Tangerangupdate.com – Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang siswa kakak kelas di SMK Waskito kini mulai memasuki babak baru.
Setidaknya ada empat korban telah menyampaikan pengakuan kepada kuasa hukum Abdul Hamim Jauzie , namun hanya satu yang sejauh ini berani melaporkan secara resmi ke pihak kepolisian.
Hari ini, Kamis 08 Mei 2025, sejumlah orang tua korban diundang ke sekolah oleh pihak SMK Waskito untuk mendengarkan penjelasan terkait kasus tersebut.
Namun Hamim menyebut bahwa forum tersebut malah menunjukkan bahwa sekolah cenderung mengutamakan pihak pelaku dibanding korban.
“Seharusnya yang lebih dulu didengarkan adalah korban. Apa yang mereka inginkan? Apa yang mereka butuhkan? Itu yang harusnya menjadi prioritas,” tegasnya.
Ia juga mempertanyakan komitmen sekolah dalam mendampingi korban dari sisi pendidikan dan psikologis.
“Saya juga sempat mempertanyakan, apakah dalam penanganan ini ada perhatian terhadap aspek edukasi dan penanganan emosional para korban? Ini penting, karena mereka pasti mengalami trauma secara psikologis,” jelas Hamim.
Ironisnya, menurut Hamim, salah satu orang tua terduga pelaku telah mendatangkan pengacara untuk mendampingi anaknya. Namun, pihak sekolah justru lebih dulu memberi ruang kepada pihak terduga pelaku untuk berbicara.
“Ini menurut kami aneh. Sekolah justru memberi panggung lebih dulu kepada pelaku. Padahal korban yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan perhatian penuh,” ungkapnya.
Selain itu juga, ada rasa kecewa terhadap sikap pihak sekolah yang dinilainya tidak transparan kepada orang tua korban. Mengenai apa yang menimpa para korban.
“Pihak sekolah sama sekali tidak pernah memberi tahu orang tua korban terkait kasus ini. Justru para orang tualah yang mengetahui kejadian ini dari anak mereka sendiri, setelah kabar menyebar di lingkungan sekolah dan desa,” ujar Hamim saat ditemui di SMK Waskito.
Kantor berita Tangerangupdate.com, telah mencoba mengkonfirmasi ke SMK Waskito baik Kepala Sekolah maupun pihak terkait.
Namun, semuanya enggan memberikan tanggapan, bahkan selepas pertemuan dengan orang tua korban banyak rekam wartawan yang menunggu terpaksa harus gigit jari.
Hanya keterangan dari Humas Yayasan, beberapa waktu lalu yang menjelaskan kasus dugaan pelecehan tersebut telah diserahkan sepenuhnya kepada Dinas Pendidikan Provinsi Banten dan Kementerian.
“Mungkin jelasnya masnya bisa ke sana saja (Dinas Pendidikan Banten – Red), karena sudah kita lepaskan ke dinas terkait. Sudah kita serahkan semua ke dinas pendidikan (Banten) dan kementerian,” ujar Humas SMK Waskito, Tangsel kepada Tangerangupdate.com, Selasa 6 Mei 2025.