• Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Sabtu, 10 Mei 2025
  • Login
Tangerang Update
No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini
Tangerang Update
No Result
View All Result
  • Tangerang Raya
  • Ragam
  • Metropolitan
  • Nasional
  • Opini
  • Banten
  • Hukum
  • Politik
Home Tangerang Raya Kota Tangerang

Pemkot Tangerang Miliki Tayo dan Si Benteng Sebagai Transportasi Publik, Bagaimana Dengan Tangsel?

Juno by Juno
0 0
Pemkot Tangerang Miliki Tayo dan Si Benteng Sebagai Transportasi Publik, Bagaimana Dengan Tangsel?
0
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Tangerangupdate.com (12/10/2021) | Tangerang Selatan — Transportasi Publik menjadi kebutuhan para masyarakat urban seperti yang ada di Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan, kemudahan dan kenyamanan mutlak menjadi syarat Agar transportasi publik digunakan oleh masyarakat.

Seperti yang ada Kota Tangerang, hari ini memiliki dua jenis transportasi publik yang mudah dan nyaman untuk masyarakat, yaitu Si Benteng dan Bus Rapid Transit (BRT) atau Tangerang Ayo (Tayo). 

Meskipun sempat sepi peminat, justru Si Benteng dan Bus Tayo sekarang cukup menjadi primadona masyarakat Kota Tangerang yang ingin berpergian, atau sekedar berkeliling kota dengan memanfaatkan transportasi yang terintegrasi tersebut.

Bagaimana Dengan Kota Tangerang Selatan?

Pada tahun 2015 Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Perhubungan yang pada saat itu masih menjadi satu dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) mencoba membenahi sistem sistem transportasi pada Mei 2015, dengan me-launching transportasi massal yang dirancang untuk melayani masyarakat.

Fokusnya tidak lagi pada angkutan kota (angkot) berkapasitas kecil, melainkan angkutan massal seperti Busway di DKI Jakarta. Mengutip dari merdeka.com pengoperasian bus Trans Anggerak Circle Line berguna untuk meningkatkan layanan transportasi massal yang menghubungkan seluruh stasiun kereta api di Kota Tangerang Selatan dan yang nantinya akan terintegrasi ke Bandara Soekarno-Hatta.

Lima armada Trans Anggrek Circle Line direncanakan melayani tiga perjalanan dari delapan koridor. Seperti menyusuri Jalan Pondok Cabe, Jalan RE Martadinata, Jalan Ir H Djuanda, Jalan Prabu Siliwangi, Jalan Benda Raya, Jalan Ciater Raya, Jalan Rawa Buntu-Buaran. Rute-rute tersebut merupakan tempat pusat pemerintahan, sentra bisnis, dan stasiun kereta api. Bus ini menjadi shuttle bus bagi warga untuk bepergian ke sekolah, perkantoran dan stasiun kereta api.

Tidak Efektif

Pada tahun kedua yaitu lima bus circle line milik Pemkot Tangsel yang diberi nama Trans Anggrek menghadapi berbagai kendala, mulai dari sepi penumpang sampai anggaran, bahkan data yang dikutip dari Media Indonesia kelima bus Trans-Anggrek bahkan tidak beroperasi, hanya terparkir di tepi Jalan Pahlawan Seribu, Serpong. Meskipun telah mendapat subsidi dari Pemkot Tangsel agar beroperasi secara terjadwal untuk mengangkut penumpang.

Selain terbentur anggaran, pihak Pemkot Tangsel melalui Dishubkominfo saat itu mengatakan bahwa layanan bus Trans-Anggrek kurang diminati akibat belum selesainya pembangunan infrastruktur bus, seperti halte di tiap titik pemberangkatan dan kedatangan

Trans Anggrek (Bus Siluman)?

Adanya video yang beredar dalam akun Instagram tangsel_update, Sabtu (23/02/2019) terlihat, bus trans Anggrek berplat merah tersebut tidak menepi ke halte dan mengangkut penumpang yang mencoba memberhentikannya untuk mengunakan transportasi massal tersebut.

Pada video berdurasi 59 detik itu, justru bus tersebut malah mengambil lajur tengah, seakan menghindari penumpang yang berada di salah satu halte yang telah disediakan Pemerintah Kota Tangsel.

Banyak Di Kritik Masyarakat

Kritik muncul dari Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH) yang meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan untuk mengevaluasi proyek Trans Anggrek yang diduga menghabiskan dana APBD sebesar Rp. 1,25 milyar untuk satu unit bus dan jika dijumlahkan dengan 5 bus, maka total yang keluar dari APBD adalah sebesar Rp. 6,25 miliyar.

Koordinator Divisi Advokasi dan Investigasi TRUTH Jupri Nugroho mengatakan, jika angaran tersebut dialokasi untuk Bantuan Opersional Sekolah Daerah (BOSDA) Sekolah Dasar bisa didistribusikan untuk 13 ribu siswa. “Jika Rp6,25 miliyar biaya operasional Trans Anggrek dialihkan untuk BOSDA Sekolah Dasar dengan besaran Rp.480.000 per siswa setiap tahun. Maka anggran tersebut dapat membiayai sekitar 13 ribu siswa,” katanya pada Kamis, (11/5/2017).

Tags: Angkutan Umumkota tangerangkotatangerangSi Bentengtangerang selatantangselTayoTransanggrek

Dapatkan informasi terbaru dari kami

Unsubscribe
Previous Post

Bumper Speed Jalan Jombang Raya Di Keluhkan Warga, Diduga Ilegal

Next Post

Pemkot Tangerang Subsidi Tarif Si Benteng, TRUTH Sebut Imbas Tak Laku

Next Post
Pemkot Tangerang Subsidi Tarif Si Benteng, TRUTH Sebut Imbas Tak Laku

Pemkot Tangerang Subsidi Tarif Si Benteng, TRUTH Sebut Imbas Tak Laku

Leave Comment
Tangerang Update

© 2020 PT. Indo Sakti Media

Navigasi

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Ikuti Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
Sign In with Linked In
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Tangerang Raya
    • Kota Tangsel
    • Kota Tangerang
    • Kab Tangerang
  • Banten
  • Nasional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Hukum
  • Metropolitan
  • Olahraga
  • Ragam
  • Daerah
  • Opini

© 2020 PT. Indo Sakti Media