Tangerangupdate.com – Direktur Utama (Dirut) Perseroda PITS, Tubagus Hendra Suherman, membantah tudingan bahwa perusahaan yang ia pimpin tidak transparan dan akuntabel dalam pengelolaannya.
Bantahan ini muncul menyusul sorotan publik terkait dugaan keterbukaan dalam operasional Perseroda PITS, terutama pada proses pengadaan barang dan jasa, dan mekanisme pengadaan.
“Saya pikir kita cukup transparan. Yang pasti kita lakukan itu semua. Ke depan tentunya apa yang sudah kita lakukan sekarang kita tingkatkan lagi,” katanya kepada kantor berita Tangerangupdate.com, Rabu, 11 Juni 2025.
Ia menjelaskan bahwa transparansi dan akuntabilitas merupakan bagian terpenting dari tata kelola perusahaan yang baik.
Tubagus memaparkan berbagai upaya Perseroda PITS untuk memastikan tata kelola yang transparan, mulai dari pengelolaan sumber daya manusia (SDM) hingga keuangan.
“SDM saja tata kelolanya ada asesmen, lalu rekrutmen kita lakukan kerja sama dengan pihak ketiga. Lalu dari segi keuangan, kan kemarin kita sampaikan hasil laporan keuangan penutup 2024 yang sudah kita RUPS-kan,” terangnya.
Terkait isu pengadaan barang dan jasa, Tubagus Hendra menerangkan bahwa untuk proyek pengembangan, Perseroda PITS bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai mitra.
“Terus terkait pengadaan barang dan jasa, kan kalau kita pengembangan ini kan ada di pihak ketiga dengan partner kita, tapi kita hitung sama-sama, tentunya yang memanage ada di mereka,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, pengadaan barang dan jasa yang dilakukan internal Perseroda PITS hanya untuk skala kecil. Namun, untuk proyek besar seperti pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Angke 2 dan Cisadane, PT PITS akan melakukan lelang secara terbuka.
“Iya, kan transparansi dan akuntabitas itu bagian dari tata kelola. Yang pasti kita lakukan itu semua,” tandasnya.
Sebelumnya, Akademisi Universitas Pamulang, Dr. Suhendar, SH, MH, menyampaikan kritik tajam terhadap tata kelola Perseroda PITS, sebuah BUMD yang seharusnya memainkan peran strategis dalam pengelolaan sumber daya air di daerah.
Menurutnya, terdapat sejumlah persoalan mendasar yang menunjukkan lemahnya transparansi dan akuntabilitas di tubuh perusahaan daerah tersebut.
“PT (Perseroda) PITS tidak pernah terbuka soal pengadaan barang untuk operasional maupun proyek-proyek berkaitan dengan air. Padahal semestinya terbuka, agar banyak pihak bisa ikut berpartisipasi,” ujar Dr. Suhendar dalam keterangannya, Selasa 11 Juni 2025.