Tangerangupdate.com | Setelah ramai kasus dugaan pungutan liar (pungli) di lingkungan sekolah Kota Tangerang Selatan kembali mencuat.
Kali ini, sejumlah wali murid mengeluhkan adanya iuran komite di SMAN 12 Tangsel yang dianggap memberatkan.
Mereka menilai iuran tersebut tidak sepenuhnya bersifat sukarela, melainkan cenderung menjadi kewajiban.
Selain iuran bulanan, wali murid juga mengungkap adanya pungutan lain, termasuk uang Tunjangan Hari Raya (THR) untuk para guru.
Menanggapi isu tersebut, Kepala SMAN 12 Tangsel, Rahmat, membantah adanya pungli di sekolahnya.
Ia menjelaskan bahwa iuran komite merupakan hasil musyawarah antara orang tua atau wali murid dengan Komite Sekolah dan tidak bersifat wajib.
“Sumbangan ini tidak diwajibkan. Orang tua yang tidak memberi pun tidak masalah,” ujar Rahmat, Jumat (14/3).
Ia juga menegaskan bahwa sekolah tidak pernah terlibat dalam pengumpulan dana, karena itu merupakan ranah Komite Sekolah.
Sementara itu, terkait isu hampers atau pungutan THR bagi guru, Rahmat menyatakan bahwa pihak sekolah sama sekali tidak mengetahui hal tersebut.
“Kami baru tahu mengenai hampers ini. Sekolah tidak pernah dan tidak akan berani melakukan hal semacam itu,” katanya.
Ia menyarankan agar wali murid yang masih memiliki pertanyaan lebih lanjut menghubungi Ketua Komite Sekolah yang bernama Tommi Patria.
Menanggapi kasus ini, Peneliti dari RIGHTS (Research, Public Policy & Human Rights) Rizal Lujaman mendesak agar Dinas Pendidikan Provinsi Banten maupun Inspektorat Provinsi Banten segera turun tangan untuk menindaklanjuti dugaan pungli ini.
“Kami berharap ada tindakan tegas agar praktik seperti ini dihentikan, Jangan sampai Komite merasa apa yang mereka lakukan tanpa batasan itu dianggap benar” Ucap Rizal saat dimintai pendapat oleh Kantor Berita Tangerangupdate.com
Rizal juga menambahkan, bahwa hal ini juga sebagai batu uji atas komitmen Andra Soni – Dimyati Natakusumah mengenai sekolah yang bebas pungli.
“Kita tunggu lah, jangan sampai cuma jadi omon-omon saja, ini baru diawal pemerintahan seharusnya bisa gercep dan diselesaikan” tandasnya. (16/3)