Tangerangupdate.com – Pagi itu, Sabtu (23/8/2025), Jalan Manyar Dalam di Kelurahan Rengas, Ciputat Timur, tampak biasa saja. Anak-anak bermain di halaman, ibu-ibu sibuk menyiapkan sarapan. Namun dari sebuah rumah sederhana di ujung gang, sunyi yang pekat menyimpan kabar duka.
Di rumah itu, A.F (70) ditemukan telah tiada. Pria renta yang sejak lama mengidap stroke itu menghembuskan napas terakhirnya seorang diri.
Kabar kepergiannya terungkap berkat kepekaan seorang tetangga, Haevina Putri Rizqy (23). Ia curiga ketika mencium bau tak biasa dari arah rumah A.F sekitar pukul 09.00 WIB. “Awalnya saya takut, tapi khawatir juga. Akhirnya saya lapor ke Pak RT,” tutur Haevina.
Ketua RT, Ma’mun (56), segera bergerak bersama kerabat korban, Elvin Triputra (48). Saat pintu berhasil dibuka, mereka mendapati A.F terbujur di atas kasur, tubuhnya kaku, wajahnya tenang.
“Kami semua terkejut, tapi juga sedih. Beliau memang sakit lama, tapi tak menyangka kepergiannya seperti ini,” ujar Ma’mun pelan.
Polisi yang datang memastikan tak ada tanda kekerasan. Pihak keluarga menolak visum, menerima kematian ini sebagai musibah. Jenazah pun diserahkan untuk segera dimakamkan.
Meski demikian, kesedihan warga tak hanya karena kehilangan seorang tetangga. Lebih dari itu, mereka menyesal tak sempat lebih sering menemani hari-hari terakhir A.F.
“Beliau tinggal sendirian, jarang keluar rumah. Kadang kami hanya lihat dari jauh. Ternyata di balik kesunyian itu, beliau sedang menanggung sakit,” kata salah seorang warga.
Kini, rumah tua bercat kusam itu berdiri sepi. Namun kepergian A.F meninggalkan pesan yang tak kalah penting, jangan abaikan mereka yang hidup sendiri di sekitar kita. Kadang, sekadar menyapa atau mengetuk pintu bisa berarti menemani mereka dalam kesunyian.
Editor: Jupry Nugroho
Reporter: Juno