Tangerangupdate.com (03/12/2021) | Tangerang Selatan — Warga komplek Pertamina, Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan dibuat resah dengan aktivitas pembuangan sampah di lingkungan perumahan.
Bagaimana tidak, selain menimbulkan bau tak sedap, aktivitas tersebut telah menyumbang andil terhadap pencemaran sumber air bersih di lingkungan itu.
Menurut salah satu warga yang tidak ingin disebut namanya, aktivitas pembuangan sampah yang biasanya dilakukan pada pagi dan sore menjelang malam ini, juga menyebabkan ikan peliharaan warga di kolam mati.
Selain itu, sumber-sumber penyakit seperti lalat juga sudah mulai memenuhi lingkungan sekitar tempat pembuangan sampah.
“Di dekat rumah saya jadi tempat pembuangan sampah. Setiap hari truk-truk datang pada bawa sampah dari mana mana,” ungkapnya kepada redaksi tangerangupdate.com, Jumat (03/12/2021).
“Air sudah mulai tercemar, setelah hujan udara bau, banyak lalat, ikan di empang pada mati,” tambahnya.
Selain menimbulkan bau dan pencemaran air, warga juga mengeluhkan aktivitas pembakaran sampah yang dilakukan oleh pengelola. Bahkan katanya, asap pembakaran tersebut, membuat aktivitas warga terganggu.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, dengan menggunakan berbagai kendaraan, pengangkutan sampah tersebut biasanya dilakukan pada pagi hari dan sore menjelang malam.
“Iya pak (terganggu), biasanya ngebakar sampahnya sore,” katanya.
Salah satu warga mengaku sudah mengadukan permasalahan ini ke pihak Kelurahan. Namun katanya, bukannya merespon keluhan warga, pihak kelurahan menyarankan untuk membuat surat keberatan atas keberadaan pembuangan sampah itu.
“Dan (kami) disarankan untuk membuat surat keberatan warga atas keberadaan sampah tersebut,” tutupnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Lurah Pondok Ranji, Teguh Wibowo mengungkap, masalah tempat pembuangan yang dikeluhkan oleh warga Komplek Pertamina merupakan permasalahan lama.
Tempat sampah yang berada dilahan kosong di tengah pemukiman warga itu, memang hingga saat ini belum mengantongi izin sebagai tempat pembuangan sampah resmi.
“Bukan kami tidak menanggapi, karna itu wilayah tanah aset Pertamina, secara wilayah oke siap, tapi dari pihak Pertamina pun tidak ada tanggapan,” tambahnya.
Ditambahkannya sampai saat ini ia kesulitan untuk menghentikan aktivitas pembuangan sampah di tengah komplek perumahan tersebut. Hal itu katanya, karena lokasi itu bukan milik pemerintah.
“Kami sudah melakukan dengan Babinsa, tapi kan hanya sebatas itu, yang benar benar bisa melarang kan yang punya aset, yang punya aset kan Pertamina,” tutupnya.