Tangerangupdate.com – Kasus dugaan perundungan atau bullying yang mengakibatkan korban luka serius terjadi Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 19 Tangsel dilaporkan mengalami kondisi kritis dan kini tak berdaya setelah diduga dipukul menggunakan kursi besi.
Akibat dugaan pemukulan tersebut, korban menderita luka serius di kepala, yang berujung pada kondisi fisik memburuk secara drastis dan trauma.
Kasus dugaan perundungan ini diungkap oleh kakak korban. Menurut penuturannya, korban awalnya sempat menyembunyikan kejadian tersebut.
“Sehari setelah kejadian baru ngadu ke keluarga karena sudah tidak kuat menahan sakit di kepala,” katanya kepada Tangerangupdate.com, dikutip Senin 10 November 2025.
Keluarga korban mengungkapkan adanya persoalan terkait tanggung jawab biaya pengobatan.
Awalnya, pihak terduga pelaku disebut sempat bersedia menanggung seluruh biaya pengobatan hingga korban sembuh. Namun belakangan, pihak keluarga terduga pelaku enggan melanjutkan tanggung jawab tersebut.
“Sekarang kondisinya sangat memprihatinkan, tidak bisa berjalan, tubuh lemas, mata agak rabun, sering pingsan, dan tidak mau makan,” tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Tangerang Selatan, Deden Deni turut membenarkan peristiwa dugaan perundungan tersebut.
Dalam keterangannya, Deden Deni membantah jika sekolah tidak mengambil peran. Menurutnya, pihak sekolah telah berupaya melakukan mediasi antara kedua belah pihak keluarga.
“Iya sudah laporan, ada mediasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Sekolah juga sudah melakukan upaya, orang tua salah satu siswa sudah mau menanggung biaya pengobatan,” ujar Deden.

