Tangerangupdate.com (03/01/2022) | Kabupaten Tangerang — Kasus dugaan korupsi dan gratifikasi dana hibah Madrasah di Kabupaten Tangerang kini memasuki babak baru. Kali ini, ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Kholid Ismail, terlapor dalam kasus tersebut malah melaporkan balik Henri Munandar ke Polda Metro Jaya.
Henri dilaporkan karena dituding menyebar hoax, dan memfitnah serta mencemarkan nama baik ketua DPRD usai melaporkan dugaan korupsi dan gratifikasi dana Madrasah ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten.
Menanggapi hal itu, Henri mengaku siap akan dipanggil oleh penyidik Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Menurutnya, hal tersebut adalah hak hukum semua orang untuk melapor balik.
“Saya baru membaca di sejumlah media online. Tetapi untuk benar tidaknya saya dilaporkan saya juga belum tahu karena belum ada konfirmasi dari pihak Polda,” kata Henri melalui saluran telepon, Senin (02/01/2023).
Bahkan menurut Henri terkait adanya laporan tersebut, dirinya berniat menjemput bola ke Polda Metro Jaya. Karena dirinya pun akan datang ke Polda sekaligus akan menyurati kapolri untuk meminta bantuan perlindungan hukum.
Karena, lanjut dia, dirinya telah mendapatkan banyak dukungan oleh sejumlah masyarakat karena persoalan tersebut.
“Saya gak tau ke depannya, ini secara mental, saya sudah merasa diintimidasi dengan ancaman 1×24 jam seperti yang tertulis di pemberitaan. Padahal laporan saya buat sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam rangka memerangi korupsi. Jika setiap pelapor bisa dikriminalisasi maka tidak akan ada lagi masyarakat yang berani melapor,” ungkap warga Teluknaga Kabupaten Tangerang ini.
Meski demikian, Henri mengaku tidak akan gentar sebab dirinya mendapat banyak dukungan dari banyak pihak untuk bisa membongkar kasus dugaan korupsi dan gratifikasi ini.
Terlebih katanya, sebelum Ia melaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH) dirinya telah mengantongi bukti-bukti yang memperkuat adanya korupsi dan gratifikasi dalam pembagian dana hibah bagi madrasah.
“Karena yang saya lakukan ini dan banyak di belakang saya kawan-kawan atau masyarakat yang mendukung dengan adanya gerakan ini. Kita ini kan ingin membongkar adanya dugaan korupsi dan gratifikasi. Ya saya akan mencoba untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan nanti,” tuturnya.