah demikian?
Masturbasi atau onani adalah tindakan memberikan rangsangan seksual pada diri sendiri dengan cara menyentuh, meraba, atau memijat organ kelamin. Tujuannya adalah untuk mencapai orgasme atau klimaks, layaknya berhubungan intim dengan pasangan.
Pria biasanya melakukan masturbasi dengan menyentuh dan memijat penisnya, sedangkan wanita melakukan masturbasi dengan menyentuh dan memainkan area sensitif, seperti klitoris, vagina, dan puting payudara.
Berbagai riset menyebutkan bahwa sekitar 70–90% pria dan wanita pernah melakukan masturbasi dan sekitar 25% rutin melakukannya setiap minggu. Hal ini menunjukkan bahwa masturbasi merupakan aktivitas seksual yang umum dilakukan.
Pada tahun 2009, menurut hasil survei yang dilakukan oleh Universitas Indiana menemukan bahwa 84% pria berusia 25-29 telah melakukan masturbasi dalam satu tahun terakhi hal ini lebih banyak dibandingkan dengan wanita yang hanya 72%. Tentu saja, seiring bertambahnya usia, intensitas terus menurun.
Dampak Buruk Masturbasi
Meskipun dapat memberikan beberapa manfaat, masturbasi juga bisa berisiko, terutama jika dilakukan terlalu sering, kasar, atau dengan cara yang salah. Berikut ini adalah beberapa risiko masturbasi yang penting Anda ketahui.
Pada pria, masturbasi yang dilakukan terlalu sering atau kencang bisa menyebabkan penis mengalami cedera atau terluka, bahkan menyebabkan penis patah. Sedangkan pada wanita, masturbasi terlalu sering atau kasar bisa menyebabkan vagina atau klitoris terluka, bengkak, dan iritasi.
Meski tergolong aman, masturbasi tetap berisiko menimbulkan dampak negatif, termasuk risiko terkena penyakit menular seksual. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang melakukan masturbasi setelah ia menyentuh kelamin, air mani, atau cairan vagina dari penderita penyakit tersebut.
Selain itu, penyakit menular seksual juga bisa menular melalui pemakaian sex toys, seperti vibrator atau dildo, yang digunakan bergantian dengan orang lain.
Masturbasi yang dilakukan sesekali untuk melepas hasrat seksual adalah hal yang normal dilakukan. Namun, masturbasi terkadang bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi.
Seseorang bisa dikatakan mengalami kecanduan masturbasi bila kesulitan atau bahkan tidak bisa berhenti melakukannya setiap hari dan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk masturbasi hingga mengganggu aktivitas dan interaksi dengan orang lain.
Selain itu, terlalu sering melakukan aktivitas masturbasi juga dapat menimbulkan masalah lain, seperti sulit mencapai orgasme saat berhubungan intim.