• Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Minggu, 15 Juni 2025
  • Login
Tangerang Update
No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
Tangerang Update
No Result
View All Result
  • Tangerang Raya
  • Ragam
  • Metropolitan
  • Nasional
  • Opini
  • Banten
  • Hukum
  • Politik
Home Daerah

Sejarah Trah Kolopaking: Berawal dari Kebumen hingga Menjadi Nama Keturunan Bangsawan

by Redaksi TU
09/03/2025
in Daerah, Ragam
Reading Time: 2 mins read
0 0
A A
Sejarah Trah Kolopaking: Berawal dari Kebumen hingga Menjadi Nama Keturunan Bangsawan
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Tangerangupdate.com | Nama Kolopaking mungkin terdengar seperti marga dari luar Jawa, namun sebenarnya berasal dari Kebumen, Jawa Tengah. Trah Kolopaking memiliki sejarah panjang yang bermula dari era Kerajaan Mataram Islam dan berkaitan erat dengan perjalanan Amangkurat I.

Asal Usul Nama Kolopaking

Nama Kolopaking berasal dari kata “kelapa” yang berarti buah kelapa dan “aking” yang berarti kering. Sejarahnya bermula ketika Amangkurat I, dalam pelarian akibat pemberontakan Trunojoyo, singgah di Panjer (sekarang Kebumen). Saat itu, penguasa setempat, Ki Kertawangsa (Ki Panjer III), memberi Amangkurat I air dari kelapa tua (kelapa aking) karena sulit mendapatkan kelapa muda. Setelah meminumnya, kondisi sang raja membaik.

Sebagai bentuk terima kasih, Amangkurat I mengangkat Kertawangsa sebagai Tumenggung Panjer dengan gelar Kanjeng Raden Adipati Tumenggung (K.R.A.T) Kelapa Aking (1677-1710). Nama Kelapa Aking kemudian berubah pelafalannya menjadi Kolopaking, yang terus digunakan oleh keturunannya.

Berita Terkait

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Ki Hajar Dewantara Cabang Pekalongan, Aqibul Muttaqin (kiri) | Dok Istimewa

Aqibul Muttaqin Nahkodai HMI Komisariat Ki Hajar Dewantara Cabang Pekalongan

19/05/2025
Tangkapan Layar Instagram Yono Bakrie | Dok. TU

Netizen Heboh! Yono dan Vini Tampil Kompak, Tanda-Tanda Menuju Halal

18/05/2025

Kolopaking dalam Sejarah Kebumen

Trah Kolopaking berperan penting dalam sejarah Kebumen. Jabatan Tumenggung Panjer diwariskan secara turun-temurun hingga Kolopaking IV (1790-1833). Namun, setelah Perang Diponegoro, Belanda membubarkan Kabupaten Panjer dan menggantikannya dengan Kabupaten Kebumen di bawah Dinasti Arung Binang.

Para pemimpin dari trah Kolopaking di Kabupaten Panjer meliputi:

  1. Bodronolo (1642-1657)
  2. Hastrosuto (1657-1677)
  3. Kolopaking I (Kertawangsa) (1677-1710)
  4. Kolopaking II (1710-1751)
  5. Kolopaking III (1751-1790)
  6. Kolopaking IV (1790-1833)

Sejak Kolopaking IV wafat pada 1833, pemerintahan Kebumen dikuasai Dinasti Arung Binang hingga Jepang menduduki wilayah tersebut pada 1942.

Makam Kolopaking dan Tokoh Keturunannya

Makam Tumenggung Kolopaking I dan IV terletak di Desa Kalijirek, Kebumen, dan masih terawat hingga kini. Beberapa tokoh ternama dari trah Kolopaking antara lain:

Soemitro Kolopaking, Bupati Banjarnegara di tiga zaman (Belanda, Jepang, Republik Indonesia).

Novia Kolopaking, penyanyi dan aktris Indonesia yang dikenal melalui serial Keluarga Cemara.

Kolopaking, Nama yang Terus Hidup

Hingga kini, nama Kolopaking masih digunakan oleh keturunan Kertawangsa dan menjadi bagian dari sejarah Kebumen. Bahkan, di kota ini terdapat Hotel Grand Kolopaking yang menjadi salah satu pengingat kejayaan trah tersebut.

Sumber : Abror Subhi, Dikutip Dan Disusun Kembali Dari Berbagai Sumber Postingan asli: facebook.com/100001856336410/posts/28757062517272243/

Tags: KebumenSejarah
ShareTweetSendShare

Dapatkan informasi terbaru dari kami

Unsubscribe
Previous Post

KOHATI Cabang Ciputat Gelar Perayaan International Women’s Day dengan Semangat Inklusivitas

Next Post

Jaminan Kepala Sekolah: Orang Tua Kritik Pungli, Siswa Aman di SDN Ciater 2

Next Post
Titin Suhartini menjamin tidak ada tindakan yang merugikan terhadap anak didiknya setelah kasus dugaan pungli di sekolahnya mencuat ke publik. (Dok. Tangerangupdate.com)

Jaminan Kepala Sekolah: Orang Tua Kritik Pungli, Siswa Aman di SDN Ciater 2

SDN Ciater 2, Tangerang Selatan. (Dok. Tangerangupdate.com)

Dinas Pendidikan Disebut Arahkan SDN Ciater 2 Keluarkan Siswa yang Orang Tuanya Kritik Pungli

M Rizki Tanarubun (Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang) (Dok. Pribadi)

Kasus Korupsi DLH Tangsel Mandek; Penegakan Hukum Tumpul ke Atas?

Trending

  • Tangkapan layar Maps | Dok. TU

    Kekayaan Dua Pejabat Perkimta Tangsel Naik Tajam, Ada Pajero dan Utang Rp800 Juta Tiba-tiba Lunas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resto Kampung Kecil di BSD Terbakar, Api Membumbung Tinggi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PPDB SMP Negeri Tangerang Selatan 2025: Pendaftaran Full Online, Ini Syarat dan Jadwal Lengkapnya!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerimaan Siswa Baru SD Negeri di Tangsel 2025, Ini Syarat, Kuota dan Sekolah yang Daftar Online

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar Lengkap Samsat Pembantu dan Layanan Keliling di Tangerang Selatan, Cek Alamat dan Jam Bukanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Tangerang Update

© 2020 PT. Indo Sakti Media

Navigasi

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Ikuti Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini

© 2020 PT. Indo Sakti Media