Tangerangupdate.com – Ribuan ikan mati dan air berubah warna di Situ Cangkring, Periuk Jaya, Kota Tangerang, akhirnya terungkap penyebabnya. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang memastikan bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh pencemaran limbah industri yang mengandung bahan berbahaya.
Hasil uji laboratorium terhadap sampel air dari lokasi menunjukkan bahwa enam dari 30 parameter yang diuji melebihi baku mutu.
“Seperti COD (Chemical Oxygen Demand), BOD (Biological Oxygen Demand), TSS (Total Suspended Solid), dan Fenol,” papar Kepala Bidang Penataan, Penataan, dan Kapasitas Lingkungan Hidup (PPKLH) DLH Kota Tangerang, Dhany Kuntjoro, Selasa 26 Agustus 2025.
Dhany mengatakan, temuan ini mengarah pada dugaan kuat adanya pembuangan limbah cair industri yang menurunkan kadar oksigen dalam air dan membahayakan ekosistem perairan.
Sebagai langkah lanjutan, DLH telah memeriksa lima perusahaan yang operasionalnya berdekatan dengan lokasi dan diduga berpotensi menjadi sumber pencemar. Adapun, perusahaan yang diperiksa antara lain bergerak di industri finishing, karton, gelas cup, dan karet.
“Kami sedang menunggu arahan lebih lanjut dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk menjatuhkan sanksi sesuai prosedur hukum yang berlaku,” tegasnya.
Sebelumnya, Ribuan ikan di Situ Cangkring, Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, mati mendadak. Warga menduga, peristiwa itu berkaitan dengan pembuangan limbah industri di sekitar danau.
Kematian ribuan ikan ini diduga disebabkan oleh pencemaran, sebab air pada Situ Cangkring mengalami perubahan mencolok, dari berwarna hijau jernih menjadi hijau pekat disertai bau tak sedap.
“Sumur di lingkungan sini jaraknya sangat dekat dengan situ. Bahkan kemungkinan besar sumber airnya sama,” ujar Naji Hardianto, warga setempat, Selasa 19 Agustus 2025.