Tangerangupdate.com – Dalam beberapa pekan terakhir, Danau Situ Cangkring yang berada di Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, mengalami perubahan mencolok. Air yang biasanya berwarna hijau jernih kini berubah menjadi hijau pekat disertai bau tak sedap.
Kondisi tersebut diikuti dengan fenomena kematian massal ribuan ikan, terutama jenis mujair, yang menghuni perairan tersebut. Warga menduga, peristiwa itu berkaitan dengan pembuangan limbah industri di sekitar danau.
Bagi warga sekitar, masalah ini tidak hanya sekadar hilangnya sumber ikan konsumsi. Mereka juga cemas air sumur yang sehari-hari digunakan berpotensi ikut tercemar.
“Sumur di lingkungan sini jaraknya sangat dekat dengan situ. Bahkan kemungkinan besar sumber airnya sama,” ujar Naji Hardianto, warga setempat, Selasa (19/8/2025).
Menurut Naji, sejak warna air danau berubah, air sumur rumah tangga juga terasa berbeda. “Rasanya agak anyir, makanya sudah tiga minggu ini kami berhenti pakai untuk masak atau minum. Semua warga sekarang beli air galon,” katanya.
Ia menambahkan, lurah setempat juga sudah mengimbau agar warga tidak menggunakan air sumur untuk konsumsi. “Kata lurah, khawatir ada kandungan berbahaya seperti merkuri,” imbuhnya.
Widodo, warga lain, mengaku terdampak secara ekonomi. Selain kehilangan ikan sebagai sumber lauk, ia juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli air bersih.
“Sekarang sumur hanya dipakai mandi. Untuk minum dan masak, kami tidak berani. Kalau bisa pemerintah segera turun tangan,” ungkapnya.
Widodo berharap pemerintah memberi perhatian serius, termasuk menelusuri dugaan adanya limbah industri yang masuk ke danau.
“Dulu pernah ada kejadian serupa. Waktu itu dinas lingkungan hidup turun, dan ikannya bisa selamat lagi. Nah sekarang terulang. Jangan sampai pabrik seenaknya buang limbah ke situ,” tandasnya.
Editor: Jupry Nugroho
Reporter: Juno