Tangerangupdate.com – Seluruh aktivitas belajar mengajar di sekolah-sekolah Tangerang Selatan (Tangsel) berjalan normal pada Senin (1/9/2025), meski adanya informasi rencana aksi massa. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) telah mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menjamin keamanan dan ketertiban, sehingga proses pendidikan tidak terganggu.
Langkah proaktif ini diambil menyusul eskalasi politik nasional yang memicu ketegangan. Forkopimda Tangsel, yang terdiri dari unsur TNI, Polri, dan pemerintah daerah, menggelar rapat koordinasi di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) pada Minggu (31/8/2025). Rapat tersebut membahas strategi mitigasi untuk mencegah meluasnya aksi yang berpotensi mengganggu stabilitas.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, menegaskan komitmennya untuk menjaga perdamaian. “Tidak ada satu pun pihak yang diuntungkan jika terjadi kerusuhan. Kami mengajak seluruh masyarakat Tangsel untuk tidak terpancing provokasi yang dapat memecah belah dan melanggar norma,” tegas Benyamin.
Strategi Pengamanan Terpadu Untuk memastikan keamanan,Pemkot Tangsel mengerahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk patroli kewilayahan. Seluruh lurah dan camat juga diperintahkan untuk mengoptimalkan peran RT/RW dan memperkuat sistem keamanan lingkungan (Siskamling), tidak hanya pada malam hari tetapi juga siang dan sore secara bergantian.
“Pendekatan persuasif akan dilakukan jika muncul kerumunan mencurigakan. Kami ingin masyarakat merasa aman dan kegiatan sehari-hari berjalan lancar,” jelas Benyamin.
Pendidikan Tetap Jadi Prioritas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(Dikbud) Tangsel memastikan bahwa proses belajar mengajar di hampir semua sekolah berlangsung normal. Kepala Dikbud Tangsel, Deden Deni, menyatakan bahwa pembelajaran harus tetap efektif.
Hanya sekolah yang berada di wilayah perbatasan dan terdampak langsung aksi massa yang diperbolehkan melakukan penyesuaian kebijakan secara kondisional.
“Keamanan dan keselamatan siswa adalah prioritas utama. Aktivitas belajar dilaksanakan normal, kecuali bagi sekolah di zona terdampak yang dapat menyesuaikan dengan kondisi,” jelas Deden. Kebijakan ini sejalan dengan komitmen Forkopimda bahwa pendidikan generasi muda tidak boleh terkorbankan.
Dukungan Orang Tua dan Siswa Kebijakan Pemkot Tangsel ini mendapat apresiasi dari orang tua dan siswa.Rina (38), orang tua siswa dari Ciputat, menyambut baik keputusan tersebut. “Sebagai orang tua, kami tentu waspada. Namun dengan jaminan keamanan dari sekolah dan aparat, kami mendukung agar anak-anak tidak kehilangan masa belajar,” ujarnya.
Daffa (16), siswa SMA Negeri di Pamulang, juga mengaku siap mengikuti pelajaran. “Kami tetap belajar seperti biasa. Semoga situasi kondusif, sehingga kami bisa fokus di kelas tanpa rasa khawatir,” katanya.
Dengan koordinasi yang solid antara Forkopimda, pemerintah daerah, dan masyarakat, Pemkot Tangsel berharap situasi tetap kondusif. Masyarakat diimbau untuk terus menjaga persatuan, tidak menyebarkan informasi yang tidak valid, dan melaporkan setiap kegiatan mencurigakan kepada aparat.
Editor: Jupry Nugroho
Reporter: Juno