Tangerangupdate.com – Polemik Proyek Penanganan Kawasan Kumuh di Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kian melebar.
Setelah sebelumnya sempat diduga dikorupsi, kini muncul pengakuan dari warga setempat bahwa mereka tidak dilibatkan secara maksimal dalam proses perencanaan awal proyek tersebut.
Keterlibatan warga yang minim ini diungkapkan oleh Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Reza.
Reza menjelaskan bahwa denah proyek atau Detail Engineering Design (DED) yang sudah jadi tidak sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan, sehingga harus dialihkan setelah perencanaan disahkan.
“Kebetulan ketua KSM-nya saya. Emang benar kalau yang di denah sama yang di lapangan beda. Bisa dibilang perencanaannya kurang tepat, makanya kita alihkan,” katanya kepada Tangerangupdate.com, Kamis 13 November 2025.
Menurut Reza, ketidaksesuaian rencana awal membuat warga mengajukan perubahan fokus proyek. Awalnya, proyek mencakup pembangunan Gazebo, Gapura, dan Vertical Garden.
Namun, mereka memutuskan mengalihkan alokasi anggaran dari item-item tersebut untuk memprioritaskan kebutuhan infrastruktur dasar seperti paving block dan drainase.
“Di gambar (DED) cuma sepotong-potong. Dari perencanaannya kurang (gak sesuai). Makanya kita minta (dibangun paving block) semua aja,” terangnya.
Menurut Reza, pengalihan fokus ini dilakukan karena DED yang sudah jadi dinilai tidak efektif dan hanya sepotong-sepotong.
Reza juga membenarkan bahwa KSM dan perwakilan warga memang diundang untuk rapat di kelurahan terkait proyek ini.
Namun, ia menegaskan bahwa undangan tersebut dilakukan setelah DED selesai dibuat dan tidak pada tahap perumusan ide awal.
“Kalau saya cuma dikasih pas (DED) jadi aja. Pas perencanaan gambar engga (dilibatkan), makanya kita ukur ulang. (pengerjaan) jadi bagus itu karena permintaan, gak kebayang kalau ga sesuai gambar,” pungkasnya.
Tangerangupdate.com telah mengkonfirmasi pernyataan ketua KSM tersebut kepada Sekretaris Disperkimta Tangsel, Hendri Sumawijaya dan Kabid Permukiman Disperkimta Tangsel, Anung Indra Kumara. Namun hingga kini, keduanya belum memberikan pernyataan apapun terkait hal itu.
Reporter: Rhomi

