Tangerangupdate.com – Kesepakatan Pemerintah Kabupaten Pandeglang dengan Kota Tangerang Selatan untuk menerima kiriman sampah menuai kritik tajam dari Nalar Pandeglang.
Pasalnya, di tengah kondisi pengelolaan sampah lokal yang belum memadai, justru Pandeglang dibebani sampah dari daerah lain.
Kerja sama ini disebut-sebut akan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan tarif kompensasi Rp 250 ribu per ton dan bantuan keuangan sebesar Rp 40 miliar.
Namun, sejumlah pihak menilai alasan ekonomi itu tak cukup kuat untuk membenarkan risiko lingkungan dan sosial yang harus ditanggung masyarakat sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol, tempat penampungan kiriman sampah tersebut.
“Jujur saja, apakah Pandeglang sudah bisa mengelola sampahnya sendiri? Jawabannya belum,” kata Shobana Ilham dari Nalar Pandeglang, Jumat (25/7/2025) kepada Kantor Berita Tangerangupdate.com
Menurutnya, hingga kini masih banyak desa dan kelurahan di Pandeglang yang membuang sampah ke sungai, membakar di pekarangan, atau membiarkan menumpuk di pinggir jalan.
Infrastruktur dan sistem pengelolaan sampah masih tertinggal jauh. Bahkan, bank sampah belum berkembang, dan TPA yang ada pun belum menerapkan teknologi pengolahan modern.
“Kenapa kita yang baru belajar berjalan malah disuruh menggendong sampah dari kota lain yang sistemnya sudah lebih maju?” ujarnya.
Shobana menegaskan bahwa warga tidak menolak kerja sama antardaerah, tetapi harus dimulai dari kesiapan internal.
“Kerja sama yang sehat itu dimulai dari rumah yang sehat. Benahi dulu sistem kita. Pandeglang bukan tempat buangan. Ini rumah kami, dan rumah seharusnya dijaga bukan dikotori demi rupiah,” pungkasnya.
sebelum Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) jalin kerjasama dengan kabupaten Pandeglang terkait pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol.
Menurut Walikota Tangsel Benyamin Davnie Nilai kerja sama yang akan digelontorkan mencapai 40 Milyar yang nantinya akan diberikan selama tiga tahun dengan lama kerjasama 4 tahun,
“Total kerja samanya selama empat tahun, tapi bantuan keuangan nya akan diberikan selama tiga tahun sebesar 40 Milyar, ” ucapnya. Rabu (23/07).