Tangerang Update
Masuk
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
  • Kab Tangerang
  • Kota Tangsel
  • kabupaten tangerang
  • tangerang selatan
  • tangsel
  • Nasional
Senin, 8 September 2025
Tangerang UpdateTangerang Update
Search
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
Punya Akun? Masuk
Follow US
© 2025 Tangerang Update. Designed with ❤️ by dezainin.com.
Kab Tangerang

Survei KPN: Pemkab Tangerang Punya PR Besar Soal Pelayanan Publik

Rhomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 | 20:53 WIB
SHARE

Tangerangupdate.com (22/10/2022) | Kabupaten Tangerang — Kabupaten Tangerang menjadi wilayah dengan kepuasan pelayanan publik terendah dibanding dua wilayah Tangerang Raya lainnya.

Dalam survei yang berlangsung di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangsel itu, sebanyak 38,6 persen warga dari 440 responden terpilih di wilayah yang dinakhodai Ahmed Zaki Iskandar (Kabupaten Tangerang) menjawab tidak puas atas pelayanan  publik dari Pemkab Tangerang, 32,3 persen menjawab puas, dan 29,1 persen menjawab biasa saja.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Kondisi berbeda terjadi di Kota Tangerang yang dinakhodai Arief R Wismansyah, sebanyak 78,3 persen responden menyatakan puas atas pelayanan publik di kota tersebut, hanya 7,3 persen yang menjawab tidak puas, dan 14,3 persen yang menjawab biasa saja.

Kemudian, hasil nyaris serupa terjadi di Kota Tangsel yang saat ini dipimpin Benyamin Davnie. Di kota hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang itu, sebanyak 61 persen responden menyatakan puas atas pelayanan publik dari Pemkot Tangsel, 11 persen menjawab tidak puas, dan 27,3 persen menjawab biasa saja.

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional Adib Miftahul mengatakan, hasil survei itu bisa menjadi acuan bagi Pemda di Tangerang Raya untuk menentukan kebijakan publik selanjutnya.

“Survei ini mengukur tingkat kepuasan publik di Tangerang Raya dengan hasil ada gap yang begitu tinggi, yaitu ketimpangan sosial ekonomi, ketimpangan infrastruktur di kota urban ini antara Kabupaten Tangerang dengan Kota Tangerang dan Tangsel. Selain itu, ada gap yang semakin dalam antara pembangunan yang dilakukan pemda dan pihak developer (pengembang) . Dari hasil survei, Kota Tangerang unggul,” ungkapnya kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Hotel Ibis, Gading Serpong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Sabtu 22 Oktober 2022.

BACA JUGA:  Potret Kemiskinan Kabupaten Tangerang: Anak 7 Tahun, Tak Sekolah, Terpaksa Jadi Manusia Silver

Adib melanjutkan, tata ruang dan tata wilayah di Tangerang Raya harus menjadi perhatian serius. Karena dari hasil survei itu, tingkat kepuasan publik terhadap pelayanan pemda cenderung rendah, di mana sebesar 54 persen responden di Kabupaten Tangerang menjawab tidak puas atas penanganan masalah banjir, 21 persen menjawab biasa saja, dan 25 persen menjawab puas. Demikian pun di Kota Tangerang, sebesar 61 persen responden menjawab biasa saja atas penanganan banjir yang dilakukan Pemkot Tangerang, 17 persen menjawab tidak puas, dan 22 persen menjawab puas.

Sebanyak 52 persen responden di Kota Tangsel juga menjawab penanganan banjir oleh Pemkot Tangsel biasa-biasa saja, 30 persen menjawab puas, dan 18 persen menjawab tidak puas.

“Tata ruang dan tata wilayah di Tangerang Raya ini harus menjadi perhatian serius agar kebijakan pemangku kepentingan berjalan sesuai dengan harapan masyarakat. Karena yang dikeluhkan oleh warga Tangerang Raya adalah soal macet dan banjir. Misalnya responden di wilayah Tangerang Utara banyak yang mengatakan kenapa yang tadinya tidak banjir, sekarang banjir. Ternyata resapan air berkurang, dari lahan terbuka hijau menjadi pemukiman,” paparnya.

BACA JUGA:  BPK Temukan Indikasi Mark Up dan SHGB Kedaluwarsa di Proyek RSUD Tigaraksa, Nilai Kerugian Rp26,4 Miliar

“Prioritas pembangunan harus ada sinergi antara pemda dengan swasta dan tentu kolaborasi partisipasi dari masyarakat. Harus sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku. Jangan sampai ada “perselingkuhan” politik dan kebijakan, jangan atas nama atau berkilah soal investasi dan pembangunan, tata ruang tata wilayah gampang berubah menuruti selera pengembang besar, ” katanya.

Adib menekankan, survei tersebut juga bisa menjadi triger bagi pemangku kepentingan di Tangerang Raya, sebab wilayah tersebut menjadi etalase sebagai daerah satelit yang potensial. Sehingga jangan sampai hanya dikuasai oleh oligarki politik yang kemudian berujung oligarki nafsu kekuasaan.

“Hasil survei ini bisa menjadi kontrol sosial, dibawa diskusi ke warung-warung kopi. Kami berharap terjadi pola pembangunan kolaboratif yang melibatkan partisipatif masyarakat,” teganya.

Penanggap dari hasil survei tersebut adalah komunikolog politik dan kebijakan publik dari Forum Politik Indonesia (FPI) Tamil Selvan. Menurut pria yang akrab disapa Kang Tamil itu, pertanyaan pertama tentang kepuasan pelayanan publik, merupakan jawaban jujur dari responden karena sifat pertanyaan yang on the spot. Menurutnya kepuasan yang mencapai 60 persen lebih merupakan cerminan real prestasi Pemerintah Kota Tangerang.

BACA JUGA:  Dugaan Mark-up Lahan RSUD Tigaraksa Berpotensi Picu Sengketa dengan Warga

“Memimpin 13 Kecamatan dengan APBD kurang lebih 4 triliun dan tanpa ada wilayah yang di handle oleh pengembang, kepuasan masyarakat 60 persen itu sungguh prestasi besar,” imbuhnya.

Di sisi lain, menelaah hasil survei Kabupaten Tangerang, Kang Tamil justru memberi pandangan berbeda dari kritik-kritik di ruang publik yang tendensius dengan Pemerintahan Kabupaten. Menurutnya, jumlah wilayah pemerintah Kabupaten Tangerang dengan jumlah APBD yang hanya sekitar 6 triliun dianggap tidak balance (seimbang).

“Jadi salah jika kita menyalahkan seolah pemerintah kabupaten ini tidak bekerja, justru secara fundamental APBD sangat terbatas untuk wilayah yang begitu luas,” paparnya.

Lebih lanjut Kang Tamil mengatakan bahwa secara hipotesa Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah tepat membuka ruang investasi swasta di wilayahnya, walaupun ada implikasi terkait tata ruang tata wilayah yang merugikan masyarakat.

“Itu bagian dari resiko kewenangan. Poinnya adalah alasan pengambilan keputusan itu tidak diketahui masyarakat, sehingga muncul kritik. Solusinya komunikasi publik Pemkab Tangerang harus diperkuat,” jelasnya.

Sebagai informasi, survei tersebut berlangsung pada 10-15 November 2022 yang mengukur kepuasan warga pada isu pelayanan publik, aksesiblitas, banjir, macet. Kesehatan, ketimpangan sosial, bantuan sosial, lapangan kerja, UMKM, pendidikan, dan kebijakan anggaran.

Survei menggunakan metodologi multistage random sampling, margin of error  sekitar 3,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

TAGGED:kabupaten tangerangkajian politik nasional
Bagikan:
Facebook Whatsapp Whatsapp Copy Link

– Advertisement –

WhatsApp Image 2025-08-16 at 7.48.48 PM
WhatsApp Image 2025-08-16 at 7.45.10 PM
iklan
WhatsApp Image 2025-08-16 at 8.15.38 PM

Terpopuler

Penampakan Warung yang diduga menjadi tempat hiburan malam di situ Gintung/ Foto : Dok. TU (Istimewa)

Warung Remang-Remang di Situ Gintung Picu Kekhawatiran, Polisi Patroli, Camat Hanya Balas Stiker

Kemacetan di Jalan Pondok Cabe pada saat jam sibuk / Foto : Dok. TU (Juno)

Tangsel Terapkan Uji Coba Sistem Satu Arah di Simpang UT, Gaplek, dan Kayu Manis Mulai 10 September 2025

Ribuan ikan di Situ Cangkring mati gegara limbah industri | Dok. Istimewa

Pencemaran Situ Cangkring Bukan Kali Pertama, Warga Desak DLH Transparan Usai Ribuan Ikan Mati

Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas pendidikan dan kebudayaan Tangerang Selatan/ Foto : Jupri Nugroho

Kepala SDN Ciledug Barat Dinonaktifkan Imbas Kasus Dugaan Pungli Seragam Sekolah

Aliansi Masyarakat Sobang-Panimbang menggelar aksi unjuk rasa di pusat pemerintahan Kabupaten Pandeglang pada Kamis 4 September 2025 | Dok. Istimewa

Minta Peternakan Ditutup, Warga di Dua Kecamatan Pandeglang Demo di Pemkab

Alumni SAKTI Tangerang, Doni Nuryana (kanan) setelah memberikan keterangan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RSUD yang dilaporkan ke Kejari Kabupaten Tangerang | Dok. Istimewa

IKA SAKTI Desak Kejaksaan Periksa Bupati Tangerang Terkait Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa

Berita Terkait

Mahasiswa duduki gedung DPRD Kabupaten Tangerang, menuntut tunjangan perumahan anggota DPRD dibatalkan | Dok. Tangerangupdate.com
Kab Tangerang

Didesak Mahasiswa, DPRD Kabupaten Tangerang Sepakat Hapus Tunjangan Perumahan

Sejumlah personel tampak bersiaga di depan gedung DPRD Kabupaten Tangerang | Dok. Tangerangupdate.com
Kab Tangerang

Mahasiswa dan Elemen Masyarakat Bakal Gelar Aksi di Tigaraksa, Rantis Disiagakan

Korban ditemukan tetangganya di dalam rumah kontrakan di Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang | Dok. Istimewa
Kab Tangerang

Perempuan di Panongan Tewas Dianiaya Suami

Ketua Komisi Kejaksaan (Komjak) RI, Pujiyono Suwadi | foto: Instagram/komisikejaksaaanofficial
Kab Tangerang

Komjak Dorong IKA SAKTI Laporkan Kejari Gegara Lamban Tangani Dugaan Korupsi RSUD Tigaraksa

Alumni Sekolah Anti Korupsi (IKA SAKTI) Tangerang, Doni Nuryana di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang | Dok. Tangerangupdate.com
Kab Tangerang

Dinilai Lamban, IKA SAKTI Desak Kejari Serius Usut Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa

Polisi menyita 122 botol miras diamankan dalam razia depot jamu di Cisoka | Dok. Istimewa
Kab Tangerang

Depot Jamu di Cisoka Dirazia, Ratusan Botol Miras Disita

Pembacaan putusan atas kasus pemalsuan surat Charlie Chandra di Pengadilan Negeri Tangerang | Dok. Tangerangupdate.com
Kab Tangerang

Charlie Chandra Divonis 4 Tahun Penjara atas Kasus Pemalsuan Surat

Jasad korban ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB, oleh pemilik rumah kontrakan | Dok. Istimewa
Kab Tangerang

Perempuan Setengah Baya Ditemukan Meninggal di Rumah Kontrakan Tigaraksa

Jangan Lewatkan

Suasana di depan Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) | Dok. Istimewa

Jaga Keamanan, DPRD Tangsel Siagakan Ormas dan Aparat

Rabu, 3 September 2025
Asrama polisi di Cilenggang, terbakar pada Rabu, 3 September 2025 | Dok. Istimewa

Asrama Polisi di Cilenggang Ludes Terbakar

Rabu, 3 September 2025
Kemacetan di Jalan Pondok Cabe pada saat jam sibuk / Foto : Dok. TU (Juno)

Tangsel Terapkan Uji Coba Sistem Satu Arah di Simpang UT, Gaplek, dan Kayu Manis Mulai 10 September 2025

Senin, 8 September 2025
Tips Bagi Pecinta Vespa Ketika Touring Jarak Jauh / Foto : Andi Maulana (Dok. TU)

Tips Berkendara Vespa Klasik Sebelum Melakukan Perjalanan Panjang

Selasa, 2 September 2025
TPA Cipeucang Mengunung Tangsel Cari Alternatif Ke Nambo dan Nangkonol Pandeglang yang di Tolak Warga / Foto : Dok TU (Juno)

Kerja Sama Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Dibatalkan

Selasa, 2 September 2025
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas pendidikan dan kebudayaan Tangerang Selatan/ Foto : Jupri Nugroho

Kepala SDN Ciledug Barat Dinonaktifkan Imbas Kasus Dugaan Pungli Seragam Sekolah

Jumat, 5 September 2025
Aliansi Masyarakat Sobang-Panimbang menggelar aksi unjuk rasa di pusat pemerintahan Kabupaten Pandeglang pada Kamis 4 September 2025 | Dok. Istimewa

Minta Peternakan Ditutup, Warga di Dua Kecamatan Pandeglang Demo di Pemkab

Kamis, 4 September 2025
Alumni SAKTI Tangerang, Doni Nuryana (kanan) setelah memberikan keterangan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RSUD yang dilaporkan ke Kejari Kabupaten Tangerang | Dok. Istimewa

IKA SAKTI Desak Kejaksaan Periksa Bupati Tangerang Terkait Dugaan Korupsi Lahan RSUD Tigaraksa

Kamis, 4 September 2025
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Tangerang Update
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
© Tangerang Update. Designed with ❤️ by dezainin.com.
Facebook X-twitter Youtube Whatsapp