Tangerangupdate.com (21/11/2022) | Kabupaten Tangerang — AS (35), JG (36), AR (19) pelaku pembunuhan dan perampokan terhadap seorang pria yang ditemukan di kolong jembatan Kampung Pala, RT 16/03, Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang terancam hukuman mati.
Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Zamrul Aini mengatakan, ketiganya disangkakan telah melakukan pembunuhan berencana.
“AS, JG dan AR dijerat Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati,” ungkapnya saat konferensi pers di Mapolresta Tangerang, Senin (21/11/2022).
Zamrul menjelaskan kronologi kejadian sehingga korban yang merupakan sopir taksi online tersebut meninggal dan ditemukan di kolong jembatan.
Pada saat itu, para pelaku telah merencanakan perampokan dan mencari calon korban dengan memesan taksi online pada malam hari dari wilayah Jatiuwung Kota Tangerang dengan tujuan Maja Kabupaten Lebak.
Mereka kata Zamrul, sengaja memilih tujuan ke wilayah yang sepi. Dan saat di jalan sepi itu lah, pelaku yang duduk di belakang sopir langsung menjerat leher korban dengan menggunakan kawat seling.
Sementara pelaku lainnya turut membantu dengan memegangi tangan korban dan membekap mulutnya menggunakan lakban.
“Sebelumnya mereka sudah menyiapkan kawat seling yang mereka beli dari bengkel sepeda dan menyiapkan lakban,” katanya.
Kemudian, korban yang telah meninggal di buang ke kolong jembatan dan selanjutnya para pelaku membawa mobil korban untuk dijual ke penadah.
Sebelumnya, polisi berhasil menangkap 4 pelaku pembunuhan pria yang ditemukan di kolong jembatan Kampung Pala RT 16/03, Desa Cikuya, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.
Pelaku berinisial AS (35), JG (36), AR (19), dan S (52) itu ditangkap di Sukabumi dan Serang.
“Seluruh tersangka berikut penadah kita amankan, di Sukabumi kita amankan 3 pelaku. Kemudian di Serang kita amankan seorang penadah,” kata Zamrul.
Dari pengakuan pelaku, mereka tega membunuh korban lantaran ingin menguasai mobil korban. Mereka kata Zamrul, merupakan pemuda pengangguran.
“Pengakuan mereka ini yang pertama kali. Motif mereka ekonomi karna tidak punya uang,” katanya.